Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
4 pages
1 file
1 -Dilaksanakan (dibaca/diwiridkan) secara sendiri-sendiri (individu/bukan secara berjma'ah).
dengan Haqqul Yakin -Melihat kedatangan Nafas dari Pandangan Ainul Yakin -Tarbiyyah diri dengan Muttu Qabla an tammutu [ hadis] Latih mematikan diri--Latih pergerakan Allah-(memulangkan Zat,Sifat,Asma,Af'al Allah s.w.t) Dengan Muraqabh dan Musyhadah -Latih Ilmu Allah -Dengan KALIMAH Syahadah dan Syuhud (Qudrat"Kuasa",Iradat"berkehendak",Ilmu"ilmu",Hayat"hidup")
Manusia pada hari ini hakikatnya boleh dikatakan sudah mencapai kemajuan yang moden dan tinggi dalam semua aspek seperti dari segi keduniaan, teknologi, dan kebendaan. Namun yang menjadi kemuskilan dan tanda Tanya ialah masih ada lagi pemikiran-pemikiran yang jahil dan ketinggalan zaman di kalangan manusia dan umat Islam khasnya yang mana mereka ini masih lagi mempercayai kepada kuasa-kuasa atau benda-benda yang jelas bertentangan dengan syarak sehingga dapat memesongkan aqidah seseorang terhadap Allah SWT.
Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 2017
Zikr is one of the methods used by the Sufi scholars to revive the soul from death spirit. A heart that does not remember the grace of Allah is considered dead by the Sufis. Remembrance can make a person aware of the existence of his true God. The method of remembrance is not limited to one aspect of life, but may be remembrance in various aspects of life as the essence of zikr is witnessing the existence of Allah SWT. Remembrance of Allah may be done silently in the heart, loudly on the tongue or even in one's physical actions in a group or alone. In addition, there is no concrete verse or proposition that prohibits remembrance in various ways but advises Muslim to remembrance in various aspects of life. Abstrak: Zikir merupakan salah satu metode yang dipergunakan oleh para ulama sufi untuk dapat menghidupkan hati dari kematiannya karena hati yang tidak mengingat akan keangungan Allah Swt dianggap mati oleh para sufi. Dengan berzikir dapat menyadarkan seseorang akan keberadaan Tuhannya yang hakiki. Metode zikir tidak terbatas pada suatu batasan hal ihwal kehidupan, melainkan boleh berzikir dalam berbagai aspek kehidupan karena hakekat dari zikir adalah menyaksikan akan keberadaan Allah Swt. Dengan demikian, seseorang boleh berzikir secara keras, nyaring, sunyi, diam, tersendiri dan bersama kelompok. Hal ini disebabkan karena tidak ada dalil yang kongkrit tentang larangan berzikir dengan berbagai macam hal ihwal tersebut, melainlakan dalil-dalil Nas menganjurkan seorang muslim untuk dapat berzikir dalam berbagai aspek kehidupan.
Zakat profesi merupakan salah satu kasus baru dalam fiqh (hukum Islam).
Mengapa Allah mewajibkan kepada kita untuk beriman kepada yang gaib? Karena kita banyak berhubungan dengan hal-hal yang gaib. Sembilan puluh sembilan persen hidup kita dikelilingi oleh hal-hal yang gaib. Kita hanya bisa melihat apa yang ada di depan mata kita. Kita hanya bisa mengindra sesuatu yang dekat dengan diri kita. Kita tidak tahu apa yang ada belakang kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi hari esok. Kita tidak tahu rezeki kita ada di mana dan kapan datangnya. Kita tidak tahu akhir cerita kehidupan kita, hari esok dan masa depan kita. Itu sebabnya jati diri kita dibuat oleh Allah dari energy Ilahiyah yang gaib, supaya kita bisa mengakses semua hal yang gaib, dan bisa " mematrealisasikan " yang gaib'. Jati diri manusia ialah roh, akal dan jiwa. Fisik atau badan hanyalah kendaraannya. Kepadanya, Allah memberikan "Bashirah" yang menjadi kekuatan inti bagi manusia. Bashirah adalah " semua dalam satu, dan satu dalam semua. " Kalau begitu, ,,Bashirah,, adalah kekuatan dahsyat yang dimiliki manusia. Allah berfirman: ,,Barangsiapa yang memberdayakan bashirah, maka dia menarik kebaikan untuk dirinya; dan barangsiapa yang buta bashirahnya, maka bahaya mengancam dirinya,, (öS. Al_An'am: I04). Kualitas hidup dan keberuntungan anda di masa depan ditentukan oleh kekuatan bashirah. Menurut Abbas Mahmud Al-Aqqad : " Manusia diberikan sepercikan dari kekuasaan Tuhan. Seluruh sifat Allah dan makna yang terkandung dalam nama-nama-Nya diturunkan kepada manusia. Semua yang ada pada Allah dilisensikan kepada manusia, kecuali Zat-Nya, agar manusia mampu menjalankan perintah Tuhan dan bisa memenuhi kehendak Tuhan. Allah berkehendak agar manusia menjadi kaya, maka Allah berikan energi nama Al-Ghaniyyu. Allah berkehendak agar manusia menjadi kuat, maka Allah berikan energi nama Al-Qowiyyu. Allah bekehendak agar manusia selamat, maka Allah berikan energi nama As-Salam. Allah berkehendak agar manusia memberikan kasih sayang maka Allah berikan energy nama Ar-Rahim. Begitulah seterusnya, semua nama Allah (Al-Asmaul Husna) adalah dalil bahwa Allah berkehendak kepada anda agar anda mengakses energi nama-nama-Nya. Itu sebabnya, manusia dijadikan wakil Allah (khalifah) di muka bumi. " Namun sangat disayangkan, banyak manusia yang tidak tahu. Atau tahu tetapi mengabaikan kehebatan dirinya. Manusia banyak yang tidak bisa memanfaatkan semua energi yang sudah diberikan oleh Allah kepadanya. Akibatnya hidup menjadi tidak seimbang. Karena tidak seimbang, maka yang terjadi adalah kezaliman. Padahal sesungguhnya Allah menciptakan semua yang ada ini untuk manusia. Aslinya, semuanya dimudahkan, kullun muyassar lima khuliqa lahu. Pertanyaannya: Mengapa manusia banyak tidak bisa mengakses ciptaan Allah di alam semesta? Karena manusia tidak tahu kalau dirinya adalah makhluk gaib. Raga atau fisik ini hanyalah kendaraan, tetapi banyak orang yang terjebak hanya mengurusi fisik kendaraan, tidak pernah memikirkan penggunaan kendaraan untuk tujuan yang sesungguhnya. Raga terus dibangga-banggakan dan dihias-hias menjadi sebuah kebanggaan. Tidak tahu, padahal jati diri manusia adalah roh, jiwa dan akal. Seharusnya roh, jiwa dan akal inilah yang mendapatkan ekstra perhatian. Sebab roh, jiwa dan akal yang bisa meraih seluruh apa yang menjadi keinginan manusia. Roh, jiwa dan akal bisa masuk kemana-mana, menembus ruang dan waktu, dan bisa mengakses semua yang gaib.
Pendahuluan Menurut para sarjana sains sosial dan kamanusiaan, pembangunan adalah sebahagian daripada proses perubahan sosial yang lebih menyeluruh sifatnya. Pembangunan itu pula dibahagikan oleh mereka kepada dua kategori besar. Pertama, pembangunan yang dirancangkan, dan kedua pembangunan yang tidak dirancangkan. Ternyata hampir keseluruhan tumpuan dunia selama ini adalah terhadap pembangunan yang dirancang. Pembangunan berbentuk ini melibatkan usaha sedar manusia merancang perubahan dalam hidup mereka. Tindakan ini sering diungkapkan sebagai social engineering yang pula melibatkan banyak pihak untuk menjayakannya: perecana, pelaksana, penerima dan terpenting sekali pembiaya. Dalam konteks sebuah masyarakat, tindakan merancang pembangunan menjadi tanggungjawab semua lapisan rakyat, masing-masing dengan bentuk sumbangan yang tertentu. Ahli politik, anggota profesional, para akademik, saudagar dan pemodal, pakar teknologi, kaum tani, kelas pekerja dan berbagai-bagai golongan lain termasuk rakyat terbanyak, semuanya sama-sama terlibat memupuk proses pembangunan berbentuk ini. Alat utama dalam pembangunan yang dirancangkan ini adalah sebuah institutsi yang dikenal sebagai "perancang pembangunan" atau development planning. Institusi ini pula bertunjangkan satu elemen penting yang disebut "Rencana Pembangunan" atau development plan 1. Rencana pembangunan ini dirakamkan secara bertulis dalam sebuah buku, yakni buku rencana pembangunan. Takrifan Konsep Pembangunan Konsep pembangunan masih kurang jelas dan sering digunakan dalam penulisan sekarang ini, namun di pandang sebagai kebolehan pembuat keputusan untuk membentuk dan membentuk semula keseluruhan alam sekitar (politik, sosial, ekonomi, pentadbiran , pendidikan dan lain-lain) menerusi mobilisasi sumber-sumber kebangsaan dan di pimpin oleh ideologi yang sangat mereka percayai. Walaupun pembangunan mempunyai makna yang berbeza-beza kepada orang yang berlainan, namun satu makna yang diterima umum ialah perubahan. Walaupun bagaimana, menurut perspektif Islam, bukanlah untuk di ambil mudah sahaja, sekurang-kurangnya bukan salam semua lapangan pembangunan seperti hukum alam semesta, fizikal dan moral yang tidak berubah sehingga bila-bila umat Islam percaya bahawa sesuatu dalam sistem kehidupan secara keseluruhan yang tidak berubah, dan tidak pula tertakluk kepada pemodenan. Selain itu, perkara-perkara lain yang diharapkan untuk berubah dan pembangunan serta pemodenan mereka sangat diharapkan berubah. Oleh sebab itu adalah sangat penting untuk memahami apa sahaja yang merupakan subjek perubahan dan apa yang tidak, menurut perspektif Islam. Perbezaan ini merupakan bahagian yang penting antara model Islam dan bukan Islam serta pembangunan yang adil serta saksama. Pembangunan dalam konteks Islam bermaksud keupayaan untuk mewujudkan ciri-ciri keislaman dalam diri individu, keluarga, sosial dan kehidupan umat dan juga pengurusan sesebuah negara. Semakin dekat sesebuah negara itu dengan Islam semkain majulah negara tersebut dan begitulah yang berlaku sebaliknya.
This study explains the Chinese policy towards the supply of oil in Sudan needs through CNPC. Tiongkok's cooperation with Sudan began when the Sudanese government to sell shares to the Chinese oil industry which was then managed by CNPC. Since managed by CNPC, Sudan's oil industry has been progressing. Tiongkok at present has become a major investor in Sudan's oil industry which is managed by CNPC. However, the political instability of the disturbing Sudan Sudan's oil production activities. The conflict has resulted in the shutdown of its oil production, and the attempt to blockade the oil pipeline by the Sudanese government. This makes Tiongkok as a major partner in the Sudanese oil industry was very worried. Therefore, Tiongkok as a major investor in Sudan's oil production need to secure investment to meet Tiongkok oil availability and ensure security of oil distribution is to get to Tiongkok. This study used a qualitative approach and the type of data used are secondary data. To know Tiongkok policy towards the energy supply needs of oil in Sudan through CNPC, this study uses the concept of energy security and foreign policy theory. Based on the preceding discussion, the results of this study concluded that, in order to secure its oil supply policy of the Tiongkok government to develop good and friendly neighbour diplomacy or the so-called great peripheral diplomacy and policy loan for oil diplomacy. In addition, the policies issued by CNPC based policies issued by the government. This is because CNPC is not only a Tiongkok national oil companies but also government organizations. President CNPC is a ministerial-level and stakeholders in CNPC is only the government. Afterward, Tiongkok to secure its oil distribution by providing loans to South Sudan to build an alternative pipeline route from Kenya and Uganda. Oil energy sector cooperation between the two countries Sudan is a long-term strategy for the Tiongkok government to maintain the availability of energy and CNPC consider their relationship with Sudan and South Sudan is not only limited to the such as economy , but geostrategic success in the search for energy supply needs.
Di antara bekal penting bagi seorang muslim dan muslimah dalam mengarungi samudra kehidupan adalah dzikir kepada Allah. Bukanlah hal samar akan keagungan dan kemuliaan kedudukan dzikir dalam tuntunan Al-Qur`an dan Sunnah, yang keduanya telah menjelaskan tentang keutamaan, tata cara, dan bentuk-bentuknya dengan uraian yang sangat meluas dan mengesankan. Adapun anjuran dan keutamaan dzikir dan berdzikir, itu merupakan suatu hal yang sangat menerangi jiwa seorang hamba tatkala dicermati dan direnungi olehnya. Dalam Al-Qur`an Al-Karim, terdapat beberapa sisi penjelasan tentang keutamaan dzikir dan berdzikir, di antaranya:
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Syifa al-Qulub, 2017
Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitrah, dan Hikmah Zakat.