Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
52 pages
1 file
Ny. H, 60 tahun, dirawat di ruang kemuning lantai 3 dengan keluhan sejak sebulan ini nyeri payudara bagian kiri nyeri, keluar cairan, bernanah, bau busuk, dan sekitar payudara kulit keriput. Saat ini ibu tidak nafsu makan karena mual, nyeri daerah payudara, intensitas nyeri skala 5, badan rasanya lemas 1 minggu terakhir ini. Ibu takut dan malu karena akan dioperasi. Ibu sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Keadaan umum: lemah, nampak mengantuk. TD: 100/60 mmHg, HR: 78x/menit, T : 36,5 0 C, RR: 20x/menit, BB: 38 Kg, TB: 150cm, Konjungtiva: anemis, payudara berbalut kassa, daerah sekitar payudara kering bersisik. Aerola berwarna coklat, putting inverted, payudara kiri ditutup kassa, Nampak rembesan cairan kuning dan kemerahan, bau tidak sedap. Hb: 8,7, Ca. payudara stadium IIIb, rencana dilakukan mastektomi radikal. KANKER PAYUDARA A. Definisi Kanker payudara adalah kanker yang memperlihatkan proliferasi keganasan dari sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara yang awalnya hanya terdapat hiperplasia sel dengan perkembangan sel-sel yang atipikal dan kemudian berkeembang menjadi karsinoma in situ. (Kathleen Branson H, 2006, hal: 1303). Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Erik T, 2005, hal : 39-40). B. Etiologi dan Faktor Resiko Penyebab kanker payudara masih belum dikehatui secara spesifik. Tetapi serangkaan faktor genetic, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini. Beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :
Seorang pasien (laki-laki, usia 35tahun, penderita depresi mayor (tingkat sedang) selama 5tahun) datang ke apotik didampingi ibunya untuk menebus obat yang diresepkan dokter, yaitu fluoxetin 20mg 1 kali sehari untuk penggunaan selama 1 bulan.
Soal kasus 5.1 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah output (Q) yang dihasilkan pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit. Jawaban soal kasus 5.1 Q = 6L + 20 L = 10 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. Fungsi produksi yang menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan semua input yang digunakan merupakan fungsi produksi total secara teknis (technical production function). Berdasarkan fungsi produksi total ini dapat diuraikan ke dalam beberapa besaran proses produksi yang diperlukan oleh manajer produksi dalam pengambilan keputusan. Besaran-besaran dalam proses produksi tersebut adalah produksi rata-rata (average product) dan produksi marjinal (marginal product). Soal kasus 5.2 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan produksi rata-rata L (AP L) pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit. Jawaban soal kasus 5.2 APL = Q/L Q = 6L + 20 L = 10 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. AP L = Q/L = 80/10 = 8 Produksi rata-rata L (APL) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 8 unit. Soal kasus 5.3 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, jika produsen menambah tenaga kerja satu orang, yakni dari 9 orang menjadi 10 orang, tentukan produksi marjinal L (MP L) pada tingkat penggunaan input tenaga kerja (L) sebanyak 10 orang. Jawaban soal kasus 5.3 MPL = ∆Q/∆L = Q2 – Q1/L2 – L1 Q = 6L + 20 L 1 = 9 Q 1 = 6(9) + 20 = 54 + 20 = 74 unit L 2 = 10 Q2 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 9 adalah 74 dan penggunaan L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. Produksi marjinal penggunaan input L sebanyak 10 dapat ditentukan dengan memasukkan besarnya Q dan L ke dalam persamaan, sehingga diperoleh produksi marjinal tenaga kerja (MPL) adalah MPL = 80 – 74/10 – 9 = 6 Produksi marjinal pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 6 unit. Soal kasus 5.4 Sebuah perusahaan memproduksi barang Ymenggunakan satu macam input variabel, yaitu X. jumlah barang Y yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 240X + 24X 2 – X 3 .
Eiji Yoshikawa, 1935
DI seberang celah, salju Gunung Koma berkilauan berupa jalur-jalur seperti lembing, sedangkan lewat pucuk-pucuk pohon yang sedikit kemerahan, tampak salju di Gunung Ontake terhampar, berupa petak-petak berserakan. Warna hijau muda yang menandakan datangnya musim semi seolah gemerlapan di sepanjang jalan raya dan di perladangan. Otsu melamun. Jotaro seperti tanaman yang barn tumbuh, keras kepala dan tegar. Sukar sekali menundukkan dan tetap menguasainya dalam waktu lama. Akhir-akhir ini Jotaro tumbuh pesat. Kadang-kadang Otsu merasa seperti menangkap kilasan seorang pria dewasa.
Association of endangered medicinal plants in some forest areas of national parks in Jawa. The existences of medicinal plants in the forest is decreasing and most of them are becoming scarce. Some species of endangered medicinal plants spread over the area national parks on the island of Java. The inventory has been widely performed, but the studies of the existence of the species concerned associated with other species as well as with environmental factors are still very rare. This paper presents the results of association analysis interspecies with chi-square test and species-habitat associations using Canoco for windows 4.5. The results show that there is no interspecies association in general, but a positive association multispecies has occurred in the area of Meru Betiri NP and negative association multispecies occurred in Alas Purwo NP and Bromo Tengger Semeru NP. Ordination plot show that Eucresta horsfieldii has association with the altitude and has not associated with other rare medicinal plants. While Arcangelisia flava is not associated with environmental factors as well as other species of medicinal plants.
Kelompok 5| i Kata pengantar Syukur alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing kami yaitu Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs dengan baik tanpa ada kendala. Adapun tugas ini merupakan tugas akhir di pertemuan semester 1 ini yaitu pertemuan ke -16 agar kami dapat menambah nilai kami yang belum cukup baik pada pertemuan sebelumnya. Laporan ini di susun untuk mempertanggung jawabkan pengerjaan tugas yang telah kami buat pada hari ini (Rabu/27/Desember/2017), Tugas ini tidak mungkin dapat di selesaikan tanpa bantuan teman satu kelompok yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama kami belajar di kelas Teknik Informatika 1 B pada semester ganjil ini di tahun akademik 2017 -2018. Demikian sambutan ini kami buat, tentu saja masih ada banyak kekurangan maka dari itu kami harap dosen pembimbing kami dapat memakluminya. kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing kami yaitu bapak Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs.
Danang Adhi Setyawan[1][1] ABSTRAK DANANG ADHI S.2014, "Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SD Negeri 2 Gudangharjo Tentang Cahaya dan Sifatnya Dengan Metode Belajar Kelompok dan Demonstrasi Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014". Penelitian ini bertujuan untuk mengukur serta melakukan perbaikan belajar siswa pada materi pokok Cahaya dan Sifat-sifatnya mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri 2 Gudangharjo, Kecamatan paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Dari penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan menggunaan metode belajar kelompok dan demonstrasi. Dengan menggunakan metode tersebut pembelajaran dapat berjalan secara aktif, kreatif serta menyenangkan sesuai dengan prinsip pembelajaran (PAKEM), minat serta keaktifan siswa mengikuti pembelajaran dapat meningkat dan sangat memuaskan sesuai dengan tujuan kompetensi yang diharapkan. Dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah melalui beberapa proses perbaikan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2. Dari pengumpulan data yang diperoleh dalam pembelajaran prasiklus hanya 42,85% siswa yang tuntas belajar, siklus 1 meningkat menjadi 71,43% siswa yang mampu tuntas belajar, sedangkan pada hasil pengumpulan data siklus 2 diketahui bahwa 100% siswa tuntas belajar. Dengan data-data tersebut maka peneliti merasa bahwa penelitian yang dilaksanakan ini berhasil dan sesuai dengan harapan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.