Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.
Pengampu : Remilda Armika V. S.Kep., Ns., M.Kep Disusun oleh : DWI RETNO SETIANI (0520014712) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEKALONGAN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dewasa ini, pengetahuan tentang kesehatan sudah sangat berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Kesehatan dalam konsep umum diartikan sebagai sehat. Pengertian sehat juga berkembang seiring berjalannya waktu. WHO mengartikan sehat lebih luas, lengkap dengan sehat, jasmani, rohani, serta social dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan kelemahan yang memperkenalkan konsep subjektif dan objektif dari respon fisik dan perilaku. Pandangan-pandangan tentang kesehatan biasanya berisi salah satu atau lebih dari perspektif berikut, biologis dan klinis, psikologis, sosiologis, dan adaptif. Sehat adalah dinamis, statusnya berubah-ubah terus, mempengaruhi orang-orang dalam tingkat fungsi yang bersifat fisiologis, psikologis. UU tahun 1980 tentang pokok-pokok kesehatan pelaksanaanya antara lainkegiatan kebersihan lingkungan. Bentuk kegiatan pembersihan selokan halaman rumah. Pelayanan kesehatan terutama kelompok tertentu seperti ibu hamil anak-anak (balita dan balita). Anak usia dini (0 -6 tahun) merupakan anak-anak yang sangat unik dan memiliki karakteristik yang beragam sehingga diperlukan berbagai jenis pengetahuan dan keterampilan untuk memahaminya. Karakteristik anak yang beragam ini terkadang membuat orang tua kesulitan dalam menerapkan pola pengasuhan dan pengawasan pada anak, terutama pada keluarga yang memiliki anak lebih dari satu. Gangguan kesehatan pada anak usia dini salah satunya yaitu keracunan. Anak usia dini belum dapat membedakan mana yang baik dimakan dan tidak. Bahkan di usia dini, apa saja yang bisa dipegang dan dimasukkan ke mulut, akan dilakukannya. Sekalipun beracun, anak tidak memperdulikannya. Maka, perlu adanya pengetahuan khusus untuk masalah tersebut agar tidak timbulnya keraguan dan dapat membantu dalam hal penanganan yang tepat. (Radini, 2013) B. Tujuan Penulisan
1. Definisi a. Sepsis adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada bulan pertama kehidupan. Muscari, Mary E. 2005. hal 186). b. Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejalagejala infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. (Doenges, Marylyn E. 2000, hal 871). c. Sepsis adalah infeksi berat dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah. (Surasmi, Asrining. 2003, hal 92). d. Sepsis adalah mikrooganisme patogen atau toksinnya didalam darah. (Dorland, 1998 hal 979). e. Dari definisi di atas penyusun menyimpulkan bahwa sepsis adalah infeksi bakteri generalisata dalam darah yang biasanya terjadi pada bulan pertama kehidupan dengan tanda dan gejala sistemik. 2. Etiologi a. Semua infeksi pada neonatus dianggap oportunisitik dan setiap bakteri mampu menyebabkan sepsis. b. Streptococcus grup B merupakan penyebab umum sepsis diikuti dengan Echerichia coli, malaria, sifilis, dan toksoplasma. Streptococcus grup A, dan streptococcus viridans, patogen lainnya gonokokus, candida alibicans, virus herpes simpleks (tipe II) dan organisme listeria, rubella, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influenza, parotitis. c. Penyakit infeksi yang diderita ibu selama kehamilan. d. Perawatan antenatal yang tidak memadai. e. Ibu menderita eklampsia, diabetes melitus. f. Pertolongan persalinan yang tidak higiene, partus lama, partus dengan tindakan. g. Kelahiran kurang bulan, BBLR, cacat bawaan.
I TINJAUAN TEORI THALASEMIA PADA ANAK 1.1 DEFINISI Thalassemia adalah suatu kelompok anemia hemolitik kongenital herediter yang diturunkan secara autosomal, disebabkan oleh kekurangan sintesis rantai polipeptid yang menyusun molekul globin dalam hemoglobin. Thalasemia adalah suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh ) pada haemoglobin.(suryadi,2001) 1.2 ETIOLOGI
Apendisitis merupakan peradangan pada apendik periformis.
Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dalam elektrolit secara berlebihan karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang cair (Yuliani, 2001) Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja, terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Mansjoer Arif, 2000) Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus besar dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan manifestasi diare, dengan atau tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan abdomen (Arif Muttaqin, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sindrom nefrotik (SN) adalah sekumpulan manifestasi klinis yang ditandai oleh proteinuria masif (lebih dari 3,5 g/1,73 m2 luas permukaan tubuh per hari), hipoalbuminemia (kurang dari 3 g/dl), edema, hiperlipidemia, lipiduria, Hiperkoagulabilitas. Berdasarkan etiologinya, SN dapat dibagi menjadi SN primer (idiopatik) yang berhubungan dengan kelainan primer glomerulus dengan sebab tidak diketahui dan SN sekunder yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus (Baughman C Diane,
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 -28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai berikut : 1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas (pertukaran oksigen dengan karbondioksida)
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.