Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
37 pages
1 file
Era globalisasi yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan kemajuan di berbagai bidang telah berdampak pada perubahan pola hidup masyarakat dan memicu penyetaraan gender antara kaum perempuan dan laki-laki. Penyetaraan ini telah menggeser perempuan yang tadinya hanya berperan sebagai ibu rumah tangga yang menggantungkan hidup dari nafkah suami atau hanya mengerjakan pekerjaan domestik semata menjadi seorang wanita karir. Data penelitian penyikapan perempuan diperoleh melalui kuesioner dan angket skala sikap dengan subjek penelitian dalam studi kasus adalah perempuan di Kota Bandung yang dibagi menjadi delapan kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, status/tingkat sosial, usia dan daerah domisili turut mempengaruhi penyikapan perempuan terhadap berbagai produk rumah tangga berbahan dasar kimia. Hal ini ditunjukkan dengan penyikapan yang baik dari responden terhadap produk-produk berbahan dasar kimia dengan rata-rata persentase sikap untuk setiap faktor berturut-turut adalah 75,22%, 75,17%, 75,03% dan 75,26%. Penyikapan baik yang ditunjukkan turut dikontribusi pula oleh maraknya pemberitaan di media massa mengenai kandungan bahan kimia berbahaya dan produkproduk palsu yang beredar di masyarakat tanpa mereka menyadarinya.
Laporan Koefisien partisi LAPORAN FARMASI FISIK I "KOEFISIEN PARTISI" NAMA : ASTRID INDALIFIANY NIM : F1F1 10 025 KELOMPOK : I ( SATU) PROGRAM STUDI : FARMASI AS. PEMBIMBING : HARJUN SANTRI S. LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011 A. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH terhadap koefisien partisi obat yang bersifat asam lemah dalam campuran pelarut kloroformair B. Landasan Teori Pengetahuan tentang partisi penting untuk ahli farmasi karena prinsip ini melibatkan beberapa bidang ilmu farmasetik. Termasuk di sini pengawetan system minyakair, kerja obat pada yang tidak spesifik, absorbsi dan distribusi obat ke seluruh tubuh.Teoriteori tentang absorpsi, ekstraksi dan kromatografi banyak terkait dengan teori koefisien partikel (Martin,Alfred. 1990). Kecepatan absorpsi obat sangat dipengaruhi oleh koefisien partisinya. Hal ini disebabkan oleh komponen dinding usus yang sebagian besar terdiri dari lipida. Dengan demikian obatobat yang mudah larut dalam lipida akan dengan melaluinya. Sebaliknya obatobat sukar larut dalam lipida akan sukar diabsorpsi. Obatobat yang mudah larut dalam lipida tersebut dengan sendirinya memiliki koefisien partisi yang besar, sebaliknya obatobat yang sukar larut ▼ 2013 ▼ Maret
This research was aimed to study the made of chitosan membrane. The chitosan membrane was made from industrial waste of prawn packing factory. The prawn husk was extracted to become chitin before it was then transformed to chitosan. In order to make a membrane, the chitosan was mixed with an acetic acid solution using magnetic stirrer. The mixed of chitosan and an acetic acid solution was doing for 24 hour to make sure the solution are homogenic. After that, chitosan solution was stored to glass plate 10x10 cm. The glass plate that have been with chitosan solution then dried for 48 hours. A Chitosan Membrane that have made was keeped with the plate until it used.
Abstrak Penyimpanan madu akan dapat mempengaruhi mutu. Suhu penyimpanan untuk madu yang terbaik adalah 36-38 °C dengan kelembaban 75-78 persen. Dengan cara ini madu dapat tahan 2-4 minggu lamanya tanpa banyak mengalami penurunan mutu. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap kualitas madu nektar karet berdasarkan keasaman, kadar air, dan kadar gula pereduksi. Keasaman diukur menggunakan metode titrasi asam basa, kadar air diukur secara gravimetri, dan kadar gula pereduksi diukur dengan metode Luff Schrool. Madu suhu ruang ( 25 o C) memiliki kadar keasaman rata-rata 45 ml NaOH 0,1N/kg dan madu suhu dingin ( 5 o C) kadar keasaman rata-rata 32 ml NaOH 0,1N/kg. Kadar air madu suhu ruang rata-rata 28,595% dan kadar air madu suhu dingin rata-rata 27,112%. kadar gula pereduksi, madu suhu ruang memiliki kadar gula pereduksi sebesar 51,625%, sedangkan pada madu suhu dingin memiliki kadar gula pereduksi sebesar 62,5%. Abstract Storage condition could affect honey quality. 36-38 ° C is the suitable temperature for honey storage with humidity 75-78 percent. Honey can be lasting 2-4 weeks without severely degraded. Therefore, researchers wanted to determine the effect of storage temperature on the quality of honey from rubber trees nectar based acidity, the water content, and the levels of reducing sugars. Acidity is measured using acid-base titration method, water content is measured with gravimetry, and reducing sugar levels measured with Luff schrool method. In room temperature, honey has an average acidity of 45 ml / kg NaOH 0,1N and cold temperature average acidity of 32 ml / kg NaOH 0,1N. The average water content of honey, in room temperature is 2,595% and 27,112% in cold temperature. For reducing sugar, under room temperature the content is about 51,625%, while under cold temperature , the level reach 62,5%. Pendahuluan Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar) atau
Bahan pangan rentan untuk ditambahkan zat kimia berbahaya seperti formalin, apalagi pada bahan pangan yang kemungkinan banyak mengandung kadar air sehingga mudah busuk dan tidak tahan lama terhadap penyimpanan. Pemeriksaan formalin dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan cara analisis kualitatif yang tidak memerlukan waktu lama dan lebih praktis tetapi jenis pereaksi yang dapat digunakan sangat banyak. Sehingga dibutuhkan pereaksi yang lebih selektif dan sensitif terhadap bahan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui selektifitas dan sensitifitas pereaksi pada bahan pangan. Penelitian ini dilakukan secara analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pereaksi formalin (Schiff, Scryver, KMnO 4 , Fehling, dan Nash) terhadap sampel bahan pangan yaitu daging ayam, tahu, ikan asin, dan mie basah yang telah diberi formalin dengan variasi konsentrasi 0,01; 0,1; 1,0; 10; 100; dan 1000 ppm. Dari hasil penelitian analisis kualitatif terhadap formalin menunjukan pereaksi yang selektif untuk identifikasi formalin pada keempat bahan pangan adalah pereaksi Schiff, KMnO 4 , Scryver, Nash. Pereaksi yang sensitif terhadap formalin pada keempat bahan pangan hingga 0,01 ppm adalah Schiff dan KMnO 4. Sedangkan pereaksi Scryver dan Nash hanya mampu mendeteksi formalin hingga konsentrasi 100 ppm. Kata kunci: bahan pangan, formalin, selektivitas dan sensitifitas.
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Jahe (Zingiber Officinale) merupakan merupakan salah satu komoditas pertanian yang menempati posisi penting dalam perekonomian masyarakat indonesia, sebagai rempah-rempah yang diperdagangkan secara luas. Selain sebagai obat, dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti bumbu dapur, campuran bahan industri makanan dan minuman, kosmetik, dan parfum. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar minyak atsiri pada rimpang Jahe Gajah yang diekstraksi dengan Air dan alkohol 90% . Desain penelitian adalah eksperimental dengan sampel yang diambil langsung dari perkebunan. Metode ekstraksi yang dipilih adalah destilasi dengan pengulangan tiga kali menggunakan teknik analisa data uji t. Hasil pengujian menunjukan bahwa kadar minyak atsiri pada rimpang jahe gajah yang diekstraksi dengan air sebesar 1,20%, 1,20%, 0,80%, dengan kadar rata-rata 1,07%, sedangkan kadar minyak atsiri rimpang jahe gajah yang diekstraksi dengan alkohol 90% sebesar...
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah dilimpahkan kepada baginda alam Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan pembuatan tugas makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Botani Farmasi pada Program Sarjana, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Wahliyah, Tahun Ajaran 2022-2023, dengan judul makalah yang ditulis yaitu "Respirasi Tumbuhan". Pada kesempata ini, penulis mengucapkan dan menghaturkan banyak terima kasih kepada Ibu Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si. sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Botani Farmasi pada Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah yang telah banyak memberikan arahan baik pada perkuliahan maupun dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari segala kekurangan, dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya guna kesempurnaan dan sebagai pertimbangan karya tulis yang akan datang. Terima kasih.
Sidoarjo mud have a condition with a high saline stress (38-40%) and high temperature (40-70 o C). Exploration of bacteria from the mud obtained 15 isolates of bacteria capable associated with the plant. The purpose of this study was to determine the potential of the Sidoarjo mud bacteria capable of controlling soft rot disease Erwinia sp. in vitro and potato tubers. The result showed 7 isolates that have antagonistic properties against soft rot disease Erwinia sp. Inhibition of the best in the Petri dish test isolates contained on 8_25 D2. In the potato tuber test showed suppression Erwinia sp. LUSI antagonistic bacteria better than the control treatment (sterile distilled water) and a bactericide treatment Agrept WP 20% active ingredient of streptomycin sulfate.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.