Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
LOGOS
…
36 pages
1 file
Kepada jemaat di Tesalonika Paulus menasihati agar umat Kristenmenghayati dan menghargai perkawinan dengan menjauhkan diri daripercabulan dan seks bebas (1Tes 4:3-8). Kepada jemaat di Korintus punia mengecam percabulan dan segala bentuk penyelewengan seksualkarena bertentangan dengan etika Kristen dan kekudusan perkawinan(1Kor 5-7). Dalam Surat-surat Pastoralnya ia juga melawan aliran sesatyang bertendensi anti perkawinan, emansipatif dan tidak menghargaianak-anak (1Tim 3:4; 5:14; Tit 2:4-5). Oleh karena itu, Paulus memberitata tertib dalam hidup berumah tangga yang mengatur hubungansuami-isteri dan orang tua-anak (Ef 5:22-6:4 bdk. 1Ptr 3:1-7). SedangkanYesus menegaskan bahwa hubungan suami-isteri yang telahdipersatukan oleh Allah itu tidak boleh diceraikan manusia (Mrk 10:2-12; Mat 19:3-12).
LOGOS
Kej 1-3 secara tidak langsung berbicara tentang lembaga perkawinan yang mengatur seksualitas. Lembaga perkawinan itu dipandang sebagai kontrak sipil oleh bangsa Israel (Tob 7:13-14) dengan peran mas kawin (Kej 34:12), tahap-tahap perkawinan (Ul 22:23-27; Kej 24:66-67) dan sifatnya endogen poligam poligini (Ul 7:3-6; 22:28-29). Para nabi menganalogikan lembaga perkawinan itu sebagai hubungan antara Allah dengan umat-Nya, bangsa Israel (Am 3:2; Hos 1; 2; Yer 2:1-3; 3:6- 13; Yeh 16; 23; Yes 54:4-8; 62:4-5). Para bijak Israel meneruskan analogi hubungan Allah-Israel dengan suami-isteri lewat Buku Kidung Agung yang mengangkat kesetaraan derajat laki-laki-perempuan danmemandang positif seksualitas sebagai bagian dari cinta sejati yang tidak dapat dibeli dan yang dibawa mati (Kid 1:13-17; 2:2,7,16; 7:10-11; 8:6-7). Cinta sejati laki-laki dan perempuan itu dijadikan analogi hubungan cinta Allah dengan umat pilihan-Nya (tafsir Yahudi) atau hubungan cinta Kristus dengan Gereja-N...
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja
Pernikahan semarga adalah pernikahan yang dilakukan oleh kedua pasangan dengan marga yang sama. Contohnya bila si pria bermarga Siagian, maka pasangannya juga bermarga Siagian. Dalam perspektif adat-istiadat, pernikahan semarga dilarang keras walaupun pelakunya tidak dari satu ibu atau bapak. Dasar pelarangan adat-istiadat atas pernikahan semarga diantaranya adalah tidak adanya kejelasan status adat bagi mereka yang menikah semarga. Adat menentang pernikahan semarga karena mempercayai bahwa keturunan yang dilahirkan oleh pelaku berpotensi menjadi anak yang “abnormal.” Tulisan ini membahas bagaimana perspektif Alkitab tentang pernikahan semarga dan apa yang menjadi dasar sebuah pernikahan menurut Alkitab. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan literatur dan eksposisi Alkitab. Hasil dari penelitian ini adalah pernikahan semarga bukanlah pertentangan, karena dasar pernikahan dalam Alkitab adalah kesamaan kepercayaan kepada Tuhan ...
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan
Marriage is the union of two persons which involves not only two different persons but also their respective families. Not only do they get permission from their parents, they are blessed by the priest, they are recognized by the state, but they are also approved by God. The method used in this paper is qualitative research with a literature approach, library research, articles from various sources, notes and views of experts. Every believer, especially church leaders, must be able to provide good and appropriate answers and solutions, not just from the books they study, expert opinions, or their long experience and ministry, but how the Bible provides answers to those questions. all. The purpose of the study (1) is what is meant by biblical marriage, namely marriage. It is called sacred because marriage occurs not only by the will of men and women but because God ordered and established it. (2) Explaining the relationship of Biblical pursuits God never wants a divorce, and the idea of divorce comes from human desire and selfishness. God wants both husband and wife to use reason, wisdom, love, humility, and forgiveness as the basis for all the problems they face (3) Explaining remarriage from a Christian perspective. A wife who decides to divorce her husband, then she must live without her husband or make peace with her husband
2017
Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan, bahwa konsep perjanjian perkawinan menurut Kitab Undang Undang Hukum Perdata ialah perjanjian yang dibuat oleh calon suami isteri sebelum dilangsungkan pernikahan,berisikan akibat perkawinan terhadap harta, bentuk perjanjiannya ada tiga yaitu: kebersamaan untung rugi, kebersamaan hasil dan peniadaan kebersamaan harta. Perjanjian perkawinan tersebut harus dibuat oleh notaris dan isinya tidak dapat diubah. Sedangkan konsep perjanjian perkawinan dalam Hukum Islam dinyatakan bahwa perjanjian dalam suatu perkawinan ada dua bentuk yaitu taklik talak dan perjanjian lain yang tidak bertentangan dengan Hukum Islam, Taklik talak adalah perjanjian yang diucapkan mempelai pria setelah akad yang tercantum dalam aktanikah berupa janji talak yang digantungkan pada suatu keadaan tertentu. Perjanjian perkawinan dalam Hukum Islam harus disahkan oleh Pegawai Pencatat Nikah. Perjanjian perkawinan hendaknya menjadi salah satu persiapan pasangan calon suami ister...
Islam disyariatkan hanya untuk memberikan kemaslahatan kepada seluruh manusia dan menghindarkannya dari kemafsadatan. Salah satu pentunjuk Allah Swt dalam syariat Islam adalah diperintahkannya menikah dan diharamkannya zinah. Perintah nikah merupakan salah satu implementasi maqashid syariah yang lima yaitu hifzhul nasl (menjaga keturunan). Kendati demikian, bagi yang hendak melangsungkan pernikahan, demi menjaga ke absahannya, hendaknya memahami pentujuk agama dan negara agar samapai pada hakikat pernikahan.
Not been much found a study evaluating the comparative-integrative among one religion to another religion related regulation of marriage are sourced directly from the scriptures respective religion, in particular Islam and Christianity. This is to give a balanced understanding and response to gender issues, social inequality relation of husband and wife is exhaled by Western scholars-Christians who are quite a lot of cornering the teachings of Islam. Starting from this idea authors conducted research using descriptive-analytic method to then compare giving rise similarities and differences to material for further research. The study concluded that marriage in Islam can be said to have a double dimension; vertical and horizontal dimensions, whereas the more dominant Christian vertical dimension though there is also a horizontal dimension, as well as striking differences more visible on the issue of legal origin of marriage, polygamy, the permanence of marriage and the problem of intermarriage.
2018
Christianity has taken the Hebrew Bible as part of its scriptures. This, unavoidably, creates a long time discussion with regard to the relationship between the Old and the New Testament. One of the most popular understanding is to consider the New Testament as the fulfillment of what has been proclaimed in the Old Testament. The teaching of the Church, delivered through various documents, comfirms this popular notion, though not always explicit. However, a document from the Pontifical Biblical Commission published in 2002, shows a particular nuance. This article sought to read it carefully and to draw some practical implications
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi
Gereja memandang perkawinan sebagai panggilan hidup yang tertinggi dan suci karena Allah sendiri yang memimpin dan memberkati melalui sakramen perkawinan sebagai hidup berkeluarga. Sakramen perkawinan sendiri memiliki perjanjian yaitu sekali seumur hidup atau tidak terceraikan. Meski dikatakan tidak terceraikan tidak sedikit juga pasangan Katolik yang tidak bisa mempertahankan kesetiaannya dalam berumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka merupakan suatu kajian yang berdasarkan khazanah ilmu yang bersumber pada buku-buku kepustakaan yang sesuai dengan pokok permasalahan. Melihat situasi sekarang ini yang maraknya Perceraian dikarenakan kurangnya kesetiaan satu pasangan dengan contoh perselingkuhan, hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan adalah problem bagi pasangan suami istri yang menyepelekan keskralan janji perkawinan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan studi lapangan terhadap pasangan katolik yang aktif dalam kegiatan gereja da...
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam
One of cases in islamic law today is same-sex marriage. The case sparked a controversy in muslim society. On theone hand, the case can be seen as an integral part of a person’s rights to meet the biological needs, but on the otherhand is seen as a violation of religious norms and moral principles. Those who have a sexual orientation towardsthe same gender (homosexual), which was also approved this orientation, continue to get same-sex marriagelegalization because a sense of love towards the same sex due to biological and psychological factors is viewed aspart of human rights. This paper attempts to examine same-sex marriage from the point of view of Islamic studies.[Salah satu kasus dalam hukum Islam saat ini adalah perkawinan sesama jenis. Kasus ini memicukontroversi. Di satu sisi, kasus tersebut dapat dipandang sebagai bagian tidak terpisahkan dari hakhakasasi seseorang untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, tetapi di sisi lain dipandang sebagaipelanggaran norma keagamaan dan moral...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
SCRIPTA : Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 2019
Journal of Religious and Socio-Cultural, 2023
Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi, 2022
PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam dan Perbankan Syariah)
Jurnal Teologi Berita Hidup, 2023