Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN
…
4 pages
1 file
Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which spreads through droplet nuclei. Pulmonary tuberculosis can cause death if it is not treated, so efforts need to be made to eradicate pulmonary tuberculosis. One of the effort to eradicate some cases of pulmonary tuberculosis is to improve health behavior by preventing bad behavior. Behavior is the implementation of knowledge, attitudes and actions. The purpose of this research is to determine the relationship of preventive behavior to the incidence of positive BTA pulmonary. This study uses a simple random sampling method with a case control study approach. The population was random patients with positive BTA pulmonary TBC as a case of 59 respondents and neighbors of patients who did not suffer from pulmonary TBC as a control 59 respondents with a total of 118 respondents. Data collection is done by interviewing with questionnaires. The results showed that there was a relationship between knowledge (p-value = 0.006 <0.05) with the incidence of Positive AFB Tuberculosis. There was no relationship between attitudes (p-value = 0.580> 0.05) with the incidence of Positive BTA Tuberculosis. There is a relationship between precautionary measures (p-value = 0.001 <0.05) on the incidence of Positive BTA Tuberculosis in the Work Area of Manukan Kulon Health Center. It was concluded that there was no between attitudes towards the incidence of Positive BTA, but there was a relationship between knowledge and preventive measures for the incidence of Positive BTA Tuberculosis. It is recommended to health service providers who have built Pulmonary TBC cadres to increase pulmonary TBC eradication activities to reduce the number of Lung Tuberculosis cases in the Manukan Kulon Health Center Work Area by visiting each BTA patient and their neighbors and providing incentive health education about Lung TBC.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip)
Tuberculosis, hereinafter abbreviated as TB, is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, which can attack the lungs and other organs. lungs) such as the pleura, lymph nodes, bones, and other extra-pulmonary organs.2 TB disease is caused by the bacterium Mycobacterium Tuberculosis, this bacterium is rod-shaped and acid-fast, so it is also known as Acid-Resistant Bacillus (BTA).2 Sources of transmission are patients with TB smear positive, which can transmit to people around him, especially close contacts. When the patient coughs or sneezes, the patient spreads germs into the air in the form of droplet nuclei. One cough can produce about 3000 phlegm sprinkling. A person's transmission power is determined by the number of germs expelled from his lungs. The higher the degree of positivity of the sputum examination results, the more infectious the patient is. The factors that allow a person to be exposed to TB germs are determined by the concentration of splashes i...
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2020
Latar Belakang: Tuberculosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan M. Tuberculosis. Penularan terjadi ketika penderita TBC paru BTA positif batuk atau bersin dan tanpa disengaja penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Seorang penderita tuberculosis paru BTA positif dapat menginfeksi 10-15 orang di sekitarnya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi terduga dan kasus baru TBC paru di sekitar tempat tinggal penderita TBC paru BTA positif. Metode: Jenis penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah 35 penderita TBC paru BTA positif yang didiagnosa pada bulan Januari-Maret 2019 dan sedang menjalani pengobatan di wilayah kerja puskesmas Tlogosari Wetan. Sampel dalam penelitian sebanyak 200 orang keluarga dan tetangga yang memiliki hubungan kontak erat dengan penderita TBC paru. Hasil: Rata- rata intensitas kontak responden sebesar 4,01 jam/hari, rata-rata kepadatan hunian responden 18,609m2/orang, ...
Jurnal Kesehatan Andalas, 2014
Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia karena prevalensi yang masih tinggi,i terutama di negara berkembang. Karena penyebarannya yang tinggi, maka perlu diketahui bagaimana profil penderita penyakit ini agar penularannya bisa diminimalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penderita tuberculosis paru BTA positif yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru (BP4) Lubuk Alung periode 1 Januari 2012-31 Desember 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif. Instrumen yang digunakan adalah data dari rekam medik di Balai Pengobatan Penyakit Paru (BP4) Lubuk Alung sejak 1 Januari 2012-31 Desember 2012. Populasi yang ada seluruhnya dijadikan subjek penelitian. Kemudian dilakukan pencatatan dari beberapa variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam periode tersebut jumlah penderita yang berobat ke BP4 Lubuk Alung adalah 19.440 orang, sebanyak 3.224 orang diantaranya suspek. Penderita BTA (+) 1.109 orang. Jenis kelamin laki-laki (70,8%) lebih banyak dari perempuan. Usia terbanyak adalah 21-30 tahun (23,2%). Daerah asal terbanyak adalah Kab. Padang Pariaman (29,4%). Derajat kepositifan BTA sputum terbanyak berupa positif tiga (+3) adalah (44,2%). Tipe penderita terbanyak merupakan penderita kasus baru sebanyak (91,7%). Keluhan terbanyak yang dirasakan ketika berobat adalah batuk (99%). Sebanyak (13,4%) memiliki penyakit penyerta selain tuberkulosis. Riwayat penggunaan obat sebelumnya sebanyak (11,3%). Sebanyak (99%) dirujuk ke puskesmas dan unit pelayanan kesehatan terdekat. Berdasarkan pendataan profil penderita TB Paru BTA Positif bisa dilihat paling banyak adalah derajat (+3) dan dirujuk ke unit pelayanan terdekat.
2019
The Results on Invention coverage of new case of BTA (+)
2017
Lung Tuberculosis Disease (Lung TB) is still become public health problem in Indonesia mainly in Central Java Province. Lung TB cases on Central Java is including high, among other things in Cilacap Regency and Banyumas Regency. Area of Health Center of Binangun (Cilacap Regency) including coastal area and area of Health Center of II Sumbang (Banyumas Regency) including mountain area. Both of them have high case detection rate of BTA positive lung TB in 2007 (>70%) whereas have different geographic characteristic. Aim of this research was to compare several risk factors of lung TB incidence (house physical condition and behavior of lung TB patient) in coastal area and mountain area. It was an comparison study with cross sectional approach. The number of samples was 35 lung TB patients in coastal area (Health Center of Binangun) and 31 lung TB in mountain area (Health Center of II Sumbang), and it was taken with simple random sampling. The data was analyzed with univariate an...
Nursing Sciences Journal, 2023
Tuberkulosisi (TB) paru merupakan salah satu penyakit tidak menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan kematian.. Tujuan penelitian Untuk menganalisis besar faktor risiko kejadian penyakit TB paru BTA+ di Kabupaten Buton Utara. Metode menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan case control studi. Populasi peneltian adalah seluruh penderita TB Paru di Kabupaten Buton Utara yaitu sebanyak 411 orang. Sampel penelitian berjumlah 70 orang yang terdiri dari 35 orang sebagai kelompok control dan 35 orang lainnya sebagai kelompok kasus, yang ditentukan dengan teknik probability sampling menggunakan pendekatan simple random sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (pvalue 0,000 < α 0,05), kebiasaan merokok (p-value 0,000 < α 0,05), kontak langsung (p-value 0,000 < α 0,05), dan kepadatan hunian (p-value 0,008 < α 0,05) dengan kejadian TB Paru BTA+. Kesimpulan penelitian adalah faktor risiko pengetahuan, kebiasaan merokok, kontak langsung dan kepadatan hunian berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA+, sehingga sangat penting untuk memperhatikan dan menekan faktor risiko tersebut dalam upaya menurunkan angka kejadian TB Paru BTA+.
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Latar belakang : Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA positif. Data WHO Global Tuberculosis Report 2016, Indonesia menempati posisi kedua dengan beban TB tertinggi di dunia. Angka keberhasilan pengobatan TB di Indonesia masih dibawah standar Nasional. Strategi yang digunakan untuk penatalaksanaan TB adalah strategi DOTS. Perbedaan BTA sebelum dan sesudah pengobatan sangatlah penting untuk menentukan angka keberhasilan pengobatan TB. Metode : Jenis penelitian kuantitaf obsevasional analitik. Sampel penelitian sebanyak 71 responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diambil dari rekam medis di register TB 03, TB 04 berupa hasil BTA sebelum dan sesudah pengobatan TB paru. Analisa data menggunakan uji Marginal Homogeneity. Hasil : Hasil BTA paling banyak sebelum pengobatan adalah BTA +1 yaitu 30 responden ( 42,3 % ). Hasil BTA paling sedikit sebelum pengobatan adalah BT...
2017
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacteriumTuberculosis. Penularan terjadi ketika pasien TB batuk atau bersin, kuman tersebar ke udara dalam bentukpercikan dahak (droplet nuclei). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko antara pengetahuan,kebiasaan merokok, riwayat kontak, kepadatan hunian dan pencahayaan dengan kejadian TB paru BTA positifdi wilayah kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini adalah penelitian analitikobservasional dengan metode pendekatan case control study dengan besar sampel 40 responden. Analisis datamenggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji MC Nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidakada faktor risiko pengetahuan dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 2,5; 95% CI = 0,815-7,645 (p value =0,18) > α), tidak ada faktor risiko merokok dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 1,33; 95%CI = 0,303 –5,92; p value (1,00) > α), ada faktor risiko antara riwayat ko...
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad
The medical record data at the Napabalano Health Center for pulmonary TB in 2016 from January to December was 315 suspected cases, whereas in 2017 the January-December period suspected 261 cases of pulmonary TB were suspected. This study aims to analyze the risk factors for TB pulmonary disease in Napabalano District, Muna Regency. The research design is the Case Control Study. The study population was all suspected pulmonary TB in Napabalano Subdistrict, Muna Regency, from January to December 2017 totaling 261 cases with the number of sample cases 57 and controls 57 taken with Simple Random Sampling technique. The results showed that occupancy density was a risk factor for pulmonary TB incidence, respondents who were at home with dense occupancy ie> 1 person per 10 m2 at risk of suffering pulmonary TB by 6 times compared to respondents who were at home not dense at <1 person per 10 m2 . Nutritional status is a risk factor for pulmonary TB incidence, respondents with poor nutr...
Jurnal Kesmas Asclepius, 2020
The purpose of this study was to see how the management of pulmonary tuberculosis treatment. This research uses a qualitative approach. The results showed that 1 in 3 tuberculosis patients did not comply with tuberculosis treatment in the working area of the Sukamerindu Public Health Center, Bengkulu City. Factors that support treatment non-compliance are the lack of knowledge of tuberculosis treatment guidelines. In conclusion, patients who do not comply are caused because they feel he is already healed and are lazy to take more medicine at the Sukamerindu Health Center, PMO already understands his duties as a PMO. Keywords: Compliance with Medication, Drug Giver, PMO, Pulmonary Tuberculosis
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 2021
JURNAL INFO KESEHATAN
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
Sari Pediatri, 2018
JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Kesmas Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2013
Jurnal bahana kesehatan masyarakat, 2022
JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK