Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh para pengawas satuan pendidikan. Kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan pengawas dalam rangka pembinaan dan pengembangan kemampuan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan bimbingan di sekolah/satuan pendidikan. Secara spesifik pengawas satuan pendidikan harus memiliki kemampuan untuk membantu guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran, serta dapat memilih strategi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran.
NIM : 151.135.145 KELAS : V.D Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Ada bebrapa model yang terrmasuk kedalam pendekatan pembelajaran diantaranya:
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Jurnal Madaniyah volume 1 Edisi III Januari 2012 , 2012
Artikel ini secara sederhana akan menguraikan tentang pentingnya strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar PAI. Dalam menggunakan strategi pembelajaran, guru hendaknya mampu mengelola semua komponen yang ada dalam kegiatan proses pembelajaran hendaknya disusun secara sistematis untuk membantu memudahkan siswa belajar. Komponen-komponen tersebut adalah guru, siswa, materi, metode, alat atau media, dan waktu. Tugas untuk menyusun rencana dan melaksanakan strategi pembelajaran memerlukan suatu kemampuan dari guru. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan tentang strategi pembelajaran akan memberikan landasan ilmiah tentang bagaimana menyusun dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dapat memudahkan siswa belajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan atau tujuan pendidikan nasional.
Abstrak Guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu pendidikan masa depan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Profesionalisme Kinerja Guru di SMP Islam Albadariyah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profesionalisme kinerja guru di SMP Islam Albadariyah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari guru. Dengan populasi guru sebanyak 21 orang guru dan peneliti mengambil sampel sebanyak 7 orang guru kelas. Alasan peneliti mengambil subjek tersebut atas pertimbangan dari kepala sekolah bahwa karena keterbatasan waktu dan tenaga sebaiknya cukup mengambil satu orang guru saja setiap kelas agar bisa mewakili seluruh kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, observasi dan wawancara. Untuk mengolah data, angket menggunakan rumus deskriptif persentase, untuk mengolah data Observasidan wawancara digunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 76% guru profesional dalam menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dan berada pada kategori baik. Sedangkan 24% lainnya belum menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dengan maksimal. Disarankan
Artikel mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, 2020
ABSTRAK Keaktifan siswa merupakan salah satu wujud dari keberhasilan proses belajar. Proses belajar yang dijalani idealnya menghasilkan perubahan yang mengarah kepada perkembangan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak paham menjadi paham. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan belajar siswa ialah: 1) faktor dari dalam (internal), 2) faktor dari luar (eksternal), dan 3) pendekatan belajar yang berkaitan dengan cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dalam proses belajarnya. Dalam mencapai keaktifan belajar siswa, maka guru perlu menerapkan strategi dalam pembelajaran seperti: 1) mengidentifikasi dan menetapkan kualifikasi perubahan tingka laku dan kepribadian siswa sebagaimana yang diharapkan, 2) Memilih sistem pendekatan dalam proses belajar berdasarkan aspirasi serta pandangan hidup masyarakat yang dimana cara pandang guru dan teori yang digunakan dalam memecahkan persoalan harus sesuai dengan norma yang dianut oleh masyarakat, 3) Memilih kemudian menerapkan metode, prosedur, dan teknik belajar mengajar yang dianggap sesuai untuk diterapkan sebagai pegangan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, 4) diterapkan norma/kebiasaan dan indikator keberhasilan yang dapat dijadikan sebagai patokan atau pedoman dalam melakukan evaluasi hasil dari proses belajar mengajar yg telah dilakukan. ABSTRACT Student activeness is a manifestation of the success of the learning process. The learning process that is undertaken ideally results in changes that lead to the development of knowledge from not knowing to knowing and not understanding to understanding. The factors that can affect student learning activeness are: 1) internal (internal) factors, 2) external (external) factors, and 3) learning approaches related to the ways or strategies used by students in supporting effectiveness in the learning process. In achieving student learning activeness, the teacher needs to implement strategies in learning such as: 1) identifying and determining qualifications for the behavior and personality changes of students as expected, 2) Choosing a system of approaches in the learning process based on the aspirations and views of the community where the teacher's perspective and theories used in solving problems must be in accordance with the norms adopted by the community, 3) Choosing and then applying the methods, procedures, and teaching and learning techniques that are considered suitable to be applied as a teacher's guide in carrying out teaching and learning processes, 4) applied norms / habits and indicators of success that can be used as a benchmark or guide in evaluating the results of the teaching and learning process that has been done.
BAB I PENDAHULUAN Sesungguhnya kodrat manusia dilahirkan di dunia ini dengan membawa fitrah. Hal inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan lainnya. Fitrah merupakan faktor kemampuan dasar perkembangan manusia yang dibawa sejak lahir yang merupakan potensi dasar untuk berkembang. Misalnya, kemampuan dasar untuk beragama, manusia diberi kelebihan berupa akal yang tidak dimiliki oleh makhluk yang lain. Dengan akal itu manusia dapat mengembangkan potensinya untuk berfikir, berkembang dan beragama serta dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Potensipotensi tersebut harus diaktualisasikan dan ditumbuh kembangkan dalam kehidupan nyata di dunia ini melalui proses pendidikan sepanjang hayat yang kelak akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT di akhirat. 1 Pada umumnya pendidikan diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, setelah lulus diharapkan anak dapat membantu mengembangkan masyarakat atau ikut serta ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan demi kesejahteraan masyarakat. Hal ini selaras dengan pendidikan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 1989 yang berbunyi : "Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan''. 2 Dalam UURI (sisdiknas), No.20 tahun 2003 Pasal 1 tentang pengertian pendidikan adalah: "Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara''. 3 Dalam rangka memenuhi kebutuhan mental dan spiritual seperti yang disebutkan dalam pengertian tersebut, Pendidikan Islam dapat membentuk manusia agar mempunyai 1 kepribadian muslim yakni manusia seluruh aspek kepribadiannya baik tingkah laku, kegiatan-kegiatan jiwa maupun falsafah hidup dan kepercayaanya sesuai dengan nilainilai islam. 4 Di Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah sendiri untuk mata pelajaran agama cenderung diabaikan oleh peserta didik, karena bagi sebagian peserta didik mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang membosankan, dengan adanya metode ceramah, hafalan yang diterapkan selain metode-metode lain yang juga digunakan dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Harus diakui juga bahwa pendidikan agama islam termasuk didalamnya Akidah Akhlak masih belum mendapatkan tempat di hati sebagian siswa dan keberadaannya acap kali kurang mendapat perhatian serta waktu belajarnya masih relatif kurang karena mata pelajaran ini waktunya hanya satu minggu sekali itupun hanya dua jam pelajaran. Selain itu juga mata pelajaran agama yang didalamnya termasuk Akidah Akhlak merupakan kelompok mata pelajaran yang tidak di UAN-kan. Dalam pendidikan, Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama islam yang dijadikan sumber hokum akan keimanan yang utama sebagaimana firman Allah SWT : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 5 Salah satu prinsip dalam melaksanakan pendidikan adalah siswa secara aktif mengambil bagian dalam kegiatan yang dilaksanakan. Untuk dapat melaksanakan suatu kegiatan pertama-tama harus adanya pendorong untuk mewujudkan kegiatan itu atau dengan kata lain, untuk dapat melakukan sesuatu harus ada motivasi. Sebagaimana dijelaskan A.Tabrani dan kawan -kawan bahwa : 1. Motivasi memberi semangat terhadap peserta didik dalam kegiatan -kegiatan belajarnya. 2. Motivasi-motivasi perbuatan merupakan pemilih dari tipe kegiatan-kegiatan untuk melakukannya. 3. Motivasi memberi petunjuk pada tingkah laku. 6 4 Ahmad. D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Al-Ma'arif, 1989) hal : 68 5 A. Fattah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam (Malang : UIN-Malang press, 2008), hal ;44 GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH AL-KHAIRIYAH". Dalam pembelajaran sangat diperlukan strategi ataupun cara untuk memberikan materi pelajaran sehingga siswa dapat termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Dengan demikian siswa akan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran dikelas sehinnga memudahkannya untuk memahami apa yang telah guru sampaikan dengan baik. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah? 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah? 3. Faktor penghambat dan penunjang dalam peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui strategi guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII Mts Al-Khairiyah. 2. Untuk mengetahui peningkatan peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII Mts. Al-Khairiyah. 3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan penunjang dalam peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII Mts. Al-Khairiyah.
2015
Listening competence is a kind of language competence and it is receptive in essence. Listening competence was firstly recognized officially as a main subject in foreign language teaching in 1970 and was begun by the birth of the theory of Total PsysicalResponse (TPS) of James Asher, The Natural Approach, and Silent Period. Learning strategy is an art of designing all learning activities in the classroom. Language learning strategy is teacher’s activities concerning his/her lesson plan; and listening learning strategy is an art of designing all learning activities in the classroom for improving students’ listening competence: students’ competences to re-inform their understanding through both speaking and writing’s competences. This article tries to elaborate several key issues about the definition of listening, its learning objectives and listening learning process, learning strategy and evaluation in the end of the class as well.
Strategi dasar dalam mengajar -Strategi dasar mengajar adalah pendekatan pokok yang harus diperhatikan oleh guru. Dengan mengetahui strategi dasar berarti mengetahui hal-hal minimal yang harus dikuasai oleh guru maupun calon guru sebelum melaksanakan tugas mengajar. Mengajar merupakan salah satu tugas pokok profesi guru yang bersifat komplek. Kompleksitas mengajar terlihat dari awal guru mengajar sampai proses penilaian. Guru perlu membuat sebuah perencanaan tertulis dan tak tertulis. Perencanaan tertulis ini dikenal dengan istilah perangkat pembelajaran. Ada rumusan tujuan, tahapan pembelajaran, strategi dan metode, serta evaluasi.
Journal of Education and Instruction (JOEAI)
This study aims to determine the ability of elementary school class teachers in Central Lombok in preparing learning strategy plans. This research is qualitative. The data in this study are in the form of thematic lesson plans for the Central Lombok State Elementary School class theme 1 “Life Savings” sub-theme 1 learning 3, sub-theme 2 learning 2, sub-theme 3 learning 6, sub-theme 4 learning 1. Data analysis using data analysis techniques qualitative data analysis can be done simultaneously with the process of data collection, data interpretation, and narrative writing. The results showed that the formulation of indicators 3.1.1 in sub-theme 1 learning 3 was not appropriate, the subject of the formulation of learning objectives and teaching materials in sub-theme 3 learning 6 was not appropriate, items that did not refer to indicators in sub-theme 1 learning 3, and the use of operational words which is less precise in the formulation of learning objectives in sub-theme 3 learning 6...
SANDRA SONITA, 2024
Resume ini sebagai salah satu memenuhi tugas Desain Kurikulum Pertemuan ke empat mengenai strategi pembelajaran
2016
Learning strategies are as a teacher effort in creating a system environment that allows students to learn or act of selection patterns of student teachers in the embodiment of teaching and learning activities . Criteria in selecting the learning strategies among other things , learning objectives , skills required subject matter , the media used , and the evaluation system to be used , as well as students as subjects and teachers practice. Keywords : Learning Strategies , teachers and students.
DHIA RAHMADANI, 2024
tugas ini di buat untuk memeneuhi mata kuliah desain kurikulum anak usia dini
yusran
Setiap manusia yang diciptkan oleh tuhan yang maha esa dengan berbagai keunikan, karakrer dan ciri khas setiap manusia. Hal ini dinamakan sebagai perbedaan individu. Perbedaan individu ialah perbedaan kemampuan manusia dan karakteristiknya antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Adapun pendidikan adalah sebuah cara mendidik yang dilakukan dengan cara mengajar atau melatih peserta didik yang dapat memunculkan sebuah perubahan dalam diri setiap peserta didik dengan tujuan untuk mencapai kesusaian antara diri peserta didik dengan kondisi lingkukan sekitarnya. Adapun penentuan teori-teori belajar yang sesuai yang dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam sebuah pembelajaran. Adapun pemahaman karakteristik dan perbedaan dalam teori belajar dan kajian kepustakaan yang begitu penting. Adapun penulisan ini untuk mengetahui : (1) Teori-teori belajar, (2) Perbedaan karakteristik mengenai teori teori belajar. dalam kajian ini, hasil menunjukkan bahwa dalam kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung dapat digunakan beberapa teori yakni : (1) Teori behaviorisme, (2) Teori kognitivisme dan (3) konstruktivisme (4) Teori humanisme.
Jurnal Ilmu Pendidikan, 2013
Abstract: Knowledge of Instructional Strategies, Teaching Attitudes and Teacher’s Motivation. This study aimed to describe the influence of teachers' knowledge of instructional strategies, teaching attitudes, and teachers’ motivation on learning outcomes through survey method. The sample was 25 kindergarten teachers. The data were collected using questionnaires, interviews, and document analysis. The results show that knowledge of instructional strategies, teaching attitudes, and teachers’ motivation to teach directly influence the students’ learning outcomes. Abstrak: Pengetahuan tentang Strategi Pembelajaran, Sikap dan Motivasi Guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap dan motivasi guru terhadap hasil belajar anak melalui metode survai. Sampel penelitian adalah 25 orang guru Taman Kanak-kanak di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan penyebaran angket serta dukungan do...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.