Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan seorang pendidik yang mampu berkualitas serta diharapkan dapat mengarahkan anak didik menjadi generasi yang kita harapkan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Untuk itu, guru tidak hanya cukup menyampaikan materi pelajaran semata, akan tetapi guru juga harus pandai menciptakan suasana belajar yang baik, serta juga mempertimbangkan pemakaian metode dan strategi dalam mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai pula dengan keadaan anak didik.
Ada bermacam-macam strategi pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru Taman Kanak-kanak. Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu: 1) karakteristik tujuan pembelajaran, 2) karakteristik anak dan cara belajarnya, 3) tempat berlangsungnya kegiatan belajar, 4) Tema pembelajaran, serta 5) pola kegiatan (Masitoh dkk., 2005: 6.3). Ada beberapa strategi dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran anak usia dini. Di antara strategi tersebut adalah: (1) Perhatian Intens (2) Beri Dorongan (3) Berikan Umpan Balik Khusus (4) Berikan Model Atau Contoh, (5) Mendemontrasikan, (6) Menciptakan dan menambahkan tantangan, (7) Memberikan cara atau bantuan lainnya, serta (8) Memberikan informasi secara langsung.
Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Dalam KBBI (2018), strategi
Muzakiyah, Lailatul. 2006. Penerapan Pendekatan Belajar Aktif (Active Learning Strategy) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri. Skripsi, Jurusan: Pendidikan Agama Islam, Fakultas: Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Dosen Pembimbing: Sugeng Listyo Prabowo, M. Pd. Kata-kata kunci: Strategi (Strategy), Belajar Aktif (Active Learning), dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin pesat pada zaman sekarang, secara langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan akan mendapat pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Pengaruh tersebut bisa bersifat positif maupun negatif. Sedangkan dalam lembaga keagamaan sendiri masih berupaya mencari format yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Untuk itu pemerintah berusaha mengembangkan dan memajukan pendidikan, lebih-lebih untuk pendidikan agama. Dalam kenyataan sehari-hari permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana pendidik (guru agama) tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab akhir-akhir ini banyak peserta didik yang masih kurang dalam memahami ajaran agama Islam. Apakah hal ini disebabkan siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar atau cara guru dalam mengajar monoton, sehingga menyebabkan siswa menjadi apatis. Oleh karena itu, untuk menghindari apatisme dan kepatuhan yang terpaksa dari siswa, guru hendaklah lebih cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama yang melibatkan siswa secara aktif. Untuk sementara itu diketahui bahwa pendekatan belajar aktif (active learning strategy) adalah sebagai alternatif untuk menjawab tantangan dari permasalahan tersebut. Berawal dari pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai: Penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan pendekatan belajar aktif (active learning sytrategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri dan apa faktor-faktor penghambat dan pendukung penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah agar memiliki gambaran umum tentang penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri, dan mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung penerapan pendekatan belajar aktif (actuve learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri.
Menurut Kementerian Pelajaran (1983 : 27), strategi pengajaran dan pembelajaran yang disarankan adalah untuk membina dan mengukuhkan minat murid-murid terhadap pembelajaran serta membimbing mereka supaya bersedia menerima pelajaran seterusnya dan berupaya pula meneruskannya sendiri. Mengikut strategi ini, setiap murid akan mengambil bahagian secara aktif di dalam pelbagai kegiatan meliputi pelbagai unsur daripada komponen-komponen kemahiran asas, kerohanian, nilai dan sikap, kemanusiaan, dan persekitaran serta kesenian dan rekreasi.
Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi. Tiap organisasi memiliki memiliki strategi yang berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategi spesifik. Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas berbeda, factor penentu keberhasilan berbeda, dan keterampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda pula. Oleh karena itu, yang seharusnya diperhatikan dalam desain sistem pengendalian adalah apakah perilaku yang didorong oleh sistem tersebut merupakan perilaku yang diperlukan oleh suatu strategi.
Abstrak Guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu pendidikan masa depan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Profesionalisme Kinerja Guru di SMP Islam Albadariyah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profesionalisme kinerja guru di SMP Islam Albadariyah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari guru. Dengan populasi guru sebanyak 21 orang guru dan peneliti mengambil sampel sebanyak 7 orang guru kelas. Alasan peneliti mengambil subjek tersebut atas pertimbangan dari kepala sekolah bahwa karena keterbatasan waktu dan tenaga sebaiknya cukup mengambil satu orang guru saja setiap kelas agar bisa mewakili seluruh kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, observasi dan wawancara. Untuk mengolah data, angket menggunakan rumus deskriptif persentase, untuk mengolah data Observasidan wawancara digunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 76% guru profesional dalam menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dan berada pada kategori baik. Sedangkan 24% lainnya belum menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dengan maksimal. Disarankan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
MINI RISET STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, 2019