Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Di antara ciri khusus sitem filsafat dalam islam, adalah penggunaan Al-Qur'an sebagai sumber filsafat dan pembimbing bagi kegiatan berfilsafat. Dalam Al-Qur'an bertebaran ayat-ayat yang memerintahkan , mendorong serta membimbing umat islam untuklah dan sebutannya. Misalnya menggunakan akal, berpikir, bertafakkur, bertafakkuh, mengadakan penyeledikan dan penelitian dan sebagainya. Kesempurnaan itu Cabang-cabang Ilmu filsafat banyak sekali di antaranya yang ada dalam pembahasan makalah ini adalah, aksiologi,ontologi dan epistemologi , Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu, Didalam ontologi banyak sekali yang berpendapat tentang definisi ontologi intu sendiri. Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan linkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Dalam pembahasan kali ini saya akan membahas beberapa point diantaranya adalah : Pengertian Epistemologi,Metode Induktif,Metode Deduktif, Metode Positivisme, Metode Kontemplatif, Metode Dialektis
Aksiologi merupakan teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Hukum Islam atau dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Hukum Islam dan Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
filsafat aksiologi, 2019
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalami mengenai ketuhanan, alam manusia, dan manusia sehingga dapat mengghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia setelah mencapai pengetahuan. Perkembangan yang terjadi dalam pengetahuan ternyata melahirkan sebuah polemik baru karena kebebasan pengetahuan terhadap nilai atau yang biasa kita sebut sebagai netralitas pengetahuan (value free). Sebaliknya ada jenis pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai.
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara cepat dan mudah. Dan merupakan kenyataan yang tak dapat dimungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Dengan kemajuan ilmu manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi dan lain sebagainya. Simgkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.Kemudian timbul pertanyaan, apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia? Dan memang sudah terbukti, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan berbagai bentuk teknologi. Misalnya, pembuatan bom yang pada awalnya untuk memudahkan kerja manusia, namun kemudian dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif yang menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri, seperti yang terjadi di Bali 6 tahun yang lalu dan menciptakan senjata kuman yang dipakai sebagai alat untuk mrmbunuh sesama manusia. Di sinilah ilmu harus diletakkan secara proporsional dan memihak pada nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Sebab, jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai, maka yaang terjadi adalah bencana dan malapetaka. B. Pengertian Aksiologi Menurut bahasa Yunani, aksiologi berasal dari kata axios artinya nilai dan logos artinya teori atau ilmu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak, Dalam pengertian yang lebih sempit seperti baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran dan kesucian. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya atau nilai dia. Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai atau dinilai. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur (fungi)banyak orang juga menyebut cendawan.
"AKSIOLOGI" FILSAFAT UMUM
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI PENDAHULUAN Dalam makalah ini akan memaparkan tentang cabang-cabang dalam filsafat, yang pertama di sebut landasan ontologis; cabang ini menguak tentang objek apa yang di telaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari objek tersebut ? bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (sepert berpikir, merasa dan mengindera) yang membuakan pengetahuan?. Kedua di sebut dengan landasan epistimologis; berusaha menjawab bagaimna proses yang memungkinkan di timbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/tehnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?. Sedang yang ketiga, di sebut dengan landasan aksiologi; landasan ini akan menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/professional?
Tulisan ini merupakan hasil telaah materi dan tugas mata kuliah Dinamika Ruang. Tema telaah disesuaikan dengan rencana judul disertasi yang akan penulis ajukan, yaitu: "Aspek Kosmo-sosio-ekologis Pada Ruang Permukiman di Desa Bendosari, Pujon, Malang". Hasil telaah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penulisan disertasi penulis. Dari hasil penelusuran dan telaah tulisan-tulisan ilmiah baik dari artikel jurnal ilmiah, proseding, maupun buku, penulis mendapat kontribusi bagi konstruksi teoritik mengenai ruang, kosmologi, dan hubungan kosmologi dengan ruang (arsitektur), maupun dalam membangun pemahaman mengenai metode penelitian yang tepat bagi penelitian yang akan penulis lakukan. Perubahan ruang, merupakan fenomena menarik. Perubahan ruang mencerminkan perubahan dan dinamika masyarakat, baik aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Ini karena manusia memiliki peran penting dalam dinamika ruang, serta ruang sebagai wadah kegiatan manusia merupakan cermin manusia itu sendiri. Kosmologi berada pada level tertinggi (mentifact -Pangarsa, 2008), yang menentukan ideologi dan pandangan hidup manusia, serta pengambilan keputusan atas suatu masalah yang dihadapinya, termasuk keputusan-keputusan desain. Telaah mengenai kosmologi yang terkandung dalam arsitektur memang telah banyak dilakukan, namun bagaimana kosmologi mempengaruhi dinamika sosial-budaya dan ruang masyarakat memerlukan kebaruan kajian. Ini perlu dilakukan untuk mengimbangi semakin cepatnya perubahan ruang-ruang 'lokal' menjadi semakin 'global'. Nilai-nilai kearifan lokal turut terkubur bersamaan dengan semakin hilangnya ruang-ruang 'lokal'. Untuk itu, kajian semacam ini penting bagi upaya perbaikan ruang dan arsitektur.
Implimentasi/pembuktian, pemecahan masalah serta etika dalam pemanfaatan ilmu Oleh Ilham Wanuri Ramadhan, S.Pd & Ach. Jauhari, S.Pd Abstrak Filsafat ilmu tidak akan lepas dengan tiga landasan yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu. Ketiganya telah memberikan pengetahuan yang bersifat formal yang kita sebut dengan ilmu. Ketika seorang ilmuan menemukan sebuah penemuan-penemuan besar seperti atom yang dalam pemanfaatannya bisa menjadikan sebuah energi untuk kepentingan seluruh umat manusia akan tetapi atom juga bisa menjadi alat untuk menghancurkan eksistensi manusia itu sendiri, seperti dalam sejarah ironis kota Herosima dan Nagasaki di Jepang dalam perang kedua. Sehingga di sinilah salah satu kajian tentang landasan aksiologi mengenai suatu etika keilmuan. Kata kuci: filsafat ilmu, aksiologis ilmu, etika keilmuan I. Pendahuluan Ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan, akan tetapi tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, kenapa demikian? Karena sesuatu yang disebut ilmu harus melewati sebuah tahapan dan dasar ilmu seperti ontologi, epitemologi dan aksiologi ilmu. Berbeda antara ilmu dengan ajaran yang pasti akan dipercaya oleh penganutnya, pengetahuan dalam kajian ilmu harus dibuktikan dengan risert atau penelitian agar bisa diterima oleh mayoritas manusia yang berfikir, sehingga disini ilmu atau sains bersifat empirik dan fragmatis. Penulis menilai perlu menjelaskan kembali tentang ontologi, epistemologi dan aksiologi karena ketiganya sangat berkaitan, guna memahami ketiganya dengan cepat. Ontologi berarti (hakikat yang dikaji), epistemologi berarti (cara mendapatkan pengetahuan), dan aksiologi berarti (nilai kegunaan ilmu) ketiganya adalah komponen dasar dalam telaah ilmu (Jujun:1988). 1 Dalam hal ini penulis memberikan penjelasan yang berkenaan dengan aksiologi ilmu, karena menurut penulis kajian aksiologi ilmu sangat penting guna memberikan batasan-batasan terhadap keilmuan atau karya dari keilmuan pada pemanfaatannya,
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Al-Irfan : Journal of Arabic Literature and Islamic Studies, 2021