Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
20 pages
1 file
Hidrologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejadian, perputaran dan penyebaran air di atmosfer, permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi. Hidrologi termasuk salah satu cabang ilmu geografi fisik dan sudah mulai dikembangkan oleh para filsuf kuno, antara lain dari Yunani, Romawi, Cina, dan Mesir. Air dianggap sebagai bagian dari unsur utama bersama-sama dengan bumi, udara dan api. Demikian juga Indonesia, pengetahuan tentang air, terutama aliran sungai telah menjadi unsur yang penting dalam merencanakan tata ruang pada zaman Sriwijaya dan Majapahit sesuai dengan perkembangan teknologi dizaman itu. Pengetahuan tentang aliran sungai telah digunakan untuk banyak kegiatan antara lain pertanian, perhubungan, dan bahkan untuk pertahanan Negara.
GEOLISTRIK Disusun oleh : Hanri Bawafi 130722607348 Offering H 2013 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2015 ACARA V GEOLISTRIK I. Tujuan 1. Mengetahui kandungan air tanah dengan metode geolistrik 2. Menganalisis hasil pemantauan dengan geolistrik
Konsep Dasar Pemetaan Geologi Macam-macam Peta Geologi Metode Pemetaan Geologi Peralatan Metode Pemetaan Geologi
Catastrophism; sepanjang abad ke 17 dan 18 doktrin katastrofisme sangat populer. Para penganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) besar. Pegunungan, lembah dan bentuk lainnya, yang sekarang kita tahu pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama, jutaan tahun, dianggap terbentuk hanya dalam sesaat saja.
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kata geomorfologi (geomorphology) berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari tiga kata yaitu : Geos (Earth atau Bumi), Morphos (Shape dan Bentuk), Logos (Knowledge atau Ilmu Pengetahuan). Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian geomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi. Worcester (1939) mendefinisikan geomorfologi sebagai deskripsi dan tafsiran dari bentuk roman muka bumi. Definisi Worcester ini lebih luas dari sekedar ilmu pengetahuan tentang bentang alam (the science of landform), sebab termasuk pembahasan tentang kejadian bumi secara umum, seperti pembentukan cekungan lautan (ocean basin) dan paparan benua (continental platform), serta bentuk-bentuk struktur yang lebih kecil dari yang disebut diatas seperti ; Plain, Plateau, Mountain dan sebagainya. Lobeck (1939) dalam bukunya "Geomorphology : An Introduction to the study of landscapes". Landscapes yang dimaksudkan disini adalah bentang alam alamiah (natural landscape). Dalam mendeskripsi dan menafsirkan bentuk-bentuk bentang alam (landform atau landscapes) ada tiga faktor yang deperhatikan dalam mempelajari geomorfologi yaitu; struktur, proses dan stadia. Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dalam mempelajari geomorfologi.
Siklus hidrologi adalah model konseptual yang menggambarkan penyimpanan dan gerakan air antara biosfer, atmosfer, litosfer, dan hidrosfer. Air di planet kita dapat disimpan dalam salah satu dari waduk utama berikut: atmosfer, lautan, danau, sungai, tanah, gletser, salju, dan air tanah. Air bergerak dari satu waduk yang lain dengan cara proses seperti penguapan, kondensasi, presipitasi, deposisi, limpasan, infiltrasi, sublimasi, transpirasi, peleburan, dan aliran air tanah. Lautan menyediakan sebagian besar air menguap ditemukan di atmosfer. Dari jumlah ini menguap air, hanya 91% dari itu dikembalikan ke cekungan laut dengan cara presipitasi. Sisanya 9% diangkut ke daerah-daerah lebih dari daratan di mana faktor iklim merangsang pembentukan presipitasi. Ketidakseimbangan yang terjadi antara tingkat penguapan dan curah hujan atas tanah dan laut dikoreksi oleh limpasan dan air tanah mengalir ke lautan. Sumber : PhysicalGeography.net
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini, maupun masa mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.
dua bidang ilmu yang sangat penting dan bermanfaat terutama dalam bidang kehutanan. Menurut Akhbar (2003), ilmu Geodesi dibidang kehutanan lebih akrab kita kenal dengan sebutan pengukuran (surveying), dan merupakan salah satu cabang ilmu matematika terapan dengan maksud untuk melakukan pengukuran-pengukuran, menentukan bentuk dan ukuran bumi, menentukan posisi/koordinat titik-titik, panjang dan arah-arah garis pada permukaan bumi. Geodesi mempelajari pula medan gravitiasi bumi, sedangkan ilmu Kartografi lebih akrab kita kenal dengan sebutan pemetaan (mapping), juga merupakan Ilmu Kartografi di bidang kehutanan merupakan ilmu terpakai terutama yang berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan survei dan pemetaan. Dua bidang ilmu ini berhubungan antara satu dengan yang lain yaitu setelah dilakukan pengukuran dan hasil pengukuran tersebut dibuat dalam bentuk peta. Dalam bidang kehutanan, ilmu Geodesi dan Kartografi sangat penting karena kita tidak dapat melakukan pengolahan Sumber Daya Hutan (SDH) apabila tidak ada batas yang jelas antara kawasan hutan dengan kawasan pemukiman penduduk. Ilmu Geodesi dan Kartografi dalam bidang kehutanan juga bermanfaat dalam penataan batas hutan, pengukuran kawasan hutan, survei potensi hutan, serta teknologi geo-informasi kehutanan. Peta yang dibuat berdasarkan hasil surveying tidak hanya penting dalam perencanaan pengelolaan SDH tapi juga bermanfaat dalam monitoring dan evaluasi kegiatan pengolahan hutan setelah pelaksanaan proyek. Dalam bidang kehutanan, rimbawan harus mempunyai kemampuan dalam bidang ilmu Geodesi dan Kartografi dengan baik karena pada saat akan melakukan kegiatan pengelolaan SDH dibutuhkan suatu perencanaan pengelolaan yang matang, dan salah satu dari rangkaian perencanaan tersebut adalah pelaksanaan survei dan pemetaan. Begitu besarnya peranan ilmu geodesi dan kartografi dalam bidang kehutanan sehingga kedua bidang ilmu ini penting untuk dipelajari dan dikuasai. Pada waktu melakukan pengukuran dengan menggunakan alat-alat ilmu ukur tanah, baik pengukuran mendatar maupun pengukuran tegak, haruslah sumbu kesatu PAGE \* MERGEFORMAT 13
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.