Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Dalam mewujudkan cita-cita sebagai seorang arsitek perlu adanya suatu proses belajar, dimana dengan adanya proses belajar ini kita sebagai calon arsitek dapat memperoleh berbagai ilmu dalam mewujudkan suatu karya arsitektur. Dalam proses belajar di bangku kuliah khususnya ilmu yang diperoleh dalam perancangan, nantinya akan diterapkan dalam proses perancangan yang sebenarnya. Dimana dalam proses belajar ini, kita sebagai seorang calon arsitek perlu melakukan praktek. Karena pada saat praktek para calon arsitek mendapatkan banyak ilmu, baik itu dalam perencanaan maupun pelaksanaan, sehingga hal ini dapat menjadi suatu acuan ketika sudah menjadi seorang arsitek. Berdasarkan kurikulum yang berlaku sekarang terdapat dua jenis kerja praktek yang dapat dipilih oleh mahasiswa, diantaranya yaitu kerja praktek perencanaan dan kerja praktek pengawasan/pelaksanaan. Kedua jenis kerja praktek ini mengajarkan bagaimana proses mulai dari mendesain hingga pelaksanaan atau pengaplikasian desain. Sehingga mahasiswa memperoleh suatu pengalaman baru, dimana pengalaman ini tidak diperoleh di bangku kuliah. Kerja praktek perencanaan merupakan salah satu jenis kerja praktek yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa. Dalam kerja praktek perencanaan, mahasiswa akan memperoleh ilmu tentang bagaimana sebuah konsultan perencana dalam melakukan proses desain. Kemudian masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam pengembangan desain serta bagaimana pemecahan masalah tersebut. Selain itu sebagai konsultan perencana dalam mewujudkan suatu bangunan atau gedung dituntut menguasai keseluruhan proses pembangunan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan terlibat langsung dalam proses perancangan suatu bangunan yang sebenarnya dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui proses perancangan pada konsultan arsitektur CV. The Brahma, mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang tidak diperoleh di bangku kuliah dan dapat dijadikan sebagai dasar, serta pengalaman oleh mahasiswa di dunia kerja.
Seiring berjalannya waktu kebutuhan manusia semakin meningkat, baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, salah satunya dengan cara bekerja. Dengan begitu kebutuhan akan bekerja menjadi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia itu sendiri.
Hukum adat merupakan suatu istilah yang diterjemahkan dari Bahasa Belanda. Pada mulanya hukum adat itu dinamakan "adat rect" oleh Snouchk Hurgronje dalam bukunya yang berjudul "De Atjehers". Buku ini artinya adalah orang-orang Aceh. Mengapa Snouchk Hurgronje memberi judul "Orang-orang Aceh ?" karena pada masa Penjajah Belanda orang Aceh sangat berpegang teguh pada hukum Islam yang saat itu dimasukkan ke dalam hukum adat.
Kehidupan masyarakat telah berubah seiring dengan era globalisasi saat ini dimana pembangunan di bidang industri, terutama bidang transportasi juga
Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki abad 21 sebagian besar " futurist" menyebutkan bahwa perusahaan semakin lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal.
Bahan pangan adalah bahan makanan yang berasal dari pertanian (nabati), dan atau peternakan yang paling mendasar dari setiap makanan. Namun bahan pangan ini masih membutuhkan penglahan lebih lanjut sebelum dapat di konsumsi. Namun, ada beberapa Bahan pangan ketika diolah masih bisa melakukan aktifitas seperti berkecambah dan berespirasi terutama bahan pangan yang berasal dari pertanian, Sebut saja seperti sayuran dan buah respirasi pada buah dan sayuran masih berlangsung setelah dipanen, sampai buah dan sayuran tersebut membusuk. Untuk berlangsungnya respirasi diperlukan suhu optimum, yaitu suhu dimana proses metabolisma (termasuk respirasi) berlangsung dengan sempurna. Pada suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari suhu optimum, metabolisma akan berjalan kurang sampurna bahkan berhenti sama sekali pada suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Setiap penurunan 8 derajat celcius pada suhu penyimpanan, metabolisme berkurang setengahnya. Penyimpanan suhu rendah dapat memperpanjang masa hidup jaringan-jaringan dalam bahan pangan tersebut karena aktivitas respirasi menurun dan menghambat aktivitas mikroorganisme. Penyimpanan dingin tidak membunuh mikroba, tetapi hanya menghambat aktivitasnya, oleh karena itu setiap bahan pangan yang akan didinginkan harus dibersihkan lebih dahulu. Berbeda dengan pengeringan, Pengeringan merupakan usaha untuk menurunkan kadar air sehingga produk aman untuk disimpan atau dapat disimpan untuk waktu lama. Penurunan kandungan air dilakukan dengan secara perpindahan air dari dalam produk ke udara bebas. Terjadinya perpindahan uap air karena adanya perbedaan tekanan uap air dalam bahan dengan udara sekitarnya. Proses pengeringan merupakan proses perpindahan massa uap air dari dalam produk ke media pengering. Daya dorong terjadinya perpindahan adalah perbedaan tekanan uap air dalam produk dengan udara pengering. Model laju pengeringan dimodelkan sebagai " single kernel " atau " biji tunggal ". Pengeringan secara alami atau penjemuran yaitu pengeringan dengan memanfaatkan panas matahari. Bahan dibentangkan untuk menerima sinar matahari. Pengeringan juga dibedakan atas dua macam, yaitu pengeringandengan cara osmotik. Sistem pengeringan osmotik dipakai didalam pengawetan untuk memperbaiki akibat 1 Pengolahan bahan pangan setengah jadi. Metode Pengeringan & Pembekuan.
memahami bagaimanamenempatkan posisi Agama dan posisi Budaya pada suatu kehidupan. Penulis masih seringmenyaksikan adanya segelintir masyarakat yang mencampur adukkan nilai-nilai Agamadengan nilai-nilai Budaya yang padahal kedua hal tersebut tentu saja tidak dapat seratus persendisamakan, bahkan mungkin berlawanan. Demi terjaganya esistensi dan kesucian nilai-nilai agama sekaligus memberi pengertian, disini penulis hendak mengulas mengenai Apa itu Agamadan Apa itu Budaya, yang tersusun berbentuk makalah dengan judul "Agama dan Budaya".Penulis berharap apa yang diulas, nanti dapat menjadi paduan pembaca dalam mengaplikasikanserta dapat membandingkan antara Agama dan Budaya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.