Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Matematika UNAND
…
8 pages
1 file
Tulisan ini membahas tentang bilangan bulat Gaussian Z[i]. Bilangan bulat Gaussian didefinisikan sebagai himpunan dari bilangan a+bi dengan a, b adalah bilangan bulat dan i 2 = −1. Bilangan bulat Gaussian dibentuk dari bilangan bulat sehingga sifatsifat dari bilangan bulat Gaussian juga ada pada bilangan bulat. Pada tulisan ini dikaji sifat-sifat yang terkait dengan bilangan bulat Gaussian, diantaranya norm, keterbagian, teorema pembagian, algoritma Euclidean, teorema Bezout, dan faktorisasi tunggal. Kata Kunci: Bilangan bulat Gaussian, bilangan bulat, norm, keterbagian, teorema pembagian, algoritma Euclidean, teorema Bezout, faktorisasi tunggal
BILANGAN TERHUBUNG PELANGI GRAF BERLIAN, 2015
Misalkan G=(V,E) adalah suatu graf. Fungsi c dari E ke {1, 2, ..., k} dikatakan pewarnaan-k pelangi pada G, jika untuk setiap pasang titik u dan v di V terdapat suatu lintasan dengan u dan v sebagai titik ujung yang setiap sisinya memperoleh warna berbeda. Bilangan terhubung pelangi graf G, dinotasikan dengan rc(G), adalah bilangan bulat positif terkecil k sehingga G mempunyai suatu pewarnaan-k pelangi. Selanjutnya,c dikatakan pewarnaan-k pelangi kuat, jika untuk setiap titik u dan v di V terdapat lintasan pelangi dengan panjangnya sama dengan jarak u dan v. Dalam hal ini, bilangan bulat positif terkecil k sehingga G mempunyai suatu pewarnaan-k pelangi kuat didefinisikan sebagai bilangan terhubung pelangi kuat yang dinotasikan dengan src(G).Pewarnaan pelangi digunakan antara lain untuk mengamankan kode rahasia yang dikirimkan. Pada makalah ini dibahas tentang pewarnaan pelangi graf berlian. Graf berlian dengan 2n titik dinotasikan dengan Brn adalah graf yang diperoleh dari graf tangga segitiga dengan 2n-1 titik dan ditambahkan satu titik dan beberapa sisi tertentu. Kami menentukan rc(Brn) dan src(Brn) untuk n≥ 4. Kata kunci:bilangan terhubung pelangi,bilangan terhubung pelangi kuat, graf berlian, pewarnaan pelangi.
Dalam modul Bilangan Bulat ini diuraikan tentang awal pembahasan bilangan sebagai kebutuhan hidup manusia, meliputi bilangan asli, bilangan cacah, dan bilangan bulat.
Irvana Lu'luatul Kholisoh (4101415116) Disusun untuk memenuhi tugas Telaah Kurikulum Matematika 1
Bahan ajar ini saya susun bersama kelompok saya pada waktu itu untuk memenuhi tugas mata kuliah telaah kurikulum matematika 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara, antara lain metode grafis, analitis dan uraian gaya. Metode-metode tersebut dapat digunakan sendiri-sendiri atau pun gabungan dari satu atau dua gaya yang lain. Tidak ada ketentuan apakah satu masalah harus menggunakan cara grafis atau dengan cara yang lain. Satu-satunya pertimbangan adalah mana yang lebih mudah digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. B. MENJUMLAH DUA GAYA ATAU LEBIH YANG SEBIDANG Gaya adalah besaran vektor, yaitu suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Untuk menghitung jumlah (resultan) dua buah vektor atau lebih, maka harus diperhatikan besar dan arah semua gaya yang menjadi komponennya. Beberapa besaran lain yang merupakan besaran vektor, antara lain kecepatan, percepatan, momen dan lain-lain. Sedangkan besaran yang hanya mempunyai besar saja tanpa arah dikenal sebagai besaran skalar. Yang termasuk pada besaran skalar ini antara lain panjang, lebar, luas, volume dan sebagainya. Untuk menjumlah dua gaya atau lebih, dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti cara grafis, analitis dan uraian gaya. B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis Untuk menjumlah dua gaya atau lebih yang sebidang dengan cara grafis, terlebih dulu siapkan mistar (penggaris) dan busur lingkaran. Menjumlah dua gaya atau lebih, dapat ditempuh dengan cara berikut: 1. Tentukan skala yang akan digunakan untuk mewakili besar gaya yang akan dihitung. Contoh: 1 cm mewakili 1 N (newton). 2. Gambar gaya pertama dengan panjang sesuai dengan besar gaya tersebut. Beri tanda panah pada ujung gaya sesuai dengan arahnya.
KI SPIRITUAL (KI 1) DAN KI SOSIAL (KI 2) KI1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI PENGETAHUAN (KI 3) KI KETERAMPILAN (KI 4) KI3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Matematika UNAND, 2015