Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
112 pages
1 file
jenis jenis asma al husna dalam kata kunci "Maha" karena ada beberapa asma yang khitabnya ke pada selain ALLAAH
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching, 2021
The aims of this study are: (1) to describe the morphological formation of Asmaul Husna; (2) describe the Asmaul Husna slot; (3) describe the Asmaul Husna pattern model; (4) describe the case and the syntactic function of Asmaul Husna; (5) describe the grammatical markers on Asmaul Husna in the Qur'an. This research is an analysis of Asmaul Husna's morphosyntactic in the Qur'an. This research is a qualitative research with library research design. The data of this research are presented with the consideration sample technique. In this study, from 156 data of Asmaul Husna found 3 data ism jamid, and 153 data ism musytaq. There are 91 mubalaghah data slots, 21 ism fa'il data slots, 6 mashdar data slots, and 35 musyabbahah sifah data slots. There are 97 data on raf' cases, 31 data on nashb cases and 33 data on jar cases. There are 2 data as mubtada', 51 data for khabar case, 3 data for fa'il case, 28 data for khabar inna, 10 data for na't (marfu'), a...
2018
Skripsi ini berjudul Al-Asma>’ Al-H}usna> menurut Thabathaba’i dalam Tafsir Al-Mi>za>n. Skripsi ini mengangkat dua pokok permasalahan, mengenai penafsiran Thabathabai terhadap ayat-ayat Al-Asma>’ Al-H}usna> dan argumen yang mendasari penafsiran beliau. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan dengan menyandarkan data dari sumber primer dan sumber sekunder. Data primer penelitian ini berupa kitab Tafsir Al-Mi>za>n fi> Tafsi>r al-Qur’a>n. Sedangkan data sekunder berupa kitab-kitab dan buku yang membahas Asmaul Husna secara terperinci. Salah satunya adalah buku al-Ghazali yang telah membahas Asmaul Husna secara terperinci. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dan deskriptif. Dengan metode analisis isi, penelitian ini berusaha mengumpulkan data dan informasi pada teks yang dibahas. Kemudian menggunakan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan penafsiran Thabathabai terhadap ayat-ayat Asmaul Husna. Penelitian ini menghasilkan temuan ...
Kaum muslimin mempercayai al-Qur"an sebagai firman Allah SWT, dan sikap mereka terhadapnya adalah sikap keimanan. Al-Qur"an dibaca dengan rasa hormat dan cinta yang mendalam, meskipun belum tentu memahami makna sesungguhnya dari isinya. Pembacanya terbawa oleh irama dan alunan ayatayatnya sebagaimana orang yang mendengarkan musik merasakan pesona melodi tanpa mengatributkan makna intelektual kepadanya. Ketika membaca atau mendengarkan al-Qur"an orang mukmin merasa imannya diperkuat. Al-Qur"an sendiri mengatkaan bahwa wahyunya meningkatkan keimanan orang mukmin dan menggembirakan hatinya. Ini sendiri merupakan suatu pertimbangan berharga bagi orang yang merasa keyakinannya kepada Tuhan dan akhirat sebagai sumber hiburan, kesenangan, dan dukungan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, ketika konteksnya melampaui si individu dan mempengaruhi perilaku masyarakat, maka menjadi perlu merenungkan makna objektif dari wahyu itu. Di samping itu, ada banyak orang didorong oleh hasrat untuk ingin tahu saja atau untuk kepentingan ilmu pengetahuan, sangat ingin mengetahui apa sebenarnya yang dikatakan al-Qur"an tentang berbagai subjek yang diliput surat-suratnya. Al-Qur"an sebagai petunjuk manusia memiliki pelbagai macam keistimewaan. Surat dan ayat tersusun sedemikian rupa mengandung berbagai aspek dalam kehidupan manusia mulai dari aqidah, akhlak, hukum, sejarah dan sebagainya. Oleh karena itu, pesan al-Qur"an haruslah dipahami secara utuh dan
2021
Majrurat al-asma atau isim-isim yang dibaca jar ada tiga macam, yaitu: dijarkan dengan huruf jar, dijarkan sebab idhofah dan dijarkan sebab tawabi’. Penggunaan ketiga majrurat al-Asma’ tersebut sering mendominasi bentuk atau struktur bahasa Arab, tak terkecuali dalam al-Qur’an, salah satunya surah Al-Jumu’ah. Menjadi menarik melihat bagaiaman model penggunaan majrurat al-asma’ dalam surah al-Jumu’ah ini. Penelitian ini adalah bentuk penelitian sintaksis. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa isim-isim yang dibaca jar atau majrurat al-asma’ yang terdapat dalam surah al-Jumu’ah berada pada 50 tempat dengan perincian, sebanyak 26 tempat dijarkan dengan huruf jar, dan sebanyak 15 tempat dijarkan sebab idhofah. Adapun bentuk majrurat al-Asma’ dengan dijarkan sebab tawabi’ terdapat pada 9 tempat
Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Penelitian ini hadir untuk menganalisis ayat-ayat mengenai Al-Khosyah dan bagaimana penerapannya pada kehidupan modern. Agar pembaca bisa memahami rasa takut yang seperti apa yang seharsnya dimiliki oleh hamba kepada Tuhannya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Dengan menggunakan metode kajian tematik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan ayat-ayat yang bermakna “Takut” pada tafsir Al-Khaw??ir ?aula Al-Qur’?n Al-Kar?m. Dan menganalisis penafsiran Imam Al-Sya’r?w? dalam kitab tafsir Al-Khaw??ir ?aula Al-Qur’?n Al-Kar?m. Dan menganalisis bagaimana implementasinya bagi masyarakat modern. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Al-Khasyah merupakan rasa takut yang disertai dengan pengagungan dan penghormatan kepada objek yang ditakuti. Ciri-ciri dari orang yang memiliki al-Khasyah adalah pertama, senantiasa merasa diawasi Allah. Kedua, beramal semata-mata hanya hanya untuk Allah dan selalu menghisab dirinya. Ketiga, ketika dia melihat pa...
Alhmdulillah, puji dan syukur kami limpah ruahkan atas kehadirat Allah SWT, pemberi anugrah serta nikmat yang tiada batas, memberkati juga selalu mangasihi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang sempurna. Berkat karunia-Nya kami telah tuntas menyelesaikan penyusunan makalah Ulumul Qur'an yang bertajuk " 'Am dan Khash Dalam Al-Qur'an " dengan baik dan semaksimal mungkin sehingga dapat dibaca oleh pembaca yang budiman.
Masjid memainkan peranan penting untuk mempersatukan kaum Muslimin dan mengeratkan hubungan persaudaraan sesama Islam dan penyebaran dakwah termasuklah Masjid Al-Azhar. Masjid ini merupakan masjid yang aktif dan cukup berperanan dalam program pengimarahan. Oleh itu kertas kerja ini membincangkan sejarah masjid al-Azhar dan peranannya. Metode penyelidikan yang telah digunakan adalah metode dokumentasi, kepustakaan dan pemerhatian. Dapatan kajiannya menunjukkan bahawa masjid sebagai tempat tumpuan dan cukup berperanan dalam masyarakat. Masjid Al-Azhar merupakan masjid yang aktif menganjurkan pelbagai program pengimarahan bukan sahaja kepada pelajar-pelajar KUIS tetapi juga masyarakat sekitar, antara peranannya adalah menghidupkan budaya ilmu, pusat ibadah, pusat kebajikan, amar makruf nahi mungkar dalam merealisasikan sebagai pusat penyebaran dakwah
dimerdekakan, dikatakan Ibnu Sa'ad dalam kitab tabaqat Hasan adalah seorang alim yang luas dan tinggi ilmunya, terpercaya, seorang hamba yang ahli ibadah dan fasih bicaranya. Bapaknya bernama Pirouz (kemudian dikenal sebagai Abul Hasan), yang menjadi budak pada zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Al-Khattab. Dari kampungnya Pirouz kemudian dibawa ke Madinah sebagai seorang tawanan. Pirouz dan seorang perempuan dari kampungnya, diberikan kepada Ummu Salamah. Lalu Ummu Salamah memberikan mereka berdua kepada saudara terdekat beliau dan keduanya lantas menikah dengan tuan mereka dan dibebaskan. Hasan al-Basri dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijrah (642 Masehi). Beliau pernah menyusu dengan Ummu Salamah, isteri Rasulullah S.A.W. Pada usia 14 tahun, Al-Hasan pindah ke kota Basrah, Irak, dan menetap di sana. Dari sinilah Al-Hasan mulai dikenal dengan sebutan Hasan Al-Bashri. Hasan kemudian dikategorikan sebagai seorang Tabi'in (generasi setelah sahabat). Hasan al-Basri juga pernah berguru kepada beberapa orang sahabat Rasulullah S.A.W. sehingga beliau muncul sebagai Ulama terkemuka dalam peradaban Islam.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Akidah & Pemikiran Islam, 2017
Azis Sonhaji Tamami Winata, 2024
Khofifah F. Nondang Pakpahan, 2021
Al-Hikmah: Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam, 2020
Tsamroti Inayatul Maghfiroh, 2021