Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
24 pages
1 file
1 | M o d e l P e m b e l a j a r a n B e r b a s i s P r o y e k BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan pendidikan nasional dapat dilihat dari perkembangan kurikulum nasional, karena kurikulum merupakan penentu aliran pendidikan ke arah yang lebih sempit yaitu tingkat satuan pendidikan (sekolah tingkat atas, menengah maupun dasar). Kurikulum yang digunakan Indonesia sejak tahun 2006 adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Melalui KTSP, siswa diharapkan tidak hanya pandai secara kognitif, akan tetapi juga memiliki kemampuan dalam dunia nyata, akhlak mulia, penerapan tingkah laku, sebagai realisasi materi yang dipelajari di kelas.Pembelajaran yang ideal adalah pebelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered), siswa akan berusaha mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan terlibat aktif dalam mencari informasi (Permendiknas No. 22, Th. 2006).Salah satu pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendekatan PBP (Pembelajaran Berbasis Proyek). (Muslich Masnur. 2008) Sesuai dengan ensiklopedia pendidikan bahwa yang dimaksud dengan
Problem Based Learning Model (Problem Based Learning) is a learning model that begins with giving problems to students where these problems are experienced or are the daily experiences of students. Furthermore, students complete the problem to find new knowledge. Broadly speaking, PBL consists of presenting students with authentic and meaningful problem situations and making it easy for them to carry out investigations.
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) didasarkan atas teori psikologi kognitif, terutama berlandaskan teori Piaget dan Vygotsky (konstruktivisme). Pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat membuat siswa belajar melalui upaya penyelesaian permasalahan dunia nyata (real world problem) secara terstruktur untuk mengkontruksi pengetahuan siswa. Pembelajaran ini menuntun siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan permasalahan dan guru berperan sebagai fasilisator atau pembimbing. Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Permasalahan yang dikaji hendaknya merupakan permasalahan kontekstual yang ditemukan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan harus dipecahkan dengan menerapkan beberapa konsep dan prinsip yang dipelajari dan termasuk didalam kurikulum mata pelajaran. Proses berfikir yang dapat dikembangkan dengan menerapkan metode POBL adalah sebagai berikut : 1. Berfikir membuat perencanaan. Kemampuan membuat perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan ssangat dibutuhkan dan akan semakin meningkat jika siswa dilatih memahami sebuah permasalahan kompleks dan berupaya mencari solusi. 2. Berfikir generatif. Kemampuan berpikir generatif akan semakin berkembang dalam upaya membuat inferensi berdasarkan fakta dan memikirkan pengetahuan apa yang harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam GBHN adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan
A. PENDAHULUAN Strategi adalah cara yang digunakan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan pelajaran. Berhasil tidaknya tujuan pembelajaran tergantung pada strategi yang digunakan oleh seorang pendidik. Sehingga strategi menjadi hal yang wajib digunakan oleh seorang guru. Ada berbagai strategi pembelajaran yang ditawarkan sebagai suatu konsep atau pendekatan yang dapat digunakan di dalam proses belajar mengajar (PBM) salah satu strategi pembelajaran tersebut yakni dengan pendekatan kontekstual pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Dalam dunia pendidikan disadari perlunya menghubungkan antara teori dan praktek. Prinsip-prinsip akan dikaji dalam praktek. Apa yang terdapat dalam pengalaman praktek dicari dasar-dasarnya dalam teori dan dalam prinsip-prinsip.
Di era globalisasi, yang ditandai oleh membanjirnya informasi dan pesatnya perkembangan teknologi, maka "tantangan" generasi yang akan datang lebih berat dibandingkan dengan generasi terdahulu. Karena itu generasi muda juga harus dibekali sesuai dengan tantangannya ke depan. Dalam hal ini, generasi muda harus dibekali untuk kreatif, kompetitif, dan kooperatif. Untuk membekali ketiga kemampuan tersebut, dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting.
Pokok pembahasan dalam penulisan makalah ini adalah menjelaskan mengenai Model Rancangan Pembelajaran. Di dalamnya memuat model rancangan pembelajaran. Kemudian terdapat pula cara penyusunan RPP dan Silabus. Lalu ada pula proses pembelajaran dan evaluasi
PENDAHULUAN Permasalahan yang sering muncul dalam dunia pendidikan adalah lemahnya kemampuan siswa dalam menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menyelesaikan masalah. Siswa cenderung dijejali dengan berbagai informasi yang menuntut hapalan saja. Banyak sekali pengetahuan dan informasi yang dimiliki siswa tetapi sulit untuk dihubungkan dengan situasi yang mereka hadapi. Alih-alih dapat menyelesaikan masalah, pengetahuan mereka seperti tidak relevan dengan apa yang mereka hadapi. Ketika siswa mengikuti sebuah pendidikan tiada lain untuk menyiapkan mereka menjadi manusia yang tidak hanya cerdas tetapi mampu menyelesaikan persoalan yang akan mereka hadapi di kemudian hari. Sudah sering mendengar keluhan siswa betapa beratnya mereka mengikuti beban dari sekolah. Mereka dituntut untuk mengetahui segala hal yang dituntut oleh kurikulum. Walaupun kapasitas intelektualnya dapat menjangkau beban tersebut, siswa seperti telepas dari dunianya. Padahal yang mereka hadapi harus dapat diselesaikan dengan kemampuan sendiri. Oleh karena itu, pendidikan harus membekali mereka dengan kemampuan-kemampuan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Kemampuan tersebut adalah kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran dimana masalah dihadirkan di kelas dan siswa diminta untuk menyelesaikannya dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Pembelajaran bukan lagi sebagai " transfer of knowledge " , tetapi mengembangkan potensi siswa secara sadar melalui kemampuan yang lebih dinamis dan aplikatif. Berdasarkan hal tersebut, guru perlu merancang pembelajaran yang mampu membangkitkan potensi siswa dalam menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menyelesaikan masalah. Salah satu pendekatan pembelajaran tersebut adalah apa yang disebut " Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) " atau " Problem Based Learning (PBL) ". Pendekatan pembelajaran ini dipusatkan kepada masalah-masalah yang disajikan oleh guru dan siswa menyelesaikan masalah tersebut dengan seluruh pengetahuan dan keterampilan mereka dari berbagai sumber yang dapat diperoleh. Secara lebih lengkapnya, inilah yang akan penulis sajikan dalam makalah ini. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan topik-topik masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian tentang Pembelajaran
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Afifatul Latifah, 2020
IIM MALICHATUN, 2022
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal, 2019
Pembelajaran Berbasis Masalah, 2023
Khazanah Jurnal Edukasi, 2021