Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Hidroperoksida dengan udara atmosfir atau udara yang kaya oksigen dalam satu atau beberapa oksidasinya. Temperatur yang digunakan adalah antara 80 °C -130 °C dengan 6 atm, serta dengan penambahan Na2CO3. pada umumnya proses oksidasi ini dijalankan dalam 3 atau 4 reaktor yang dipasang seri.
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium.Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. Untuk analisis kualitatif sistematik kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasrkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen. reagen yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide dan asam karbonat.Anion 2. merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron.Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan pengidentifikasian suatu larutan untuk menguji adanya kation dan anionnya. II. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu dapat melakukan dan mengindentifikasi beberapa anion dan kation dengan uji spesifik atau secara analisis kualitatif. III. Prinsip Percobaan Adapun prinsip percobaan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu pengidentifikasian anion dan kation berdasarkan analisis kualitatif pada larutan-larutan kimia tertentu. 3. BAB II TEORI PENDUKUNG Kation pada posisi A umumnya berupa unsur-unsur seperti Ca, Sr, Ba, Pb, Bi, Na atau campuran dari unsur-unsur ini, sedangkan kation pada posisi B ditempati oleh kation dengan muatan yang tinggi seperti Ti4+, Nb5+, Ta5+, W6+atau Mo6+. Lapisan [Bi2O2]2+terbentuk dari anion oksigen yang membentuk jaringan bujur sangkar dengan kation Bi3+ pada bagian atas dan bawah dan dapat pula digambarkan sebagai piramida segi empat yang saling bergantian. Kation pada posisi A akan membentuk struktur perovskit yang berkoordinasi dengan 12 atom oksigen. Sedangkan kation-kation bermuatan tinggi yang terdapat pada posisi B akan berkoordinasi dengan 6 atom oksigen membentuk suatu oktahedron BO6 (Rizalet all, 2007). Dalam diagram spesiasi kompleks, keberadaan masing-masing spesies ion kompleks dari berbagai jenis logam merupakan fungsi pH. Oleh karena itu, keberadaan masing-masing spesies ion logam dan jumlah fraksinya dalam hubungannya dengan fungsi pH, secara mudah dapat diketahui.Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan metode pemisahan, terutama yang berhubungan dengan selektivitas pemisahan.Dengan mengatur pH larutan, dapat dikondisikan bahwa spesies ion logam tertentu berada dalam jumlah maksimal. Spesies ion logam tersebut dapat diikat dengan menggunakan adsorben (misalnya surfaktan), sementara spesies ion logam lain yang tidak dikehendaki dapat dipisahkan (suhartaet all, 2010). 4. Keberadaan anion antarlapis dapat menyebabkan interaksi dengan kation logam.Gugus hidroksi pada bidang lapis dapat berinteraksi dengan kation logam. Telah melakukan penukaran anion pada Co, Al, CO3 hidrotalsit dengan ---anion penukar Cl , NO3 , ClO4 , asetat, laktat, dodesil sulfat, dan oleat dengan metode garam asam.Selain sebagai penukar ion, hidrotalsit mempunyai beberapa aplikasi yaitu sebagai katalis, pengemban katalis, bidang industri, obat dan adsorben (Rotoet all,2008). Penukar ion kebanyakan berupa bahan bahan
1. Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob dari alkohol.
Bayu Tito Pradana 432014017 PENDAHULUAN Dua langkah utama dalam melaksanakan analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal juga sebagai analisis kualitatif, sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit . Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Maksudnya adalah mengidentifikasi unsur atau senyawaan yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh . Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa reagennya . Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatu reagensia. Reagen yang umum digunakan adalah HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3. Kation biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan atau tdak. Jadi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut . Klasifikasinya sebagai berikut ini : a. Golongan I Kation golongan ini membentuk endapan-endapan dengan asam klorida encer. Kation pada golongan ini adalah timbal (Pb), merkuri (Hg + ) dan perak (Ag). b. Golongan II Kation golongan II akan memberikan endapan jika direaksikan dengan hidrogen sulfida, dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan II masih dibedakan menjadi: -Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu: timah (III), arsenik (III), arsenik (V), timah (II), stibium (III), stibium (V), dan timah (IV).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Faktor pendorongnya praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk mendukung pengetahuan ilmu kimia analisis tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di kimia analis. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum. Kimia analitik dibagi menjadi bidang-bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur-unsur senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Umumnya kimia dihadapkan dengan analisis kualitatif, sejumlah unsur dipisahkan dan diidentifikasi melalui pengendapan dengan hidrogen sulfida. Analisis kualitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut dinyatakan sebagai analit (Day dan Underwood, 2001: 2). Dasar identifikasis pengenalan unsur-unsur terletak pada sifat-sifat kimia atau fisika. Sifat-sifat yang paling sederhana yang dipakai untuk pengenalan adalah sifat-sifat yang langsung dapat diamati. Misalnya, warna suatu senyawa atau hasil reaksi dengan pereaksi tertentu, dapat dipakai sebagai dasar pengenalan (Chadijah, 2012: 79). Berdasarkan teori diatas maka dilakukanlah percobaan analisis kualitatif kation untuk menentukan jenis kation yang terdapat dalam sampel dengan analisa kimia kualitatif. 1 1.2. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan analisa kualitatif ? Bagaimana cara identifikasi anion dan kation ? Reaksi anion dan kation apa saja yang menghasilkan endapan ? Reaksi anion dan kation apa saja yang menghasilkan gas atau uap ? Reaksi anion dan kation apa saja yang menghasilkan perubahan warna ? Bagaimana reaksi redoks pada anion dan kation ? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan percobaan ini yaitu untuk mengetahui jenis anion dan kation yang terdapat pada sampel dengan analisis kimia kualitatif, dan memahami reaksi yang terjadi, dapat berupa reaksi kimia, perubahan warna, gelembung gas, endapan,dll BAB II PEMBAHASAN 2.1. Analisa Kualitatif Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion (kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka 2 akan terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas (G. Svehla : 1985). Jenis analisis adalah : Analisis makro Kuantitas zat 0,5 -1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume yang dipakai sekitar 1 ml Analisis mikro Kuatitas zat kurang dari 0,01 g Volume yang dipakai < 1 ml Keuntungan analisis semimikro 1. Penggunaan zat yang sedikit 2. Kecepatan analisis tinggi 3. Ketajaman pemisahan yang meningkat 4. Penggunaan asam sulfide yang sedikit 5. Penghematan peralatan Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat.
Jenis penelitian yang digunakan pre-experimental design dengan rancangan one group pretest-pretest design. Tujuan penelitian untuk memaparkan efektivitas penggunaan media flipbook dalam pembelajaran menulis argumentasi. Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa pretest dan pretest, sedangkan teknik non tes berupa observasi dan angket.Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian rata-rata pretest sebesar 61 dan pretest sebesar 83. Dari perhitungan uji-t dapat dilihat jika ρ > 0,05 maka Ho diterima. Pada tabel terlihat bahwa signifikansi (2-tailed) adalah 0,000. Dengan demikian, Ha diterima 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flipbook efektif digunakan dalam pembelajaran menulis argumentasi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.