Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
22 pages
1 file
kesehatan k3, 2025
Kesehatan dan keselamatan kerja sangatlah penting. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan. Istilah "Keselamatan dan kesehatan kerja" dapat dipandang memunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan di sisi lain memunyai pengertian sebagai suatu terapan atau suatu program yang memunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu terapan (applied science). Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi
Di era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengem-bangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan dengan resiko bahaya di tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya. Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit Paris mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang. Dan dilaporkan juga pada 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan gejala neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada lengan dan tangan. Di perkantoran, sebuah studi mengenai bangunan kantor modern di Singapura dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33% mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS). Keluhan mereka umumnya cepat lelah 45%, hidung mampat 40%, sakit kepala 46%, kulit kemerahan 16%, tenggorokan kering 43%, iritasi mata 37%, lemah 31%. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diseleng-garakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja.
Oleh: KELOMPOK 8 Septina Rizky [217 01 061] Wahyu Lestari [217 01 081] Muh. Fahri Asmin [215 01 052] PROGRAM SARJANA PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KENDARI 2018 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wahrahmatullahi wabarukatuh Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berjudul "Penerapan K3 di Bandara Halu Oleo Kendari" dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dosen matakuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang telah memberi ilmu serta pengarahan dalam pembuatan makalah ini. 2. Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa sehingga makalah ini dapat terselesaikan diwaktu yang telah ditentukan.
MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KECELAKAAN AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHANNYA DI PERUSAHAAN INDUSTRI RADIOGRAFI DISUSUN OLEH NAMA : WIJANARKO NIM : 021400415 PRODI : ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI JURUSAN : TEKNOFISIKA NUKLIR SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA 2014 2 KATA PENGANTAR Puji syukur berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT makalah ini telah selesai di buat. Makalah ini saya buat merupakan upaya pemenuhan tugas perkuliahan dengan mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) oleh Bapak Toto Trikasjono,ST,M.Kes di kampus STTN-BATAN Yogyakarta. Makalah ini diperuntukkan untuk semua kalangan masyarakat pada umumnya, mahasiswa teknik dan para pekerja perusahaan di bidang industri radiografi pada khususnya karena makalah ini membahas tentang Kecelakaan Akibat Kerja dan Pencegahannya di Perusahaan Industri Radiografi yang dimana didalamnya telah dijelaskan secara mendetail seputar K3 di perusahaan industri radiografi beserta cara pencegahan kecelakaan akibat kerja pada industri tersebut. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat, agar mereka lebih peduli akan keselamatan dalam bekerja.
Seperti yang kita ketahui , berdasarkan data statistik, kasus kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dalam pekerjaan konstruksi sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena masih banyak pengurus maupun tenaga kerja belum mengenal dan memahami peraturan K3 yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Dengan demikian perlu adanya upaya pengendalian, pembinaan, penyuluhan dan pelatihan tentang K3 dalam bidang konstruksi sehingga dapat dicapai kondisi dan lingkungan kerja yang aman. Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat menekan biaya operasional pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah biaya pengeluaran, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan. Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek financial dana, tetapi yang menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin meninggal dunia. Keselamatan kerja sebenarnya sudah diupayakan oleh manusia sudah sejak lama. Dalam melaksanakan pekerjaan, secara tidak sengaja dalam keadaan sadar atau tidak sadar, manusia pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera bahkan mungkin sampai merenggut nyawa. Dari kenyataan tersebut, manusia berusaha untuk tidak mengalami kecelakaan atau kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Tentunya cara-cara yang diterapkan pada jaman dahulu, berbeda dengan yang diterapkan sekarang. Yang jelas upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki peralatan kerja dan cara system kerjanya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Menurut WHO sudah menyusun panduan pencegahan dan pengendalian infeksi pencegahan dan pengendalian infeksi pada rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang lain. Strategi yang terbukti bermanfaat dalam pengendalian infeksi nosokomial adalah peningkatan peran petugas kesehatan dalam pengendalian infeksi dengan melalui cara penerapan prosedur Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Unsur kewaspadaan universal yang berikut melindungi terhadap tindakan ini: Cuci tangan, Pakai alat pelindung yang sesuai , Pengelolaan alat tajam (disediakan tempat khusus untuk membuang jarum suntik dan semprit) , Dekontiminasi, strelisasi, disinfeksi, Pengelolaan limbah Setiap darah dan cairan tertentu lain dapat mengandung infeksi, tidak memandang statusnya. kewaspadaan universal dibutuhkan tidak hanya untuk melindungi terhadap penularan HIV tetapi yang tidak kalah penting terhadap infeksi lain yang dapat parah dan sebetulnya lebih mudah menular, mis. Virus hepatitis B dan C.sumbernya. Pencegahan dan pengendalian risiko pekerjaan yang berkaitan dengan penyakit infeksi termasuk HIV-AIDS, hepatitis dan tuberculosis akan dapat dicapai apabila dipertimbangkan bersama dengan potensi bahaya di tempat kerja dan risiko di pelayanan kesehatan lainnya.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docx
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PENTINGNYA PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, 2022
Moh. Yazidul Hilman, 2021