Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Karakter Bangsa Bela Negara, 2018
Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu upaya efektif dalam penyampaian infromasi maupun doktrin tertentu sehingga dalam prosesnya akan menanamkan suatu karakter tertentu dalam masing-masing pelajar. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan nasional adalah dapat dilihat dari prestasi akademik, proses pembelajaran masih terlalu menekankan aspek akademik atau intelektualnya saja, dan kualitas guru masih rendah. Dalam dinamika kehidupan, perkembangan zaman termasuk perkembangan, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak seluruhnya membawa kehidupan ini menjadi lebih teratur, tenteram, damai dan bahagia. Kondisi tersebut justru menjadikan kehidupan semakin kompleks. Keadaan lingkungan kehidupan saat ini banyak berakibat buruk terhadap perkembangan dan kehidupan sosial emosional anak. Generasi sekarang lebih kesepian dan pemurung, lebih beringas, kurang memiliki etika, mudah cemas, gugup dan lebih impulsive. Kondisi yang memprihatinkan adalah gejala-gejala dan dampaknya sudah mulai merembes ke daerah kota-kota kecil bahkan sampai ke pedesaan. Faktor-faktor yang memepengaruhi perkembangan emosi menurut santrock (2003) terdapat sejumlah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi seseorang. Baik dan tidaknya kualitas emosi seseorang ditentukan oleh faktor keadaan diri individu, faktor konflik-konflik dalam perkembangan, dan faktor lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat).
Naflah Azmi, 2021
Tidak perlu diragukan lagi bahwa "bela negara" merupakan persoalan penting bagi kelangsungan hidup suatu negara-bangsa (nation states). Sejak terbentuknya negara modern, persoalan itu menjadi semakin terkait dengan banyak hal, mulai dari rasa nasionalisme, semangat patriotisme, sampai dengan bagaimana aktualisasi bela negara dalam bentuk program (tindakan nyata). Berbagai definisi sekalipun berubah jarang bergeser dari esensinya semulakeharusan untuk menjawab operasionalisasi sehingga rumusan definitif menjadi operasional.
Soal kasus 5.1 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah output (Q) yang dihasilkan pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit. Jawaban soal kasus 5.1 Q = 6L + 20 L = 10 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. Fungsi produksi yang menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan semua input yang digunakan merupakan fungsi produksi total secara teknis (technical production function). Berdasarkan fungsi produksi total ini dapat diuraikan ke dalam beberapa besaran proses produksi yang diperlukan oleh manajer produksi dalam pengambilan keputusan. Besaran-besaran dalam proses produksi tersebut adalah produksi rata-rata (average product) dan produksi marjinal (marginal product). Soal kasus 5.2 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan produksi rata-rata L (AP L) pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit. Jawaban soal kasus 5.2 APL = Q/L Q = 6L + 20 L = 10 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. AP L = Q/L = 80/10 = 8 Produksi rata-rata L (APL) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 8 unit. Soal kasus 5.3 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, jika produsen menambah tenaga kerja satu orang, yakni dari 9 orang menjadi 10 orang, tentukan produksi marjinal L (MP L) pada tingkat penggunaan input tenaga kerja (L) sebanyak 10 orang. Jawaban soal kasus 5.3 MPL = ∆Q/∆L = Q2 – Q1/L2 – L1 Q = 6L + 20 L 1 = 9 Q 1 = 6(9) + 20 = 54 + 20 = 74 unit L 2 = 10 Q2 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 9 adalah 74 dan penggunaan L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. Produksi marjinal penggunaan input L sebanyak 10 dapat ditentukan dengan memasukkan besarnya Q dan L ke dalam persamaan, sehingga diperoleh produksi marjinal tenaga kerja (MPL) adalah MPL = 80 – 74/10 – 9 = 6 Produksi marjinal pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 6 unit. Soal kasus 5.4 Sebuah perusahaan memproduksi barang Ymenggunakan satu macam input variabel, yaitu X. jumlah barang Y yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 240X + 24X 2 – X 3 .
2021
Oleh : YUTTAMA ARCOSION CHRISTABEL (042694408) UNIVERSITAS TERBUKA INDONESIA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN April 2021 Kata Pengantar Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah mampu menyelesaikan artikel berjudul "Bela Negara Bagi Mahasiswa". Penulis juga berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu menulis artikel ini. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Gladys Retno Maharani, S.Pd, M.Pd sebagai tutor bimbingan Pendidikan Kewarganegaraan. Dan dalam pembuatan dokumen ini, penulis ada banyak tantangan dan kendala, namun dengan bantuan berbagai pihak tantangan tersebut dapat diatasi. Penulis mencatat bahwa masih banyak kekurangan dalam menulis artikel ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dokumen ini. Tanggapan baik dari Allah SWT dan kita semua adalah berkah Allah. Penulis menyadari bahwa dokumen ini masih jauh dari sempurna dalam persiapan dan materinya.Oleh karena itu penulis berharap review dari semua pembaca dapat membantu penulis dalam menyaring artikel selanjutnya. Akhir kata semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang Bela Negara.
Bela negara juga melibatkan sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara. Dalam melawan penyalahgunaan narkoba, individu harus siap untuk mengorbankan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi penyalahguna narkoba. Perang melawan narkoba bukanlah perang yang mudah, melibatkan banyak pihak dan memerlukan pengorbanan dalam berbagai aspek
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi