hanya menjabat Ketua RT, namun ia amat peduli masa depan generasi penerus bangsa, sehingga menginisiasi pendirian Sekolah Dasar (SD) di pelosok Nusa Tenggara Barat (NTB). (SD terpencil di Bayan, Lombok Utara.) "Kalau di dusun lain, banyak sekolah, bahgkan sudah ada SMP dan SMA. Dusun lain pun agak maju, ada PAM (jaringan air bersih), jalannya bagus karena anak-anaknya berpendidikan. Cuma itu yang bikin kami kecewa tidak ada yang berpendidikan di dusun kami Berita Terkait Australia yakin program PRIM di NTB sukses Kemenkeu dan Pemprov NTB teken PPH jalan bantuan Australia NTB mantapkan peran staf ahli kepala daerah Aset pemprov di bil belum hasilkan retribusi Kementerian PU diminta "amankan" anggaran akses BIL Mataram (Antara Mataram) -Amaq Sukranim (56) hanya menjabat Ketua RT, namun ia amat peduli masa depan generasi penerus bangsa, sehingga menginisiasi pendirian Sekolah Dasar (SD) di pelosok Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekolah beratap alang-alang, dan tidak berdinding itu berlokasi di RT 04, Dusun Dasan Lendang Lekoq Re, Desa Loloan Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Pulau Lombok, yang berjarak sekitar 200 kilometer arah utara Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB. Aktivitas belajar mengajar seperti berlangsung di alam terbuka, hanya ada atap yang ditopang bambu yang ditancapkan di tanah lapang. Meja dan bangku untuk fasilitas belajar para murid SD itu pun hanya berbentuk lembaran papan. Demikian pula papan tulis ala kadarnya, hanya bambu yang dirakit dan ditempelkan kertas karton