Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Arif Budiman, 2021
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Penulis : DH Devita Penerbit : Lingkar Pena Kreativa, Jakarta, Februari 2009 Tebal : i-vii + 242 Halaman Harga: Rp 29.500,00 Resensator : Suci Varista Sury Cinta kadang membuat seseorang menjadi sangat kuat, tapi terkadang cinta merapuhkan seluruh sendi-sendi ketegaran yang telah terpatri selama ini. Oleh karena cinta,
Adit, itulah nama panggilanku. Aku memiliki saudara kembar yaitu Adib. Dia sangat cerdas dan tanggap dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan aku, aku adalah kebalikan dari Adib. Sering kali aku dibanding-bandingkan dengan kelebihan Adib.
Resensi Buku J. Oswald Sanders, Transforming Leadership
Dalam makalah Kajian Unsur Fiksi ini, penulis mengkaji sebuah cerpen yang berjudul "Calon Suami". Cerpen "Calon Suami" ini mengarah pada realita kehidupan masyarakat Minangkabau pada khususnya. Hal itu tergambar dari segi bahasa dan latar yang digunakan dalam cerita yang seluruhnya hampir mengarah ke lingkungan masyarakat Minangkabau. Masyarakat Minangkabau dulunya dikenal memiliki budaya dimana keponakan sangat dekat dengan mamaknya (pamannya), bahkan pamannya itulah yang akan bertanggungjawab atas segala hal tentang keponakannya hingga saat keponakannya itu menikah nanti. Hal itu sangat berkaitan dengan isi cerpen ini. Cerpen ini mengisahkan tentang perjalanan singkat seorang perempuan yang menemukan pendamping hidupnya yang tak lepas dari ulur tangan keluarga dekatnya, seperti mamak (paman), etek (tante), uda (kakak laki-laki), dan keluarga dekat lainnya. Dengan menempuh banyak lika-liku, menghadapi batin yang berkecamuk, dan akhirnya memberanikan diri untuk meghadapi segala permasalahan yang menanti di depan mata. Tokoh utama dalam cerpen ini ialah Inne. Inne merupakan seorang anak dari keluarga yang berdarah Minang Kabau. Ia telah berusia matang dan memiliki pekerjaan di kota. Tetapi dalam menginjak usianya yang semakin matang itu, ia belum menemukan lelaki yang tepat untuk menjadi suaminya. Hal itu menimbulkan kecemasan, terutama bagi keluarga dekatnya. Sehingga keluarga Inne yang telah mengetahui seperti apa kriteria calon suami yang diidamkan anggota keluarga mereka yang satu itu, mencarikan calon suami untuknya. Inne yang memiliki sifat dan watak yang keras pada awalnya menolak lelaki pilihan keluarganya itu. Namun dengan sedikit terpaksa, akhirnya ia bersedia pulang ke kampung halamannya itu untuk memenuhi keinginan keluarganya. Tetapi berbeda dari apa yang ia bayangkan selama ini, calon yang dicarikan keluarganya itu benar-benar merupakan idamannya dan merupakan sosok lelaki yang ideal baginya. Sehingga, ia pun sangat berterimakasih kepada keluarganya yang sangat mengerti dan memahami apa yang diinginkannya, terutama ibunya yang ia kira tidak pernah mengetahui isi hatinya selama ini. Padahal, melalui merekalah Inne mendapatkan jodoh yang sesuai dengan harapannya. B. Identitas Cerpen dan Pengarang Cerpen "Calon Suami" ini merupakan salah satu karya fiksi yang ditulis oleh seorang pengarang dari Sumatera Barat, Asneli Luthan. Beliau lahir di Bukit Tinggi, 22 Maret 1952. 1 | P a g e Dan meninggal pada tanggal 20 September 1983 di Jakarta. Beliau pernah bekerja di beberapa majalah nasional di Jakarta, dan terakhir beliau bekerja sebagai redaktur majalah Kartini. Asneli Luthan merupakan salah satu cerpenis wanita yang berasal dari Sumatera Barat yang masih hidup hingga sekarang melalui karya-karya yang pernah ia tulis. Karyakarya itu diterbitkan oleh beberapa majalah, antara lain majalah Horison, Sinar Harapan, Selecta, dan Kartini. Kreativitas Asneli Luthan dimulai semenjak adanya surat kabar harian Sumatera Barat yang menyediakan ruangan cerpen dan budaya pada tahun 1970-an. Surat kabar tersebut adalah Haluan, Singgalang, dan Semangat . Melalui rubrik di surat kabar tersebutlah, beberapa penulis dari Sumatera Barat termasuk Asneli Luthan memulai karir sebagai penulis cerpen atau seorang cerpenis. Bersama beberapa penulis lainnya, seperti Effendi Tahar dan A. A. Navis, Asneli Luthan berusaha untuk menggapai puncak karirnya dengan menulis. Tak sedikit karya-karyanya yang dimuat dalam surat kabar ibukota, antara lain surat kabar Kompas, Republika, dan sebagainya. Karya-karya itu pun masih terus bersinar hingga sekarang karena seorang Asneli Luthan memiliki ciri khas dalam penulisan cerpennya, yaitu selalu terdapat kejutan pada permulaan dan penutupan cerpen yang ditulisnya. Beberapa cerpennya dimuat dalam buku "Kumpulan Cerpen" yang berjudul Topeng yang terbit pada tahun 1983. Buku itu diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka, Jakarta dan telah beberapa kali dicetak hingga sekarang. Beberapa karyanya yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen, antara lain cerpen Topeng, Penjara, Hantu, dan termasuk cerpen yang sedang saya bahas yaitu Calon Suami. Cerpen Calon Suami ditulis pada tahun 1979 di Jakarta. Cerpen ini terdiri dari lebih kurang 1.377 kata dan 52 paragraf. Seperti yang diungkapkan oleh Nurgiyantoro bahwa cerpen yang merupakan cerita pendek juga memiliki variasi. Ada cerpen yang pendek (short short story) yang berkisar 500-an kata, ada cerpen yang panjangnya cukupan (middle short story), dan terdapat pula cerpen yang panjang (long short story) yang terdiri dari puluhan ribu kata. Berkaitan dengan itu, cerpen calon suami karya Asneli Luthan ini dapat digolongkan middle short story. Karena jumlah kata yang terdapat dalam cerpen ini berkisar antara 1.377 kata.
Sepasang burung kenari terbang rendah melewati jendela kamarku. Cericitnya seakan mensubstitusi kokok ayam pagi hari ini bagiku. Jam tujuh pagi sudah. Tadi habis pencarianku pada muara kehidupan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2023