Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Keseluruhan tingkat harga dalam perekonomian dapat dipandang dari 2 sisi.
Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua macam barang saja tidak dapat dikatakan sebagai inflasi kecuali kenaikan tersebut membawa dampak terhadap kenaikan harga sebagian besar barang-barang lain. Kecenderungan untuk menaik terus-menerus berarti kenaikan harga selama satu musim atau selama satu periode waktu saja tidak dapat dikatakan sebagai inflasi, seperti misalnya kenaikan harga menjelang hari raya. Kata kecenderungan pada definisi inflasi tersebut perlu diperhatikan. Jika seandainya harga sebagian besar barang-barang ditentukan dan diatur oleh pemerintah, maka harga-harga yang dicatat adalah harga resmi yang diatur oleh pemerintahsehingga mungkin tidak menunjukkan kenaikan apapun, tapi mungkin dalam kenyataannya harga yang terjadi dimasyarakat cenderung untuk terus naik. Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjdi inflasi, yaitu: • Kenaikan harga • Bersifat umum • Berlangsung terus menerus Penggolongan Inflasi ▲ Menurut laju inflasi pertahun Inflasi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: • Inflasi ringan (dibawah 10% setahun) • Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun) • Inflasi berat (antara 30%-100% setahun) • Hiperinflasi (diatas 100% setahun) ▲ Atas dasar sebab terjadinya Inflasi Berdasarkan penggolongan ini, inflasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (sukirno, 1997, hal.303): • Demand pull inflation, yaitu inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat dan permintaan ini tidak diimbangi dengan tersedianya barang yang disediakan oleh suatu perekonomian. Misalnya, bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan mencetak uang, atau bertambahnya permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor atau juga karena bertambahnya investasi karena adaya kredit yang murah.[4] Inflasi tekanan permintaan (Demand pull inflation) adalah inflasi yang terjadi karena dominanya tekanan permintaan agregat. Tekanan permintaan meneybabkan output perekonomian bertanbah, tetapi disertai inflasi, doilihat dari makin tingginya harga umum. Dalam inflasi ini tidak selalu berarti penawaran agregat tidak bertambah. Yang pasti, kalaupun terjadi penawaran agregat, jumlahnya lebih kecil dibanding peningkatan permintaan agregat.[5]
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terdapat kenaikan harga umum secara terus-menerus. Jadi, bukan harga satu atau dua acam barang saja, melainkan kenaikan harga dari sebagian besar barang dan jasa, dan pula bukan hanya satu atau dua kali kenaikan harga secara terus menerus. Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang. Keberadaan permasalahan inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter . Maka dari itu munculah kebijakan moneter, Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
TUGAS KWU - CLIFF RICHARD DE KOCK
This study aims to analyze and observes the effect of inflation, disposable income, interest rates and the previous period consumption to inflation in Indonesia. (2) the effect of consumption, interest rate and excange rates and the money supply to Indonesia Inflation. The type of research is descriptive and associative studies. The type of data that used is documentary data, the source of data is secondary data sources. data is in the form of time series from first quarter of 2000to fourth quarter of 2010. This study utilize a simultaneous equation model analysis by means of two stages Least Squared method (TSLS). Endogenous variable in this study is the consumption and inflation. While the eksogen variable is the excange rate,money supply,interest rates disposable income, and previous period consumption. The study yields conclusion that
Banyak pengertian inflasi yang dapat kita jumpai pada beberapa sumber. Diantaranya: v Inflasi adalah kenaikan harga secara umum Inflasi dikatakan sebagai suatu proses kenaikan harga, yaitu adanya kecenderungan bahwa harga barang meningkat secara terus-menerus.
Banyak pengertian inflasi yang dapat kita jumpai pada beberapa sumber. Diantaranya:
2021
Inflasi merupakan keadaan kenaikan harga pada barang dan jasa secara keseluruhan yang terjadi pada jangka waktu tertentu dan terjadi secara terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. (Wikipedia, n.d.) Umumnya inflasi timbul karena rendahnya nilai mata uang akibat jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak, sehingga nilai riil uang tidak lagi besar. Selain itu, perputaran uang yang berjalan tidak sempurna dan moralitas manusia yang buruk juga merupakan penyebab inflasi. Seperti, perilaku korupsi dan administrasi yang buruk, nepotisme, mencetak uang secara berlebihan, dan sebagainya. Inflasi tidak dapat hilang secara utuh, namun inflasi dapat dikurangi sedikit demi sedikit. Tidak adanya tingkat inflasi bukan berarti perekonomian berada pada tingkat yang tinggi, namun dapat mencerminkan kondisi pendapatan nasional negara. Islam juga mengenal istilah inflasi, dan sama seperti pada ekonomi konvensional, ekonomi Islam juga menilai inflasi jika berada pada angka yang tinggi maka akan berdampak buruk pada perekonomian. Oleh karena itu, Islam telah memberikan cara – cara untuk mengurangi angka inflasi, salah satunya dengan memperbaiki mekanisme supply dan demand uang. Kata kunci: inflasi, ekonomi Islam, solusi inflasi
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Inflasi dalam perekonomian indonesia, 2022