Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
It is difficult to say that the diversity in using a language by men and women is just caused by their sexual difference. The fact show that the factor of social and culture plays more important role and determines how men and women should speak. There are, at least, three factors that influence in transforming the difference of language expression, that is, the domination or power, the different way of treating men or women, and socialization. Because of these factors, we find out some expressions, in English language, which represent gender inequalities; e.g., asymmetric marked and unmarked term, and semantical derogation. Keywords: Language expression, gender, and social-culture.
The existence of women's magazine expected as medium to give new spirit through article presentation that empower woman position on public domain. However, the reality is reversed. Those presentation and ideas contain tend to establish women's magazine as lifestyle shaper and place woman as market for a variety of product.
Penulis adalah Master of Arts (M.A.), dosen tetap Jurusan Komunikasi (Dakwah) STAIN Purwokerto.
Penulis adalah Magister Sains (M.Si.), dosen tetap Jurusan Dakwah (Komunikasi) STAIN Purwokerto.
Pelatihan Gender Analysis Pathways (GAP), 2003
Sebagai pembukaan pelatihan, makalah ini secara singkat merangkum sejarah feminisme dan gender, serta memberikan alasan mengapa gender mainstreaming perlu dilakukan terus menerus.
JURNAL STUDI KOMUNIKASI
Kreativitas Mengekspresikan Diri Remaja Pada Aplikasi TikTok
Prosiding Seminar Nasional Sosiolinguistik-dialektologi FIB, 2015
pdf.usaid.gov
Publikasi buku ini didukung oleh United States Agency for International Development. Opini yang dikemukakan di dalam buku ini merupakan opini (tim) penulis dan tidak berarti mencerminkan pandangan U.S Agency for International Development. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: International Catholic Migration Commission (ICMC) Jl. Terusan Hang Lekir I/No. 5, 2003 ii Kata P Kata P Kata P Kata P Kata Pengantar engantar engantar engantar engantar Begitu banyak pihak yang telah membantu pembuatan buku ini, sehingga tidak mungkin untuk menyebutkan nama mereka satu per satu. Namun bagaimana pun juga, ada beberapa orang yang layak untuk disebutkan secara khusus atas kontribusi mereka yang substansial. Ucapan terima kasih kepada Dian Heryasih, Martha Widjaya, dan Sulistyowati atas upaya mereka yang tak mengenal lelah dalam mencari materi untuk latar belakang dan dalam memperoleh berbagai dokumen dan informasi. Ucapan terima kasih khusus juga disampaikan kepada Marjon Kuijs atas bantuannya dalam menulis dan menyunting banyak studi kasus yang dimuat dalam laporan ini; dan kepada Jeremy Gross untuk menuliskan bagian mengenai konteks ekonomi dan sosial. Terima kasih kepada banyak staf yang berdedikasi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Kementerian Koordinator untuk Kesejahteraan Rakyat atas tanggapan mereka yang antusias terhadap isu perdagangan perempuan dan anak serta dukungan mereka terhadap program ICMC dan ACILS.
Mega Puspita, 2021
Gender adalah sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural (social contruction and changeable), seperti anggapan bahwa perempuan dikenal cantik, lembut, emosional, dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Ciri dari sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat yang dipertukarkan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
al-Iltizam/IAIN Ambon, 2016
QOF Vol. 2, No. 1, 2018
Jurnal Kawistara, 2017
Refandi Alfian Eka Putra