Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
18 pages
1 file
ENDAPAN SEDEX SEDEX (sedimentary exhalative) adalah suatu jenis endapan sulfida masif yang berasosiasi dengan batuan sedimen.
2021
Hermeneutics is one of the keys out of the problematic understanding of the text, when the text is understood by only a few circles and is considered less appropriate to the current context, because it is not easy to interpret the classical books that are the hold of life, and are limited by the ages from its descent to in the present. Gadermen and Fazlur Rahman offer a concept of hermeneutics that both refer to the history of the text, and reconstruct the new understanding they analyzeby relating it to the current social context.Gadermen prefers to make hermeneutics an ontological basis, which is based on deep thought, while Fazlur Rahman makes hermeneutics a methodology in the function of ijtihad. Key Words : Gadamer, Fazlur Rahman, Hermeneutic Hermeneutika menjadi salah satu kunci keluar dari problematika pemahaman terhadap teks, disaat teks dipahami hanya oleh beberapa kalangan saja dan dianggap kurang sesuai dengan konteks saat ini,karena memang tidak mudah untuk menginterpre...
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah, 2021
The contribution of the Amil Zakat Institution is needed to deal with economic problems caused by the Covid-19 pandemic. Zakat, Infaq, Alms (ZIS) play an important role for Muslims both in terms of worship and economic development. Through this literature study, it examines the urgency of ZIS according to the perspective of Maqasid Syariah and how the efforts of BAZNAS Cirebon City in dealing with the impact of the pandemic on the economy. The results show that the existence of ZIS during the Covid-19 Pandemic is in accordance with four of the five values of Maqasid Syariah, namely to protect religion, soul, mind, and property. Various programs compiled by BAZNAS Cirebon City are in accordance with existing needs and do not conflict with Islamic law and positive law. BAZNAS Cirebon City implemented the BAZNAS MEMBUMI (Assisting Pandemic Impact) program with the Cirebon City government to provide an optimistic spirit to the community to be able to face the pandemic.
Ketua Lakpesdam PBNU, Dosen FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta KETIKA Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengeluarkan " larangan " penggunaan cadar di kampusnya, meski akhirnya dicabut karena menyulut kontroversi dan menjadikan iklim akademik tidak kondusif, saya teringat dialog dengan seorang wartawan beberapa waktu lalu. Wartawan dari media online itu minta pendapat saya karena adanya kabar komunitas cadar di Jakarta akan melakukan gerakan melawan stigma radikal, bahkan teroris. Wartawan itu memberikan informasi, komunitas cadar itu akan aktif untuk membangun dialog dengan orang-orang di sekitarnya, aktif melakukan kegiatan sosial dan membuka diri bergaul dengan masyarakat luas. " Bagus, itu artinya mereka menyadari adanya stigma masyarakat terhadap pengguna cadar. Menyadari adanya stigma dan ingin melawan stigma itu merupakan hal positif. Jika tidak mau dituduh sakit, harus dibuktikan bahwa kita memang tidak sakit, " komentar singkat saya. Di Saudi Arabia dan wilayah Timur Tengah pada umumnya, perempuan biasa pakai cadar tanpa ada stigma negatif. Bahkan, cadar dianggap sebagai pakaian " pengaman " bagi perempuan. Perempuan di wilayah itu lebih merasa aman kalua pakai cadar. Mengapa di Indonesia stigma negatif itu muncul? Di sinilah letak masalahnya. Cadar di Saudi Arabia dan sekitarnya lebih sebagai ekspresi kultural, sedang di Indonesia cadar merupakan ekspresi ideologi keagamaan tertentu. Stigma negatif terhadap pemakai cadar tentu tidak muncul secara tiba-tiba. Stigma itu bisa dikontruksi dari luar, namun stigma itu tidak akan kuat yang tidak didukung dengan fakta-fakta internal. Setiap terjadi penangkapan teroris, selalu diikuti dengan pemberitaan keluarganya yang rata-rata pemakai cadar. Lama-lama masyarakat mengidentikkan cadar dengan teroris. Pemakai cadar diidentikkan dengan kelompok eksklusif, keras dan tidak lentur. Bahkan sebagian ada yang memutus tali silaturrahmi dengan keluarga dan orang tua. Narasi seperti ini menjadikan pemakai cadar semakin terpojok, tanpa ada kemampuan untuk memberi penjelasan. Namun penjelasan mungkin juga aka sia-sia jika mereka tidak mampu memberi narasi tandingan atas stigma yang sudah melekat pada diri mereka. Cadar sebagai Ekspresi Budaya Jika di Indonesia cadar sebagai ekspresi agama, di tempat asalnya cadar adalah ekspresi kebudayaan. Cadar, jilbab, khimar, burqa' dan niqab merupakan ragam bentuk hijab yang sudah dikenal masyarakat Arab jauh sebelum Islam datang. Tradisi hijab juga telah dikenal dalam agama-agama samawi sebelum Islam, khususnya Yahudi dan Nasrani. Ragam jenis hijab ini telah dikenakan oleh perempuan-perempuan dari berbagai peradaban dan kepercayaan. Ada berbagai alasan untuk memakainya, seperti alasan melindungi dari cuaca, keamanan perempuan, fashion, menutup identitas, maupun alasan kepercayaan dan mitos-mitos tertentu. Modelnya pun mengalami perkembangan sesuai dengan budaya. Masuknya doktrin-doktrin keagamaan ikut mempengaruhi model hijab. Ketika Islam datang, praktik perempuan-perempuan yang mengenakan hijab dalam berbagai bentuknya: jilbab, khimar dan juga cadar, tetap diakui dengan melakukan
Artikel ini mengkaji tentang Kefakiran (al-faqr) dan Sabar (al-shabr). Dimana tujuan mengkaji kajian ini adalah agar kita mengetahui tentang defenisi dan tujuan dari Kefakiran (al-faqr) dan Sabar (al-shabr) dalam mempelajari ilmu tasawuf. Dimana kita ketahui bahwa fakir dan sabar merupakan tingkatan atau maqam yang harus dijalani seorang salik setelah tobat, warak, dan zuhud. Kajian penulisan resume ini menggunakan kajian deskriptif analitis.
Dakwah siber merupakan antara medium penyampaian dakwah yang amat berkesan di dalam dunia moden pada hari ini terutamanya kepada pengguna internet yang kebanyakannya terdiri daripada golongan muda sebagai sasaran. Dakwah siber membolehkan dakwah disampaikan dalam bentuk interaktif dan kreatif dalam menyalurkan sesuatu dakwah yang ingin disampaikan serta memperlihatkan dakwah itu disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan santai. Kemajuan dunia siber yang melanda dunia moden pada masa ini dilihat membawa kebaikan dalam penyampaian dakwah kerana ia dilihat telah memudahkan dakwah disampaikan dengan pantas dan disebar luas dengan hanya berkongsi sesuatu tazkirah mahupun ilmu agama yang ingin disampaikan sama ada menerusi laman sosial mahupun laman sesawang serta pelbagai lagi medium siber yang disediakan dan membolehkan perkongsian di antara pengguna internet yang lain dilakukan. Maka dalam kajian ini, pengkaji akan cuba mengenal pasti sejauh mana pengaplikasian etika dan nilai-nilai akhlak yang ditampilkan dalam penyampaian oleh pendakwah-pendakwah siber dengan mengambil kira realiti yang berlaku di Malaysia. Pengkaji akan melakukan penelitian di dalam ruangan-ruangan siber dalam melihat bagaimanakah perjalanan dakwah siber dilakukan dengan melihat dari aspek etika dan akhlak. Sesebuah dakwah yang berkesan adalah dakwah yang berhikmah dan kebijaksanaan penyampaian oleh pendakwah dengan mencontohi akhlak Rasulullah SAW. Pengkaji turut menyorot beberapa kitab-kitab hadis yang berkaitan dengan akhlak Nabi SAW serta akhlak yang dituntut di dalam Islam dalam menyatakan 1 Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya, Kuala Lumpur.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
SCRIPTA : Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 2020
Keutamaan Sholat Jemaah dan Sedekah, 2023
ODONTO : Dental Journal, 2018
Meyarsa: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Dakwah