Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
27 pages
1 file
Waktu Pencapaian kompetensi Sesi di dalam kelas : 2 X 50 menit (classroom session) Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment) Tujuan umum Setelah mengikuti modul ini peserta didik dipersiapkan untuk mempunyai ketrampilan di dalam tatalaksana hipogonadism melalui pembahasan pengalaman klinis dengan didahului serangkaian kegiatan berupa pre-test, diskusi, role play, dan berbagai penelusuran sumber pengetahuan. Tujuan khusus Setelah mengikuti modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk: 1. Memahami poros hipotalamus-hipofisis-gonad. 2. Memahami perubahan hormonal pada masa pubertas. 3. Menegakkan diagnosis hipogonadisme melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang 4. Menatalaksana medis hipogonadisme. 5. Mencegah, mendiagnosis, dan tata laksana gangguan fungsi reproduksi, gangguan fungsi hormonal, atau keduanya. Strategi pembelajaran Tujuan 1. Memahami poros hipotalamus-hipofisis-gonad. Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran berikut ini: Interactive lecture. Small group discussion. Peer assisted learning (PAL). Computer-assisted Learning. Must to know key points: Hubungan poros hipotalamus-hipofisis-gonad. Defisiensi sekresi gonadotropin, sex steroid, dan kegagalan gonadal primer. Tujuan 2. Memahami perubahan hormonal pada masa pubertas.
2016
Hyperthyroidism is a disease caused by the amount of thyroid hormone secreted by the thyroid gland is too high. Hyperthyroidism more common in women because during pregnancy, the developing fetus requires the intake of iodine more. The purpose of this study was to determine the effect of induction sodium iodine as a cause of hyperthyroidism on the estrous cycle and histological structure of ovary of female rats (Rattus norvegicus). Hyperthyroid of female rats induced by excessive sodium iodine which causes Hipertirodisme. Parameter observed estrus cycle and histological structure of ovary of female rats (Rattus norvegicus). Section of ovary was staining by Hematoxylin-eosin. The results showed that the effect of hyperthyroidism in female rats cause estrous cycle of female rats become abnormal and influence the length in estrous phase. Histological structure of ovary of female rats (Rattus norvegicus) showed no difference between the control and hyperthyroid rats.
Definisi hipotiroid, penyebab hipotiroid, jenis dan gejala hipotiroid, gambaran klinis hipotiroid, pemeriksaan diagnostik hipotiroid, komplikasi dan penatalaksanaan hipotiroid, diagnosa keperawatan hipotiroid
Intisari Sains Medis, 2019
Background: Hypogonadotropic hypogonadism (HH) is congenital or acquired disease affects hypothalamus or pituitary, so the secretion of GnRH, FSH, LH, and testosterone are inadequate. Clinical manifestations both physical and psychological impair patient's quality of life, so authors try to report this case. Case description: An 18 years old man complained about a small penis. Small penis cause patient had introvert personality and problems in social relations. On anthropometric status, body weight was below 3 rd percentile, height was below 3 rd percentile, and body mass index (BMI) was thin. The genital examination was 2 nd-grade tanner, penis with 3 cm length and 3 cm circumference, minimal little pubic hair, and testicular volume <2 cc. Ultrasound examination showed no presence of testes in the right or left scrotum fossa, inguinal, and lumbar region. Chromosome analysis showed 46 XY, and hormones analysis found FSH, LH, and testosterone below the normal limit. The patient was given 2000 unit HCG injection and after that FSH, LH, and testosterone hormone increase compared before HCG injections. Conclusion: HH can impair physical and psychological patient's quality of life through delays in sexual maturation and bone maturation. Strategies to recognize symptoms in early childhood and puberty induction on time can significantly improve the sexual and reproductive function of HH patients.
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
Journal of Community Empowerment for Health, 2018
ABSTRAK Rendahnya kadar hormon tiroid dalam sirkulasi mengakibatkan hipotiroidisme klinis dan menyebabkan berbagai proses metabolik turun. Untuk mempertahankan sintesis hormon tiroid dan pelepasannya memerlukan suplai beberapa mineral yang adekuat. Penelitian ini, menentukan kadar mineral Zn, Cu, Fe dan Se dalam serum anak yang menderita hipotiroidisme dibandingkan kontrol. Penelitian ini melibatkan sebanyak 23 anak yang terdiri dari 11 subjek yang mengalami hipotiroidisme dan 12 pasien normotiroid sebagai kontrol. Kadar Zn, Cu, Fe dan Se serum ditentukan dengan spektrofotometer absorpsi atom. Uji statistik menggunakan uji t (nilai p <0,05 dianggap signifikan) dan ratio odds untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Kadar mineral yang diperiksa tidak berbeda bermakna (p>0,05) antara penderita hipotiroidisme dibanding kontrol. Rendahnya kadar Zink dan Selenium merupakan faktor risiko rendahnya kadar thyroid stimulating hormone (TSH) sebagai penanda terjadinya hipoitoidisme. Ren...
ASISTEN : HAIRUNISA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI BIOLOGI BANJARBARU MEI 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel agar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksterna dan interna yang selalu berubah. Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering dipandang sebagai pembawa pesan melalui sistem struktural yang tetap. Sistem Endokrin dimana berbagai macam hormon disekresikan oleh kelenjar spesifik, diangkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisi klasik dari hormon). Kata hormon berasal dari istilah Yunani yang berarti membangiktkan aktifitas (Badi, 2009). Hormon dibutuhkan ditubuh suatu organisme dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik (Badi, 2009). Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang (Badi, 2009). Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin. Konsentrasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 2020
Media Gizi Mikro Indonesia, 2018
Oceana Biomedicina Journal, 2020
Jambura Nursing Journal, 2019