Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021, Heni Suryani
…
22 pages
1 file
The implementation of the registration of customary land rights belonging to the customary community of the old village in Batam City aims to provide legal certainty for the holders of the rights. In formal juridical terms, the recognition and regulation of ulayat rights are regulated in Articles 3 and 5, including land registration of the ulayat land rights referred to in Article 19 of Law Number 5 of 1960 concerning Basic Regulations on Agrarian Principles, which specifically regulates legal norms regarding land registration in Indonesia. This study uses a normative juridical research method to answer the problems studied through literature study. From the results of the research regarding the legal regulation of the registration of customary land rights belonging to the old village community in Batam, technically its implementation must be adjusted to the provisions of the Batam City Regional Regulation concerning the Batam City Spatial Plan, because some of the customary land rights in question are still in the status of Management Rights, which is controlled and registered in the name of the Batam Business Entity (BP Batam). The implementation of the said customary land registration activities has not been carried out properly, there are various obstacles in its implementation, namely there is no Batam City Government Regulation regarding the determination of the old village area in Batam City and the lack of commitment of some administrators of the Malay Traditional Institution to fight for and defend customary land rights.
pelapukan merupakan hasil olah alam pada batuan yang semakin lama akan semakin terkikis oleh beberapa faktor alam yaitu fisika,kimi,dan biologi. Indonesia merupakan negara Ring of fire ,jadi banyak batuan hasil letusan gunung berapi yang dapat melapuk dan memberikan aneka macam jenis tanah.
Metode Geolistrik merupakan metode geofisika yang dapat diaplikasikan kedalam bidang lingkungan, diantaranya adalah pendugaan sebaran limbah di bawah permukaan tanah. Penelitian ini memanfaatkan perbedaan resistivitas untuk menganalisis pencemaran air tanah. Penelitian geolistrik tahanan jenis ini menggunakan konfigurasi Schlumberger dan hasil pengukuran diolah dengan Res2dinv. Berdasarkan nilai resistivitas di 5 titik di dareah TPA Muara Fajar, semua titik sudah tercemar oleh air lindi tetapi paling dominan tercemar oleh air lindi berada pada titik utara dan barat karena nilai resistivitasnya dominan di bawah 10 ohm-m (fresh water). Sari : Geoelectricitymethod is a geophysical method that can be applied in environment, including the estimation of the distribution of waste below ground level. In this study using resistivity differences to analyze the groundwater contamination. Research geoelectric resistivity using Schlumberger configuration and measurement results processed by Res2dinv. Based on the resistivity values at 5 points in the landfill Muara Fajar, all points are polluted by leachate but the most dominant polluted by leachate are at a point north and west since the dominant value of resistivity below 10 ohm-m (fresh water).
ABSTRAK Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengenalan penonton (viewers recognition) atas penempatan produk (product placement) yang terdapat dalam film Habibie & Ainun berdasarkan gender, frekuensi menonton film, dan waktu terakhir menonton film Habibie & Ainun. Sebanyak 100 sampel yang telah menonton film Habibie & Ainun diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penempatan produk dan pengenalan sampel atas produk-produk yang terdapat dalam film Habibie & Ainun. Hasil penelitian menunjukkan gender dan tingkat frekuensi menonton film yang tinggi berpengaruh positif terhadap tingkat pengenalan penonton atas product placement dalam film Habibie & Ainun, sedangkan waktu terakhir menonton film menunjukkan pengaruh yang tidak terlalu signifikan terhadap pengenalan penonton atas product placement dalam film Habibie & Ainun. Hasil tersebut menunjukkan perlunya riset dan penelitian lebih lanjut terhadap pengenalan penonton terhadap product placement beserta berbagai faktor lain yang mungkin memengaruhinya. Kata kunci : Product placement, gender, frekuensi, waktu menonton, pengenalan penonton (viewers recognition)
Tantangan Pertanian di Indonesia sedang berada di persimpangan jalan. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertanian memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Di masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan pokok seperti beras, jagung, gula, dan kacang kedelai. Akan tetapi, dengan adanya penurunan tajam dalam hasil produktifitas panen dari hampir seluruh jenis bahan pokok, ditambah mayoritas petani yang bekerja di sawah kurang dari setengah hektar, aktifitas pertanian kehilangan potensi untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan. Walapun telah ada pergeseran menuju bentuk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi, pengaruh diversifikasi tetap terbatas hanya pada daerah dan komoditas tertentu di dalam setiap sub-sektor. Pengalaman negara tetangga menekankan pentingnya dukungan dalam proses pergeseran tersebut. Sebagai contoh, di pertengahan tahun 1980-an sewaktu Indonesia mencapai swasembada beras, 41% dari semua lahan pertanian ditanami padi, sementara saat ini hanya 38%; suatu perubahan yang tidak terlalu besar dalam periode 15 tahun. Sebaliknya, penanaman padi dari total panen di Malaysia berkurang setengahnya dari 25% di tahun 1972 menjadi 13% di 1998. Selain itu seperti tercatat dalam hasil studi baru-baru ini, ranting pemilik usaha kecil/ pertanian industrial, hortikultura, perikanan, dan peternakan, yang sekarang ini berkisar 54% dari semua hasil produksi pertanian, kemungkinan besar akan berkembang menjadi 80% dari pertumbuhan hasil agraris di masa yang akan datang. Panen beras tetap memegang peranan penting dengan nilai sekitar 29% dari nilai panen agraris. Tetapi meskipun disertai dengan tingkat pertumbuhan hasil yang tinggi, panen beras tidak akan dapat mencapai lebih dari 10% nilai peningkatan pertumbuhan hasil 1. Tantangan bagi pemerintahan yang baru adalah untuk menggalakan peningkatan produktifitas diantara penghasil di daerah rural, dan menyediakan fondasi jangka panjang dalam peningkatan produktifitas secara terus menerus. Dalam menjawab tantangan tersebut, hal berikut ini menjadi sangat penting: 1. Fokus dalam pendapatan para petani; titik berat di padi tidak lagi dapat menjamin segi pendapatan petani maupun program keamanan pangan; 2. Peningkatan produktifitas adalah kunci dalam peningkatan pendapatan petani, oleh karena itu pembangunan ulang riset dan sistem tambahan menjadi sangat menentukan; 3. Dana diperlukan, dan dapat diperoleh dari usaha sementara untuk memenuhi kebutuhan kredit para petani melalui skema kredit yang dibiayai oleh APBN; 4. Pertanian yang telah memiliki sistem irigasi sangat penting, dan harus dipandang sebagai aktifitas antar sektor. Pemerintah perlu memastikan integritas infrastruktur dengan keterlibatan pengguna irigasi secara lebih intensif, dan meningkatkan efisiensi penggunaan air untuk mencapai panen yang lebih optimal hingga setiap tetes air; 5. Fokus dari peran regulasi dari Departemen Pertanian perlu ditata ulang. Kualitas input yang rendah mempengaruhi produktifitas petani; karantina diperlukan untuk melindungi kepentingan petani dari penyakit dari luar namun pada saat yang bersamaan juga tidak membatasi masuknya bahan baku impor; dan standar produk secara terus menerus ditingkatkan di dalam rantai pembelian oleh sektor swasta, bukan oleh pemerintah.
Malaysian Journal of Society and Space, 2020
Accessibility is the convenience of getting to a destination that uses multiple modes of transportation. One example of such mode is the public transportation. However, the public transportation is often associated with inefficiencies such as incomplete service routes. This study identifies factors that influence the accessibility of public transportation (public buses) services in Kota Kinabalu city. The study used primary data through direct observation of public buses services on several major routes to the city center. Several interview sessions were held with government agencies and bus operators and a set of survey forms were distributed to 274 respondents through the purposive sampling method. This study uses descriptive analysis such as frequency, percentage and mean values using the Statistical Packages for the Social Sciences (SPSS). The results show that there are several main roads to the city center, where there is no public buses service. The three factors contributing to the buses route services are the bus operators, the demand from resident’s factors and the Local Authority factors. The average mean score indicates that the bus operator factor is the highest factor for overall route services (average mean = 3.01) followed by resident’s factor (average mean = 2.90) and Local Authority factor (average mean = 2.83). These findings help the Local Authorities and some relevant agencies to design and planning a more comprehensive public buses service policy for residents in Kota Kinabalu city.
Abstrak Manfaat rumput laut coklat adalah sebagai bahan baku natrium alginat yang dihasilkan melalui proses ekstraksi yang digunakan untuk industry farmasi, kosmetik, tekstil dan sebagai superadsorbent. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rendemen dan viskositas natrium alginate hasil dari ekstraksi rumput laut coklat. Proses pembuatan natrium alginate dilakukan dengan merendam rumput laut coklat dengan HCl 0,5% selama 30 menit, kemudian netralkan dengan air dan rendam kembali dengan NaOH 0,5% selama 30 menit. Ekstraksi rumput coklat dilakukan menggunakan larutan Na2CO3 2% selama 2 jam pada suhu 50, 60 dan 70oC dengan perbandingan pelarut dan rumput laut coklat adalah 1 : 20, 1 : 25 dan 1 : 30. Filtrate disaring disaring dan didiamkan selama 30 menit dan tambah larutan H2O2 10% sebanyak 2 % dari jumlah filtrate. Langkah selanjutnya adalah menambahkan HCl 15% kemudian diamkan selama 10 menit, saring antara gel dan larutannya, gel yang terbentuk dilarutkan dengan NaOH 10% sampah pH netral. Larutan dimasukan dalam isopropyl alcohol hingga terbentuk natrium alginate dan keringkan dalam oven pada suhu 65 o C. Natrium alginate yang dihasilkan dianalisa rendemen dan viskositasnya serta dianalisa menggunakan FTIR. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa rendemen terbesar didapat pada kondisi suhu ekstraksi 60 o C dengan rasio pelarut 1 : 20 sebesar 12,88% dan viskositas terbesar didapat dari kondisi suhu ekstraksi 60 o C dan rasio pelarut 1 : 30 sebesar 75 cp. Kualitas produk dilakukan menggunakan FTIR dan menunjukan adanya kandungan natrium alginate. Abstract The benefits of brown seaweed are the raw material of sodium alginate produced through the extraction process used for the pharmaceutical industry, cosmetics, textiles and as superadsorbent. The purpose of this study was to determine the yield and viscosity sodium alginate from brown seaweed extract. The process of preparation of sodium alginate is done by immersing brown seaweed with 0.5% HCl for 30 minutes, then neutralizes with water and soaked with 0.5% NaOH for 30 minutes. Brown seaweed extraction was performed using 2% Na2CO3 solution for 2 hours at a temperature of 50, 60 and 70 ° C with a ratio of solvent and brown seaweed is 1: 20, 1: 25 and 1: 30. The filtrate was filtered and allowed to stand for 30 minutes and added a solution of H2O2 10% as much as 2% of the amount of filtrate. The next step is to add 15% HCl and then let stand for 10 minutes, strain between the gel and the solution, the gel formed was dissolved with 10% NaOH to pH neutral. Included in isopropyl alcohol solution to form sodium alginate and dried in an oven at a temperature of 65oC. Sodium alginate produced analyzed yield and viscosity and analyzed using FTIR. Based on the research that has been done that the greatest yield obtained at 60 ° C extraction temperature conditions with solvent ratio of 1: 20 by 12.88% and the largest viscosity obtained from the condition of 60 ° C extraction temperature and solvent ratio of 1: 30 by 75 cp. The quality of products is done using FTIR and showed that it contains sodium alginate JURNAL INTEGRASI PROSES Website: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip
Structural of concrete can be produced with agregate natural light one of them is pumice. The purpose of this research is to knowing effect and differences of cement content on the lightweight concrete compressive strength.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.