Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN
…
7 pages
1 file
Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat (KUR), dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR.
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis
ABSTRACTThis study aims to explore macroeconomic factors that affect non-oil and gas exports in Indonesia. The research data are non-oil and gas export data, Gross Domestic Product, inflation, US dollar exchange rate, foreign direct investment in the 2010-2019 period published by Bank Indonesia statistics. The research method uses the Vector Error Correction Model (VECM) analysis with the Augmented Dickey Fuller (ADF) stationary test, Johansen's cointegration test, Granger causality test, Error Correction Model. The results showed there was a cointegration relationship between all dependent and independent variables, a direct relationship with the US dollar exchange rate and inflation on Gross Domestic Product, Gross Domestic Product on exports. In the short term Gross Domestic Product, inflation, exchange rates, and foreign direct investment have no significant effect on non-oil and gas exports. In the long run, Gross Domestic Product has a significant effect on non-oil and gas...
e-Journal Perdagangan Industri dan Moneter, 2020
The purpose of this study is to analyze: 1) The development of import values, inflation, exchange rates, FDI, and Indonesia's foreign exchange reserves for the period 1996-2017. 2) The influence of Indonesia's import determinants for the 1996-2017 period. In this study, the type of data used is secondary data based on the period 1996-2017. The method used in this research is descriptive analysis and quantitative analysis, namely multiple regression analysis. The results of this study indicate: 1) The average development of imports is 8.68% per year, the average inflation is 10.30% per year, the average development of the rupiah exchange rate against the dollar is 11.17% per year, the average development FDI is 5.66% per year, and the average development of foreign exchange reserves is 11.83% per year. 2) Simultaneously or together inflation, exchange rate, FDI, and foreign exchange reserves have a positive and significant impact on Indonesian imports. Partially, inflation ha...
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2020
Penelitian ini bertujuan guna mengetahui pengaruh aspek ekonomi maupun aspek diluar ekonomi dalam ekspor biji kakao Indonesia ke lima negara mitra dagang. Adapun negara mitra dagang biji kakao Indonesia yaitu Malaysia, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, dan Tiongkok. Penelitian ini menggunakan Gravity Model dalam menganalisis perdagangan kakao. Data yang digunakan yaitu data panel dari lima negara mitra dagang dalam kurun waktu 2000 hingga 2017. Daya beli, biaya faktor produksi, dan sosial budaya diduga berpengaruh terhadap peningkatan ekspor biji kakao. Hasil estimasi menunjukkan bahwa daya beli dan sosial budaya menjadi faktor pendorong peningkatan ekspor biji kakao. Namun terdapat faktor penghambat peningkatan ekpor biji kakao yaitu biaya faktor produksi. Maka guna melakukan efisiensi biaya dapat dilakukan misalnya dengn perbaikan infrastruktur untuk menurunkan biaya transportasi, berlakunya kebijakan stabilitas kurs, dan memperkuat kerjasama Indonesia dengan negara mitra baik dalam aspek ekonomi maupun nonekonomi. Kata kunci: Kakao, nonekonomi, gravity model. A. PENDAHULUAN Dewasa ini, derajat keterbukaan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini baik bagi Indonesia sebagai negara penganut sistem perekonomian terbuka. Dengan kata lain, Indonesia harus siap ikut serta dalam sistem perdagangan dan sistem keuangan internasional. Perdagangan internasional memiliki peran penting, sebab tidak semua kebutuhan barang dan jasa dapat dipenuhi secara mandiri atau self sufficiently. Perdagangan internasional memiliki pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yaitu Gross Domestik Product (GDP). GDP merupakan basis utama dalam mengukur pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi yang tinggi merepresentasikan semakin besarnya permintaan akan barang dan jasa yang berdampak pada perbaikan kesejahteraan. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi. Komponen pendorong pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah kegiatan ekspor dan impor. Jika ekspor mengalami peningkatan maka GDP akan meningkat. Disisi lain, peningkatan impor menyebabkan GDP turun, selisih ekspor dan impor ini kemudian tercermin pada neraca perdagangan.
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor dibagi menjadi ekspor langsung dan tidak langsung. Indonesia memiliki sekitar 50 komoditi ekspor nonmigas. Diantaranya kain, sepatu, pupuk, karet, dsb. Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Indonesia menurut BPS mengimpor barang dari sekitar 50 negara dengan masing-masing 50 komoditi nonmigas, diantaranya gandum, pesawat mekanik, kapas, obat kimia dsb.
Krisis ekonomi dunia hingga kini masih menyisakan beragam dampak bagi Indonesia. Dampak yang paling nyata akibat krisis tersebut adalah melambatnya volume perdagangan dunia, yang pada gilirannya mempengaruhi perdagangan internasional Indonesia. Terjadinya krisis global tahun 2008 telah menyebabkan ekspor tumbuh negatif sejak bulan November 2008 dan terus berlanjut hingga bulan September 2009. Akibatnya secara total ekspor dalam tahun 2009 tumbuh negatif 15%. Kondisi ini kembali terjadi di sepanjang tahun 2012, walaupun tidak separah tahun 2009. Dalam tahun 2012 ekspor tumbuh negatif 6,6%.
Media Ekonomi, 2021
Indonesia is a country that is abundant in natural resources both in agriculture and plantations. One of the advantages of plantation commodities owned by Indonesia is palm oil, but palm oil has experienced a decline in world demand for several years due to several factors. This study aims to analyze the determinants of palm oil exports in Indonesia. This study uses a simple regression analysis with the help of Eviews 9 analysis tools. The data used in this study are secondary data on the volume of Indonesian palm oil exports, inflation, interest rates, trade openness, exchange rate of volatility, exchange rates of Indonesian palm oil prices, the price of Malaysian palm oil, and export duties for the period of 2005 to 2019. The results can show that the determinants of palm oil exports are the price of Malaysian state palm oil and the price of Indonesian palm oil (fitted). While the exchange rate (fitted) and export duty does not affect the volume of Indonesian palm oil exports. In ...
DINAMIKA PERTANIAN, 2020
The purpose of this study was to determine the development of Indonesia's natural rubber exports. The data used are Time Series data from 1996-2016 obtained from various sources such as International Trade Statistics, FAO, United Nation Commodity Trade Statistics and BPS. The research data were analyzed using descriptive analysis. The results showed that the development of Indonesia's natural rubber export volume was increasing, although it fluctuated but still grew positively by 3.34 percent. This increase has an impact on increasing the value of its exports, even the increase is greater than the increase in volume. Over the past 21 years the value of Indonesia's natural rubber exports grew by 9.95 percent. Keywords: Development, Natural Rubber, Exports.
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 2017
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekspor tidak langsung berperan dalam meningkatkan perdagangan. Terlepas dari fakta tersebut, beberapa pemangku kebijakan berpendapat bahwa proses ekspor tidak langsung perlu didorong menjadi ekspor langsung untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peranan negara perantara ekspor bagi Indonesia dengan cara mengidentifikasi negara yang menjadi perantara dan produknya; serta mengetahui alasan pelaku bisnis melakukan ekspor tidak langsung. Penelitian ini menggunakan metode estimasi untuk mengidentifikasi ekspor tidak langsung Indonesia dengan mitra dagang dari tahun 2009 hingga 2013 dengan menggunakan data UN-Comtrade. Hasil kajian menunjukkan bahwa Malaysia, Thailand, dan Vietnam merupakan negara perantara ekspor Indonesia disamping negara perantara perdagangan internasional konvensional (Singapura, Hong Kong, Belanda, dan Jerman). Ekspor tidak langsung adalah optional bagi pelaku ekspor.Negara perantara ekspor memiliki peran positif untuk memfasilitasi ekspor bagi eksportir yang memiliki keterbatasan. Pemerintah perlu mendorong eskpor tidak langsung jika menguntungkan pelaku bisnis, dan perlu meningkatkan efektifitas peranan Atase dan ITPC dalam memberikan informasi pasar ekspor jika ekspor tidak langsung menjadi penghambat.
2019
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produksi kakao, nilai tukar, harga kakao domestik, harga kakao dunia dan konsumsi kakao Indonesia terhadap ekspor kakao Indonesia menggunakan data sekunder dari FAO tahun 1991- 2017. Metode analisis yang digunakan adalah metode ekonometrika dengan menggunakan analisis regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel konsumsi dan produksi kakao Indonesia berpengaruh pada taraf kepercayaan 0,01 dan 0,02. Adapun variabel tidak signifikan adalah variabel nilai tukar, harga domestik, harga dunia tidak berpengaruh terhadap ekspor kakao pada taraf 0,978, 0,211 dan 0,47. Kata kunci : Produksi, Konsumsi, Kakao.
ECOPLAN : JOURNAL OF ECONOMICS AND DEVELOPMENT STUDIES, 2020
Export is an important component in the economy of the country. The higher the country's export performance, the greater positive effect in increasing of economic growth. From 2012 to 2016, Indonesia's exports continued to decline. Considering these conditions, Indonesia needs to make a strategic effort to increase its export performance, of course. One of the efforts which can be done is conducting export development. As an agricultural country, one of potential commodities used to increase exports is cinnamon. This research will analyze the cinnamon export markets which are potentially to be developed. Moreover, this research will find out the factors that influence the export of these commodities. The methods used are RCA, EPD, X-Model, and Gravity. The result of analysis shows that cinnamon has optimistic markets to be developed
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Ecosains: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembangunan, 2021
Dinamika Bahari, 2021
keuangan ekonomi international, 2019
Jurnal Agribisnis Indonesia, 2022
Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, 2017
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh, 2018
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia
Journal of Indonesian Economy and Business, 2006
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Jurnal Agribisnis Indonesia, 2018
Jurnal Ekonomi Pembangunan, 2023
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 2018
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN, 2018
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN