Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, PisceStar
…
14 pages
1 file
Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang didirikan untuk menimba ilmu keagaaman, dimana Kyai sebagai pemimpin sentral yang berdaulat dalam menentukan arah tujuan pondok pesantren.
Makalah Disampaikan pada Diskusi P3DI DPR RI tanggal 13 Oktober 2015
Sosiologi Pendidikan dan Pesantren, 2022
Hubungan guru dan murid merupakan faktor penting bagi keberlangsungan sebuah lembaga pendidikan. Dalam pola relasi kyai dan santri, seorang guru mutlak untuk dihormati yang membawa keberkahan hidup dan sebaliknya. Hubungan yang akrab antara kyai dengan santri tercipta karena frekuensi interaksi yang relatif intensif antara kyai dengan santri, sehingga mereka memiliki ikatan batin yang kuat. Peran kyai sebagai pemimpin bagi santrinya dapat mempererat hubungan antara kyai dengan santri. Hubungan antara kyai dengan santri dalam kapasitas guru dengan murid atau santri yang sangat mendalam, dapat dipahami sebagai sebuah warisan budaya dalam tradisi keilmuan Islam. Keberhasilan seseorang dalam memperoleh ilmu disebabkan karena dia menghormati ilmu dan pemiliknya, ini memiliki makna bahwa jika seorang murid atau santri menghormati ilmu yang telah dipelajari. Peran kyai terhadap santrinya dapat juga berbentuk seperti, memberikan ilmu agama, dan memberikan bekal kepada santri agar dapat hidup bermasyarakat serta memberikan wejangan terhadap santrinya apabila santri dirasa butuh untuk mendapatkan wejangan . Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan kyai dan santri mendalam karena interaksi yang mendalam, dikarenakan kyai harus memiliki rasa seperti orang tua sendiri bagi santrinya walapun kyai memiliki wewenang yang tinggi dalam pesantren. Kyai berperan memberikan nasehat kepada santrinya baik dalam memutuskan keputusan yang akan diambil oleh santrinya ataupun dalam permasalahan lainnya. Kyai memiliki status, wewenang, dan kekuasaan untuk mendidik para santri dikarenakan status kyai memiliki arti yang sudah membudaya dimasyarakat. Orang yang menyandang predikat kyai diartikan memiliki ilmu yang sangat dalam mengenai agama, seorang santri pun tunduk dan patuh terhadap kyai karena kyai merupakan guru di dalam pondok pesantren. Setiap komponen dalam pondok pesantren tidak terkecuali kyai dan santri memiliki peran masing-masing dalam mewujudkan visi dan misi pondok pesantren.
There are three factors that has significant role in the organization of Islamic boarding school system. Those are, management as the factor of efforts, the organization as the factor of Facility, and the administration as the factor of intention. These three factors give direction and cohesion in defining, controlling, organizing, supervising and assessing the implementation of the policies in an effort to organize educational activities in accordance with the aim of every Islamic boarding school. One of the components of management in an effort to Islamic boarding school is financial management. Financial management of the Islamic boarding school is an activity undertaken in order to achieve the purpose of boarding schools that had planned to develop and manage resources and sources of funding and the potential held in the boarding school system effectively and efficiently. This activity can be started from the planning, organizing, implementing up to scrutiny. In the financial management at the school began with budget planning up to monitoring and financial accountability. Financial management of the Islamic boarding school is one of the substances management of educational institutions which will in turn determine the smooth operation of the Islamic boarding school. As the case on the substance of education in general management, financial management activities of the boarding school should be done through the process of planning, organizing, directing, coordinating, monitoring or controlling. Some activities such as financial management and assign an activity to obtain funding sources, utilization of funds, reporting, inspection and accountability. Abstrak Ada tiga faktor yang berperan dalam sistem penyelenggaraan Pondok Pesantren yaitu, manajemen sebagai faktor upaya, organisasi sebagai faktor Sarana, dan administrasi sebagai faktor karsa. Ketiga faktor ini memberi arah dan perpaduan dalam merumuskan, mengendalikan, penyelenggaraan, mengawasi serta menilai pelaksanaan kebijakan kebijakan dalam usaha menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan tujuan setiap Pondok Pesantren. Salah satu komponen manajemen sebagai upaya dalam pondok pesantren adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan pondok pesantren merupakan kegiatan yang dilakukan guna mencapai tujuan pondok pesantren yang telah direncanakan dengan mengembangkan dan mengelola sumber daya dan sumber dana serta potensi-potensi yang dimiliki dalam sistem pondok pesantren secara efektif dan efisien. Kegiatan
The writer conducted a qualitative research approach of social phenomenology; the data in this study were collected by using observation, in-depth interviews, and documentations. In order to articulate the leadership of the Islamic boarding school, the data has been analyzed by using qualitative methods with the mindset of deductive-inductive. The process of data analysis carried out in phases: data reduction, data presentation, and conclusion. The dynamics of leadership in Islamic boarding school. The figure of Kiai is the central figure and more of it is a determinant factor to the success of students in the search for knowledge, leadership models used a model of democratic leadership. In that sense, all the information from the outside before being made policies (rules) boarding schools, first in the filter by a caregiver. Development programs are prioritized in formal and non-formal. The inhibitors of Islamic boarding school leadership, namely: Human Resource students, education funds, and the interest of society to change the tendency towards salafiyah and modern values. Supporting; Their means of education oriented to the development of students, and institutions that help students accommodate their talents and interests to develop. Abstrak Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang menempatkan sosok kiai sebagai tokoh sentral dan masjid atau surau sebagai pusat lembaganya. Lembaga ini merupakan institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia dan sekaligus merupakan bagian dari warisan budaya bangsa (indigenous culture). Maka, bukanlah kebetulan jika pesantren masih dapat bertahan hingga saat ini. Dinamika kepemimpinan di pesantren. Sosok kiai merupakan figur sentral dan lebih dari itu merupakan faktor determinan terhadap suksesnya santri dalam mencari pengetahuan, model kepemimpinan menggunakan model kepemimpinan demokrasi. Dalam artian, Semua informasi dari luar sebelum dijadikan kebijakan (aturan) pesantren, terlebih dahulu di filter oleh pengasuh. Pengembangan program diprioritaskan pada pendidikan formal dan non-formal. Penghambat dari kepemimpinan pesantren ini, yaitu: Sumber daya santri, Dana pendidikan, dan Minat masyarakat yang mengalami perubahan kecenderungan terhadap nilai salafiyah dan modern. Penunjangnya; Adanya sarana pendidikan yang berorientasi pada pengembangan santri, dan lembaga yang membantu santri mengakomodir bakat dan minatnya untuk berkembang.
Retno Dyah Wulanfitri, 2021
191030010 1. PENDAHULUAN Dalam konteks Indonesia, apa yang disebut sebagai "Pendidikan Islam" 1 sebenarnya tidaklah begitu mudah untuk menunjukkan dan menentukannya. Karena masih banyak yang mempertanyakan, mana yang termasuk pendidikan Islam, apakah lembaga pendidikan yang dikelola oleh organisasi Islam tertentu misalnya Muhamadiyah, NU ataukah madrasah dari berbagai jenjangnya yang dibina oleh Deparatemen Agama, ataukah lembaga pendidikan umum seperti SMP, SMU dan lainnya yang bernaung di bawah Departmen Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk menjawab persoalan tersebut, ada baiknya jika dikembalikan lebih dahulu kepada esensi pendidikan Islam yang sebenarnya, kalau boleh diringkas, esensi pendidikan islam ialah terdapatnya unsur iman, ilmu dan amal dalam totalitas teori dan prktek suatu pendidikan. Suatu kegiatan atau lembaga tertentu bisa di kategorikan sabagai pendidikan islam, manakala di dalamnya dikembangkan secara harmonis ketiga unsur tersebut. Bila dinalar dari komponen yang pertama, bahwa iman tidak akan sempurna keculai dengan ilmu, sedangkan iman dan ilmu tak akan berarti dalam hidup, kecuali diwujudkan dalam bentuk amal dan pengabdian. Sebaliknya bila dinalar unsur yang terakhir, bahwa amal tidak akan sempurna, kecuali berdasarkan ilmu, sementara ilmu dapat menjerumuskan orang kelembah kesesatan, jika ilmunya tidak dilandasi iman. Sekarang bagaimana perwujudan ketiga unsur atau komponen tersebut dalam apa yang dikenal sebagai pendidikan islam di Indonesia? Di Indonesia, yang biasanya diidentikkan sebagai pendidikan islam, sekurangnnya ada tiga yaitu pesantren, madrasah dan sekolah milik organisasi Islam dalam setiap jenis dan jenjang yang ada. Kecenderungan untuk menyusun identifikasi semacam itu, dasarnya bersifat realistis historis dimana ketiganya dimasa lalu pernah menyatukan 1 Adi Fadli. "PESANTREN:SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA".
Media Sains Indonesia, 2022
Sepanjang sejarah manusia, komunikasi telah menjadi kebutuhan di hampir setiap aspek kehidupan. Komunikasi mirip dengan tanah atau air yang diperlukan untuk kelangsungan hidup pohon agar dapat tumbuh. Manusia dapat berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di kamps, di sekolahm di kantor, di sawah, di pasar, dalam situasi sosial, dan sebagainya, komunikasi sangat penting dalam semua situasi ini, bahkan tidak ada seorang pun yang sama sekali tidak terlibat dalam komunikasi. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup dengan baik tanpa adanya komunikasi. manusia mampu menyelesaikan tugas-tugas penting dalam hidupnya melalui komunikasi. Sebaliknya, kurangnya komunikasi dalam kehidupan akan mengakibatkan ketidakteraturan dalam kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, baik aktivitas tersebut berlangsung di rumah, dalam suatu organisasi, maupun dalam konteks masyarakat manusia secara keseluruhan. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan dalam masyarakat modern dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang esensial, baik secara individu maupun kolektif, dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam kehidupan masyarakat luas, khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (Murtisari, 2021). Berbicara tentang kepemimpinan, diketahui bahwa Inti dari visi Islam adalah menjadikan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi (Hazin et al., 2021). Dalam kepemimpinan pondok pesantren, seorang kyai sebagai pengasuh sekaligus pemimpin pondok pesantren tentu berurusan dan berhadapan dengan para santri yang memiliki berbagai kepribadian dan latar belakang yang berbeda, oleh karenanya maka kemampuan berkomunikasi menjadi sangat penting bagi keberhasilan mereka dalam memimpin pondok pesantren yang diasuhnya. Komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin pesantren antara lain dapat berupa perintah atau petunjuk, saran, bimbingan, petunjuk, nasehat, atau kritik (Zainal et al., 2014). Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan kepemimpinan dalam Islam yang baik dengan mengubah cara hidup orang Arab dari lembah kehinaan yang ditandai oleh kebodohan mereka menjadi masyarakat yang luhur dan mulia di bawah panji Islam yang penuh dengan keutamaan dan ketakwaan. Ada banyak penjelasan dan petunjuk tentang komunikasi yang efektif dan tepat untuk mendorong umat agar bergerak ke arah yang lebih positif, termasuk mengkomunikasikan apa yang harus dilakukan seorang pemimpin dalam mempertahankan eksistensi ajaran tauhid dan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan bermasayakat yang dimulai dari kehidupan di pondok pesantren. Sehingga, mempelajari dan mendiskusikan konsep-konsep komunikasi kepemimpinan dalam sebuah organisasi atau lembaga pendidikan islam adalah proses penelitian tanpa akhir yang akan terus mengungkap konsep-konsep ilmiah baru dan membuka khazanah baru, termasuk pembahasan tentang bagaimana komunikasi dalam kepemimpinan di pondok pesantren yang menjadi basis kyai dalam mendidik santrinya menjadi insan kamil generasi muslim yang berkualitas dan bertanggungjawab secara ilmiah dan mulia akhlaknya adalah sesuatu yang sangat menarik dan penting untuk dikaji.
Shella Rahmawati, 2021
1. Mengetahui sejarah pertumbuhan dan perkembangan Pesantren Sidogiri. 2. Mengetahui silsilah keluarga pengasuh Pesantren Sidogiri. 3. Mengetahui tokoh Pesantren Sidogiri dan apa kontribusi pemikirannya untuk umat. 4. Mengetahui kekhususan pendidikan di Pesantren Sidogiri. 5. Mengetahui tradisi dan budaya masyarakat di sekitar Pesantren Sidogiri. 6. Mengetahui peran Pesantren Sidogiri dalam skala lokal, nasional, dan internasional. 7. Mengetahui pengembangan jaringan Pesantren Sidogiri (kerjasama dengan instansi lain). 8. Mengetahui representasi alumni Pesantren Sidogiri dan kiprahnya di masyarakat. 9. Mengetahui transfomasi sistem pendidikan dan adaptasi teknologi Pesantren Sidogiri h dalam menghadapi globalisasi dan revolusi 4.0.
TERPENTING DARI LEMBAGA PENDIDIKAN ADALAH SISWA ATAU SANTRI YANG HARUS DITINGKATKAN KUALITAS KOMPETENSINYA. Yang memikul tanggung jawab itu adalah guru. Agar guru lebih berprestasi dalam membentuk siswa/murid, ia harus memiliki kepuasan dan kemantapan profesi. Bagaimanakah kepuasan profesi itu terbentuk dan di kontrol oleh situasi KBM ? jawabannya ada dalam penelitian ini
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah dan Tinggi [JMP-DMT], 2023
Luqman AK, 2020
AL-Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 2018
Yusuf Heri Setiawan, 2024