Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021, Solidaritas
…
4 pages
1 file
Namun, tidak setiap atlet pulang dengan pingat. Walaupun begitu, setiap usaha penglibatan menunjukkan dan menandakan sesuatu dan itu adalah perjalanannya, dan kerja keras yang dilakukan adalah yang paling penting, dan bukan hanya jumlah pingat.
Info Singkat, 2021
Polemik penyelenggaraan Olimpiade Tokyo pada masa pandemi Covid-19 masih bergulir hingga saat ini. Sebelumnya Komite Olimpiade Internasional (IOC), Panitia Pelaksana dan Perdana Menteri (PM) Jepang menegaskan olimpiade akan diselenggarakan. Namun, PM Jepang pada 9 Mei 2021 menyatakan tidak pernah mengutamakan olimpiade melainkan melindungi nyawa dan kesehatan. Pernyataan tersebut bersamaan dengan hasil jajak pendapat yang menunjukkan 60% warga Jepang menginginkan Olimpiade Tokyo dibatalkan. Terlepas dari polemik, Indonesia perlu mengantisipasi agar kasus kejuaraan Yonex All England 2021 tidak terjadi, di mana Tim Bulu Tangkis Indonesia diminta mundur karena berada dalam satu penerbangan dengan penumpang pesawat positif Covid-19. Artikel ini mengulas langkah antisipatif yang harus dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan induk-induk cabang olahraga. Para stakeholder harus mempelajari peraturan protokol kesehatan Jepang dan negara penyelenggara kualifikasi olimpiade. Komisi X DPR RI perlu melakukan rapat dengan Kemenpora dan KOI untuk mengawasi kesiapan menghadapi olimpiade, dan manajemen risiko yang telah disiapkan Kemenpora.
Dewasa ini dengan berbagai kemajuan teknologi informasi, memicu arus migrasi semakin deras. Hal ini menyadarkan masyarakat Jepang untuk lebih membuka diri terhadap budaya asing. Hal tersebut juga dikarenakan harapan yang besar terhadap perhelatan akbar olimpiade 2020 di Tokyo mampu memberi tambahan devisa negara Jepang secara signifikan. Jepang yang sebelumnya dikenal sebagai masyarakat dengan karakter umum pekerja keras, dingin dan sulit didekati, mulai mempropagandakan diri sebagai masyarakat yang paham cara melayani konsumen dengan tulus (omotenashi). Revitalisasi spirit omotenashi ini telah meluas di sebagian besar bisnis jasa di Jepang sebagai bentuk dukungan mensukseskan Olimpiade Tokyo 2020.
Pemain-pemain yang hebat seperti Christian Ronaldo dan Lionel Messi kerap berjaya menjaringkan gol walau pun dikawal ketat oleh pemain lawan. Mereka secara konsisten dapat menjaringkan gol pada setiap musim perlawanan. Keupayaan pemain ini sentiasa bertindak dengan cemerlang kerana dikaitkan dengan kemahiran kognitif yang dimiliki oleh mereka dalam sukan bola sepak. Christian Ronaldo dan Lionel Messi sering berada dalam posisi yang betul dan dalam masa yang tepat pada setiap masa kerana berupaya meramalkan pergerakan bola dan pemain lawan. Keupayaan untuk berada dalam dalam posisi yang betul dan dalam masa yang tepat adalah berkait dengan kemahiran melakukan antisipasi yang dimiliki oleh mereka. Dewasa ini terdapat penambahan yang signifikan kajian-kajian yang dilakukan untuk menyiasat asas perbezaan kemahiran antisipasi dalam sukan balistik. Kebanyakan sukan yang dipertandingkan di peringkat antarabangsa memerlukan pemain memproses maklumat persepsi yang banyak dalam jangka masa yang singkat bagi menjamin kejayaan dalam sebarang keadaan (Abernethy, 1987). Dalam sukan sepak takraw umpamanya, pemain penerima perlu memproses maklumat secara berterusan seperti kekuatan dan kelemahan pihak lawan, frekuensi arah dan kelajuan bola yang dihasilkan oleh tekong lawan. Pemain juga perlu menyedari kedudukan mereka dalam gelanggang atau kedudukan anggota badan apabila menghadapi tekanan dari pihak lawan. Kluka (1999) mendefinisikan antisipasi sebagai keupayaan pelaku mengkoordinasi atau melakukan sinkronisasi respons motor mereka berdasarkan peristiwa-peristiwa luaran. Antisipasi adalah merupakan kemahiran yang melibatkan kebolehan mengetahui atau meramal siri peristiwa yang bertepatan dengan keadaan persekitaran (Tyldesley, 1981). Keputusan perlu dilakukan terlebih awal yang melibatkan pencarian visual tentang apa dan bila perlu dilakukan. Banyak kajian telah dilakukan dalam menentukan jenis maklumat yang dapat digunakan dengan lebih awal dan berapa banyak masa yang boleh dijimatkan melalui penggunaan kaedah antisipasi (Rosenbaum, 1980). Mereka menggunakan pelbagai aspek respons awal menjadi spesifik meninggalkan ciri-ciri umum sehingga rangsangan paling bermakna ditemui dan akhirnya rangsangan ini menjadi peringatan kepada pelaku untuk menghasilkan aksi (Abernethy, 1987). Sehubungan dengan itu isyarat paling awal dalam urutan invariants adalah merupakan kiu yang paling penting dalam melakukan persepsi dan pilihan respons. Berdasarkan kepada interpretasi ini, jelas menunjukkan strategi antisipasi boleh diramalkan berdasarkan kehadiran satu kiu mutlak yang bermakna. Kejayaan melakukan antisipasi boleh dilakukan dengan pengurangan jumlah urutan maklumat kepada hanya satu kiu atau corak kiu atau dikenali sebagai cue abbreviation (Lawther, 1972). Isu utama yang perlu dibahaskan di sini ialah sama ada hipotesis perbezaan dalam mengenal pasti maklumat awal dan kebolehan melakukan antisipasi boleh berlaku dalam situasi sebenar dalam pertandingan sukan. Antisipasi spatial dan temporal dapat memberikan kelebihan kepada pemain yang beraksi dalam sukan balistik. Sekiranya pemain penerima berjaya mengantisipasi dengan tepat kelebihan yang diperoleh secara semula jadi menjadi
Untuk menyelesaikan soal ini, ide berikut ini berguna untuk diketahui. IDE 2: Adalah mungkin untuk menngambarkan segala sesuatu tentang vektor kecepatan atau percepatan setelah kita tahu salah satu komponen dan arah vektornya.
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat
Kegiatan olahraga semakin meningkat akhir-akhir ini terutama masa pandemi COVID-19. Selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, olahraga juga bermanfaat untuk mengisi waktu luang selama masa pandemi. Olahraga dapat mengakibatkan cedera antara lain cedera di mata. Beberapa kelainan mata akibat cedera olahraga dapat mengakibatkan kelainan di mata baik ringan maupun berat. Bentuk cedera mata akibat olahraga antara lain hematom palpebra, perdarahan subkonjungtiva, ruptur kornea, hifema, katarak traumatika, subluksasi lensa, ablatio retina dan lain sebagainya. Jenis trauma mata yang tidak dikenali dan tidak ditangani dengan baik secara cepat dan tepat dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut dan dapat berakibat fatal bahkan kebutaan. WHO tahun 2007 melaporkan terdapat lebih dari 7 juta orang menderita buta setiap tahun. Sampai saat ini terdapat 180 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan dan 40-45 juta menderita kebutaan. Indonesia memegang posisi tertinggi di South E...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media, 2020
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (J-ABDIPAMAS), 2019
Jurnal Alternatif Wacana Ilmiah Interkultural
PROSIDING SEMINAR NASIONAL, 2014
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran, 2021
Proceeding Indonesia Media Research Awards & Summit (IMRAS) TREN POLA KONSUMSI MEDIA DI INDONESIA Tahun 2014 , 2014