Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Sebelum bayi di bawa pulang ke rumah, Bidan perlu memperhatikan dan menyampaikan kepada orang tua, hal-hal sebagai berikut:
Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari (wewenang maternitas adalah 0-40 hari). Periode neonatal atau neonatus adalah bulan pertama kehidupan. Selama periode neonatal bayi mengalami pertumbuhan dan perubahan yang amat manakjubkan. (Mary Hamilton, 1995: 217).
1. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat mendefinisikan Caput Suksedaneum pada bayi baru lahir, bayi dan balita dengan benar 2. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat mendefinisikan Chepalhematoma pada bayi baru lahir, bayi dan balita dengan benar 3. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat mendefinisikan Fraktur Brachialis pada bayi baru lahir, bayi dan balita dengan benar 4. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat mendefinisikan Fraktur Clavicula pada bayi baru lahir, bayi dan balita dengan benar 5. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan balita dengan Caput Suksedaneum dengan benar 6. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan balita dengan Chepalhematoma dengan benar 7. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan balita dengan Fraktur Brachialis dengan benar 8. Pada akhir pembelajaran ini Mahasiswa dapat menjelaskan Fraktur Clavicula pada bayi baru lahir, bayi dan balita dengan benar PENDAHULUAN Asuhan kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir, bayi dan balita. Neonatus, bayi dan balita dengan jejas persalinan adalah suatu keadaan trauma pada bayi baru lahir, bayi dan balita yang terjadi selama proses persalinan dan dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita apabila tidak diberikan asuhan yang tepat dan benar. Oleh sebab itu seluruh mahasiswa kebidanan harus mempelajari asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan balita pada masa perkuliahan, sehingga pada saat calon bidan diterjunkan di lahan praktek sudah mampu untuk memberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan balita dengan benar. Ada beberapa trauma akibat proses persalinan diantaranya adalah adanya caput suksedaneum, chepalhematoma, fraktur brachialis dan fraktur claviculla. MATERI ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS & BAYI DENGAN JEJAS PERSALINAN SERTA PENATALAKSANAAN CAPUT SUKSEDANEUM DEFINISI Adalah benjolan atau pembengkakan karena adanya timbunan getah bening di kepala (pada presentasi kepala) pada bayi lahir. ETIOLOGI Adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir, sehingga terjadi pembendungan sirkulasi perifer dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh ke jarngan ekstra vasa. Misalnya pada : 1. Partus lama 4. Nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan cara mengajarkan kepada ibu cara pemberian ASI dengan posisi tidur, dengan sendok, dengan pipet). 5. Rujuk dengan pemberian inform consent dan inform choise.
A.anatomi fisiologi Nasofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di sebelah do sal dari cavum nasi dan dihubungkan dengan cavum nasi oleh koane. Nasofaring tidak bergerak, berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh laring. Nasofaring merupakan rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut : Atas : Basis kranii. Bawah : Palatum mole Belakang : Vertebra servikalis Depan : Koane Lateral : Ostium tubae Eustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler (resesus faringeus). Pada atap dan dinding belakang Nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringika. B.konsep penyakit Pengertian ca nasofaring Karsinoma nasofaring adalah keganasan pada nasofaring yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring. Carsinoma Nasofaring merupakan karsinoma yang paling banyak di THT. Sebagian besar klien datang ke THT dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut. Etiologi ca nasofaring Kaitan Virus Epstein Barr dengan ikan asin dikatakan sebagai penyebab utama timbulnya penyakit ini. Virus ini dapat masuk dalam tubuh dan tetap tinggal disana tanpa menyebabkan suatu kelainan dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengaktifkan virus ini dibutuhkan suatu mediator kebiasaan untuk mengkonsumsi ikan asin secara terus menerus mulai dari masa kanak-kanak, merupakan mediator utama yang dapat mengaktifkan virus ini sehingga menimbulkan Ca Nasofaring. Mediator yang berpengaruh untuk timbulnya Ca Nasofaring : 1. Ikan asin, makanan yang diawetkan dan nitrosamine. 2. Keadaan social ekonomi yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup. 3. Sering kontak dengan Zat karsinogen ( benzopyrenen, benzoantrance, gas kimia, asap industri, asap kayu, beberapa ekstrak tumbuhan). 4. Ras dan keturunan (Malaysia, Indonesia) 5. Radang kronis nasofaring Tanda dan gejala ca nasofaring Gejala dini Gejala pada telinga dapat dijumpai sumbatan Tuba Eutachius. Pasien mengeluh rasa penuh di telinga, rasa dengung kadang-kadang disertai dengan gangguan pendengaran. Gejala ini merupakan gejala yang sangat dini. Radang telinga tengah sampai pecahnya gendang telinga. Keadaan ini merupakan kelainan lanjut yang terjadi akibat penyumbatan muara tuba, dimana rongga telinga tengah akan terisi cairan. Cairan yang diproduksi makin lama makin banyak, sehingga akhirnya terjadi kebocoran gendang telinga dengan akibat gangguan pendengaran Gejala pada hidung adalah epistaksis akibat dinding tumor biasanya rapuh sehingga oleh rangsangan dan sentuhan dapat terjadi pendarahan hidung atau mimisan. Keluarnya darah ini biasanya berulang-ulang, jumlahnya sedikit dan seringkali bercampur dengan ingus, sehingga berwarna merah muda. Selain itu,sumbatan hidung yang menetap terjadi akibat pertumbuhan tumor ke dalam rongga hidung dan menutupi koana. Gejala menyerupai pilek kronis, kadang-kadang disertai dengan gangguan penciuman dan adanya ingus kental. Gejala telinga dan hidung ini bukan merupakan gejala yang khas untuk penyakit ini, karena juga dijumpai pada infeksi biasa, misalnya pilek kronis, sinusitis dan lain-lainnya. Mimisan juga sering terjadi pada anak yang sedang menderita radang Gejala lanjutan
LATAR BELAKANG MASALAH ATRITIS REUMATOID DI WILAYAH KERJA PALEMBANG
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Asbabun Nuzul QS Albaqarah tentang hukum Pernikahan dan Ayat Kursi, 2023
ASUHAN KEPERAWATAN TUBERCULOSIS, 2020