Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
18 pages
1 file
Bayi Tabung Sebagai Implementasi Teknologi di Bidang Reproduksi dan Embriologi Manusia, 2018
The advent of reproductive technologies such as in vitro fertilization and cloning haspresented significant ethical challenges. This study delves into the Islamic perspective on these technologies, examining how Islamic principles can be applied to evaluate their ethical implications. By analyzing religious texts and the views of Islamic scholars, this research demonstrates that Islam offers a robust framework for addressing the moral dilemmas raised by reproductive technologies. However, the study also highlights the ongoing tension between religious beliefs and scientific advancements.
Cekungan Barito terletak bagian tenggara Kalimantan. Cekungan Barito disebelah barat dibatasi oleh dataran sunda, sebelah timur Pegunungan Meratus, sebelah utara dibatasi oleh Cekungan Kutai. Sedimen tersier dibawah cekungan ini relatif tipis. Cekungan ini khas asimetris. Dari sebelah barat dekat paparan sunda terdapat Cekungan Barito dengan kemiringan relatif datar, ke arah timur menjadi cekungan yang dalam yang dibatasi oleh sesar-sesar naik ke arah barat dari punggungan Meratus yang merupakan bongkah naik. Cekungan Barito memiliki potensi besar dalam hal penghasil Hidrokarbon, yang dapat di tinjau dari beberapa aspek pendukung seperti source rock, reservoir rock, seal rock, dan migrasi hidrokarbon. PENGANTAR Cekungan ini memiliki suksesi tebal dari batuan sedimen yang tersingkap dengan basik sepanjang tepi cekungan sebelah timur. Cekungan barito dibatasi oleh Kompleks Schwaner di bagian Barat yang merupakan batuan metamorfik dan batuan granitik pluton berumur cretaceous dan juga batuan vulkanik. Pada Utara
Perkembangan ilmu dan teknologi mengakibatkan pola penanggulangan dan penanganan penyakit atau masalah kesehatan akan mengalami kemajuan sehingga menjadi lebih efektif, lebih beragam dan lebih canggih namun menjadi lebih mahal. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk menyaring dan menapis penerapannya sesuai dengan budaya bangsa dan tahapan pembangunan. Untuk memenuhi tuntutan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas, diperlukan tenaga kesehatan yang sesuai dan berkualitas yaitu tenaga kesehatan profesional yang didukung oleh penguasaan ilmu dan teknologi yang kuat dan rasional.
Supply chain Li (2007:5) memaparkan bahwa definisi rantai pasokan sebagai berikut: "Merupakan sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasikan pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi, pengecer dan konsumen secara efisien". Dengan demikian barang dan jasa dapat di distribusikan dalam jumlah, waktu dan lokasi yang tepat untuk meminimumkan biaya demi memenuhi kebutuhan konsumen. Dan menekankan pada semua aktifitas dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang didalamnya terdapat aliran dan transformasi barang mulai dari bahan baku sampai ke konsumen akhir dan disertai dengan aliran informasi dan uang. Selanjutnya rantai pasokan adalah sistem organisasi orang, teknologi, aktivitas, informasi, dan sumber daya yang terlibat di dalam proses penyampaian produk / jasa dari pemasok ke konsumen. Aktifitas-aktifitas dalam rantai pasokan mengubah sumber daya alam, bahan baku, dan komponen-komponen dalam menjadi produkproduk jadi akan disalurkan ke konsumen akhir. [1][2]
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.