Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Akay
…
149 pages
1 file
Estandar
Food safety management system -Requirements for any organization in the food chain (ISO 22000:2005, IDT) "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan" "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan"
1 dari 83 Kembali Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. 2. Acuan. a). Fire Offices' Committe (Foreign) ; Rules for Automatic Sprinkler Installation, 1974. b). NFPA 13 : Installation of Sprinkler Systems, 1994 Edition, National Fire Protection Association. ( sebagai pembanding).
Tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui proses pengolahan kedelai (Glycine sp.) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan atau tidak ditambah bahan lain yang diizinkan (Badan Standarisasi Nasional, 1998). Tahu merupakan bahan pangan yang bertahan hanya selama 1 hari saja tanpa pengawet (Harti dkk., 2013). Tahu terdiri dari berbagai jenis, yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu sutra, tahu cina, tahu keras, dan tahu kori. Perbedaan dari berbagai jenis tahu tersebut ialah pada proses pengolahannya dan jenis penggumpal yang digunakan (Sarwono dan Saragih, 2004).
Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung.
Intisari: Telah dilakukan penelitian tentang pengolahan air limbah laboratorium dengan menggunakan koagulan Alum sulfat dan Poli Aluminium Klorida (PAC). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan dosis koagulan yang tepat dalam proses pengolahan air limbah. Parameter uji yang diamati adalah Zat padat terlarut (TDS), Logam besi (Fe), Mangan (Mn), Kromium (Cr), Amoniak (NH3), dan derajat keasaman (pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan zat Alum sulfat adalah lebih efektif. Efektifitas penurunan polutan dengan proses koagulasi mampu menurunkan zat padat terlarut 58,80%, Fe 99,14%, Cr 98%, Mn 77,24%, Amoniak 23,18% dan pH 6 Abstract: Have been investigated of the laboratory waste water treatment using coagulant Alum sulfat and Poly Aluminium Cloride (PAC). This research purposes to get the best kind and doses of coagulant in waste waster treatment. Parameter focus are Total Dissolved Solid (TDS), Fe, Mn, Amoniacs, and pH. The result shows that Alum sulfat more efective. The efectivity of pollutant decrease are TDS 58,80%, Fe 99,14%, Cr 98%, Mn 77,24%, Amoniacs 23,18%, and pH 6
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.