Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021, ahmad rizal muhaini
…
15 pages
1 file
tugas kuliah
Global warming atau pemanasan global adalah sebuah kata yang tidak asing lagi bagi kita. Seperti yang kita tahu, global warming membuat keadaan di bumi tidak stabil. Global warming sendiri terjadi karena ulah manusia yang sama sekali tidak bertanggung jawab.
Learning is a process of interaction between learners with the environment resulting in behavioral change towards the better. Behavior change is called learning outcomes. In the learning process of students' learning results obtained will be influenced by internal and external factors.This research background by studying the results obtained by the Private Junior High eighth grade students work on subjects Beautiful Tapung Integrated IPS is still much below the Minimum Criteria exhaustiveness is expected is 70. The results obtained in Test f is known FcountFtable 13.051 and obtained 2.51 with a significant level of 0.000 <0.05. This suggests that the value of F count> F table and probability values <0.05, means of psychological factors (X1), school factors (X2), the factor (X3), and community factors (X4) simultaneously affect learning outcomes (Y ) in SMP Private Tapung Beautiful work. This is similar to the coefficient of determination (R Square) is 0.434. This suggests that psychological factors, family factors, school factors, and community factors influence by 43.4% against the learning outcomes of students in the Junior Private Karya Indah Tapung. While the remaining 56.6% is influenced by other factors not examined in this study.As for the t test showed that there is a significant effect on all the independent factors (psychological factors, family factors, school factors, and community factors) on student learning outcomes. From the test results can not be concluded that the most dominant factor affecting student learning outcomes is the school factor. Keywords: Factors affecting the learning outcomes and learning outcomes
I. TUJUAN Mengetahui dan membuktikan bahwa campuran dua buah atau lebih zat cair yang saling melarut dapat membentuk campuran azeotropik dan zeotropik. Dapat membuat diagram fase dua komponen.
adalah fenomena alam yang terjadi di kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Sedangkan secara sederhana, banjir didefinisikan sebagai hadirnya air suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Berdasarkan SK SNI M-18-1989SNI M-18- -F (1989 dalam Suparta 2004, bahwa banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran.
Bencana adalah suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa, harta, dan mengganggu tatanan kehidupan. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi dari daratan sampai pengunungan tingi dan juga merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Pergerakan lempeng-lempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi, rangkaian gunung dapat aktif, serta patahan-patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah longsor, dan bencana lainnya. Allah berfirman, (artinya): "Dia telah menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya. Dia menutup malam atas siang dan siang atas malam, dan menundukkan matahari dan bulan. Ketahuilah, Dialah yang Mahaperkasa Lagi Maha Pengampun. '' (QS Az-Zumar; 5) "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88] Walaupun Indonesia rawan terhadap berbagai potensi bencana (hazard potency), pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai bencana diatas cukup rendah. Ini dikarenakan langkanya bahan pendidikan atau media pembelajaran yang menarik di masyarakat mengenai bencana dan mitigasinya walaupun Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membuat media pembelajaan melalui penerbitan buku tentang bencana namun belum terdistribusi dan diketahui oleh masyarakat ndonesia. Mari kita lihat data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selama kurun waktu 5 tahun, antara tahun 2009-2013, terdapat 1.738 kejadian krisis kesehatan akibat bencana di Indonesia, dengan 442 kejadian banjir, 239 kejadian tanah longsor, 187 kejadian angin puting beliung, dan 137 peristiwa konflik sosial. Pada tahun 2013 terjadi 436 kejadian krisis kesehatan. Dari jumlah total 436 kejadian, terdapat 285 kejadian akibat bencana alam,119 bencana non-alam, dan 32 kejadian bencana sosial. 5 (lima) kejadian krisis kesehatan berdasarkan jenis bencana yaitu banjir sebanyak 118 kejadian (27%), diikuti oleh kecelakaan transportasi 55 kejadian (13%), keracunan 52 kejadian (12%), tanah longsor 47 kejadian (11%) dan angin puting beliung 40 kejadian (9%).