Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2017, REAL DIDACHE
https://doi.org/10.31219/osf.io/kag6d…
25 pages
1 file
Allah menciptakan manusia secara khusus, sesuai dengan gambar dan rupa-Nya. Artinya, manusia dimaksudkan untuk meneruskan karya Allah di bumi ini. Dalam hubungan dengan ciptaan yang lain, manusia ditentukan sebagai wakil Allah atas bumi dan segala isinya. Dengan demikian, manusia mutlak untuk terus berhubungan dengan Allah yang diwakilinya. Selain itu, manusia harus terus bergantung pada Allah. Kemanusiaannya terletak pada relasinya dengan Allah karena Allah merancang supaya Ia dapat menikmati suatu hubungan dengan manusia. Tujuan manusia, oleh sebab itu berpusat pada isu memiliki atau tidak memiliki hubungan dengan sang Pencipta. Ketika manusia mengenal-Nya, manusia dapat mengenali dirinya sendiri. Kemudian, manusia dapat hidup seperti yang dikehendaki-Nya dan menikmati Allah serta kebaikan-kebaikan-Nya. Namun, manusia harus tetap mempertanggungjawabkan segala potensinya kepada Allah yang telah memberikan potensi dan tanggung jawab itu kepadanya. Dalam bahasa Perjanjian Baru, manusia harus mempertanggungjawabkan segala karunia yang telah Allah berikan. Aspek khusus dari penciptaan manusia sebagai gambar/rupa Allah dinampakkan dalam tugas memelihara dan menjaga ciptaan seperti Allah memelihara ciptaan-Nya. Sebagai ciptaan yang mulia di antara ciptaan-ciptaan yang lain seyogianya tidak menjadikan manusia arogan, sebaliknya sungguh-sungguh bersyukur kepada Allah. Manusia yang sadar akan siapa yang menciptakannya mestinya akan tetap mengingat Sang Pencipta, sebagaimana yang ditegaskan oleh Pengkhotbah 12:1-8, “Ingatlah akan Penciptamu.”
Di dalam salah satu pertemuan kelas di seminari, ada seorang dosen yang bertanya kepada para mahasiswa teologi tingkat akhir, apakah ada contoh keluarga yang sempurna di Alkitab? Kalau ada, keluarga siapa? Saya pikir Saudara juga akan seperti para mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah tentang keluarga Kristen tersebut. Saudara mungkin akan coba mengingat nama-nama di Alkitab yang cerita kehidupan mereka sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mungkin Saudara akan buka Alkitab dari kitab Kejadian untuk coba mendaftarkan keluarga-keluarga yang terlihat sempurna. Para mahasiswa tersebut mulai berdiskusi satu dengan yang lain. Ada yang mengatakan keluarga si A, tapi dia mempunyai beberapa istri. Keluarga si B, C, D, tapi yang ini suaminya begini, istrinya begitu, anaknya ini dan itu. Setelah satu jam berdiskusi, para mahasiswa ini hanya bisa garuk-garuk kepala. Saudara, setelah kejatuhan manusia di dalam dosa, memang tampaknya tidak ada keluarga yang kehidupannya sempurna. Dosa telah menimbulkan pertengkaran suami istri yang tak henti dan berujung perceraian. Dosa telah membuat anak-anak mendurhakai orang tua. Namun, rancangan Allah yang indah terhadap kehidupan keluarga tidak pernah berakhir. Bagi manusia-manusia baru di Kristus, karya anugerah Allah akan terus memperbarui setiap anggota di dalam rumah tangga untuk dapat membangun relasi yang indah seperti rancangan semula Allah. Setiap anak-anak Tuhan dimampukan untuk membangun kehidupan keluarga yang terus disempurnakan di dalam Kristus. Di Kolose 3:18-4:1, Paulus menunjukkan hal-hal praktis di dalam kehidupan berkeluarga, yang dapat dijalankan oleh orang-orang percaya. Setelah berbicara tentang manusia baru di dalam Kristus kepada jemaat di Kolose, Paulus meneruskan surat rasulinya dengan menunjukkan di mana dan bagaimana orang-orang Kristen di Kolose dapat mempraktikkan iman melalui tindakan sehari-hari. Keluarga, di rumah tempat tinggal mereka, merupakan tempat yang paling cocok untuk melatih diri agar dapat menunjukkan sikap hidup dari seorang manusia baru. Seorang Kristen dapat terlihat baik ketika berada di gereja, tetapi topeng tersebut akan lepas dengan sendiri ketika orang tersebut sudah pulang ke rumahnya. Jika begitu, bukankah kehidupan sebagai seorang ayah / ibu / anak / hamba saat berada di rumah adalah lebih penting daripada di luar rumah?
Agama dapat diartikan sebuah kumpulan teroganisir dari sistem kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan hidup yang menghubungkan manusia dengan tatanan atau peraturan dari kehidupan. Dari keyakinan-keyakinan tentang kehidupan dan sifat-sifat manusia dimiliki, seseorang memperoleh sebuah moralitas, etika, dan gaya hidup. Emilie Durkheim menyatakan bahwa agama itu merupakan sebuah sistem yang sudah terpadu yang merupakan gabungan antara kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat suci atau sakral. Apabila diartikan secara lebih meluas, sebenarnya agama dapat di artikan sebagai pedoman hidup atau jalan hidup yang menyatukan seluruh aktivitas pemeluknya, mulai dari pemeluknya bangun tidur sampai dengan tidur kembali. Semua di atur dan diikat dalam sebuah simpul yang bernama agama. Menurut Leight, Keller, dan Colhoun setidaknya terdapat lima unsur yang harus ada dari sebuah agama, yaitu pertama adanya kepercayaan yang dianggap benar tanpa ada sedikitpun keraguaan didalamnya. Kedua, adanya simbol-simbol agama yang dianut oleh penganutnya. Ketiga, adanya praktek keagamaan yang menjadi penghubung antara manusia dengan Tuhan atau antara manusia dengan manusia lainnya, Keempat adalah adanya pengalaman-pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut agama tersebut, dan yang kelima adalah adanya penganut dari agama itu sendiri. Lalu timbul pertanyaan, apa sebenarnya hubungan antara agama yang sudah dijelaskan tadi dengan korupsi?. Sebenarnya kalau kita menengok kebelakang maka sejatinya di negeri kita ini sudah lahir agama baru yang secara " de facto " sudah berkembang pesat melebihi agama yang secara " de yure " diakui oleh negara. Agama baru tersebut bernama Korupsi?. sebuah agama yang tidak diakui oleh negara namun diterima keberadaannya oleh masyarakat. Agama itu sendiri sebenarnya memiliki beragam makna dan tafsirnya tergantung kacamata apa yang kita pakai untuk menjelaskannya. Kalau dilihat dari kosa katanya, agama terdiri dari dua
Selama 32 tahun, mulai 1966 sampai 1998, Indonesia diperintah sebuah rezim yang bernama orde baru dengan one manusia show, Soeharto. Orde mana star awal dengan komit-men dan kinerja akan membangun demokrasi dan kesejahteraan rakyat, tetapi kemudian berkembang menjadi otoriter (dictator konstitusional, istilah Prof. Dr. Ismail Sunny, SH. LLM) dan berbudaya KKN yang menyengsara-kan rakyat pinggiran. Akibat dari performance orde baru tersebut, akhir paru 1998 muncul gerakan reformasi yang dipelopori kala-ngan Perguruan Tinggi, yang akhirnya hanya dalam waktu empat pekan berhasil ditumbangnya, seraya melahirkan orde reformasi. Orde ini hingga kini telah dipresideni tiga orang, BJ. Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Dari rentang ketiga presiden ini, mengawali esensi orde reformasi itu. Yang mencolok malah aksi unjuk rasa yang berstandar ganda. Tulisan ini akan menyorot bagai-mana Kontribusi perspektif agama (baca Islam) dengan melalui pemahaman refor-masi yang benar dapat mengantar Indonesia ke suatu wajah Indonesia baru. Kata Kunci : Refonnasi, Hak Asasi dan al-Qur'an.
Muhammad Fashan, 2017
Antara syubhah yang sering disebarkan bagi menuduh golongan Ahli Sunnah sebagai Musyabbihah dan mujassimah adalah syuhah berkenaan hadith Allah menciptakan Adam menurut rupanya. Benarkah hadith tersebut sahih?, apakah Ulama sepakat mensahihkan hadith tersebut?, dan jikalau ianya sahih apakah kefahaman yang sebenar berkenaan hadith tersebut?. Apakah dhomir( kata ganti nama ) itu dikembalikan kepada Allah atau Adam?.
gery umpung, 2019
Oleh: ALFREDO GERIADO MUJUR UMPUNG 181057011 PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2018 i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Pendidikan agama khatolik dengan judul, "MELUHURKAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH" Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agam Kristen Khatolik dan mengajak orang kristen yang belum mengenal kasih Allah dan taat kepada firmanNya, mengetahui martabatnya serta dapat memiliki iman yang teguh dan kokoh dalam melewati hari-harinya.
Dalam kehausan akan bacaan sebagai sekarang ini, salinan Saudara La Ode Malim ini sedilkit banyaknya akan dapat ·melayani keperluan pembaca-pembaca Muslim yang menggemari lapangan ini, dan dengan tidak disangka-sangka terbuka pulalah ·lapangan penyelidikan baru; yang secara lebih nyata membuktikan betapa luas dan dalamnya Islam telah meninggalkan jejaknya dalam kehidupan heragama dan bernegara di berbagai tempat di kepulauan Indonesia sebagai di Kesultanan Buton itu
Masa remaja adalah masa yang menyenangkan. Ada yang mengatakan masa yang penuh warna. Betapa tidak, masa remaja adalah masanya seseorang mengalami banyak perubahan, baik perubahan secara fisik maupun mental. Seorang laki-laki dimasa remaja umumnya tubuh mengalami pertambahan tinggi yang pesat dan berotot, serta mulai tumbuh kumis atau jambang. Bagi perempuan akan mengalami menstruasi dan pembentukan lekuk tubuh. Dimasa ini baik laki-laki maupun perempuan mulai mempunyai rasa suka kepada lawan jenis, atau biasa disebut masa puber.
Dalam pembukaan film 'Destiny' (1997), seorang murid Ibnu Rusydi (Averroes) dibakar oleh pihak Gereja. Namun sebelum dibakar ia sempat melemparkan manuskrip-manuskrip ilmu yang ia dapat dari Sang Filosof. Sang anak kemudian lari, dikejar, tapi tak terkejar. Merasa tak aman, anak muda tersebut kemudian pergi ke Italia dan mengajarkan ilmu Sang Filosof di sana. Abad selanjutnya, Italia merayakan kebangkitan kembali (Renaissance). Kisah sang pencari ilmu dan anaknya ini menunjukkan bahwa apabila sudah cinta ilmu, berbagai usaha dilakukan untuk menemui, menyapa, membelai, dan mereguk ilmu itu. Bahkan sampai dia berguru pada penganut agama lain, dikejar-kejar, dan dibakar. Lalu, apa sebetulnya yang membuat orang begitu mencintai ilmu? Kenapa manusia harus mencari dan mencintai ilmu? A. Makhluk Berilmu Manusia itu di waktu pertama kali lahir dan menampakkan diri di alam semesta ini, sama sekali kosong dari ilmu pengetahuan, sekalipun ia telah memiliki atau dibekali persiapan, kesanggupan atau alat yang dapat digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan itu. Pendengaran, penglihatan dan akal adalah merupakan alat yang dengannya itulah manusia dapat mencari ilmu pengetahuan. Alat-alat itulah yang seolah-olah jendela dan dari situ manusia dapat menengok ke alam luar yang maha luas ini untuk mengetahui rahasia-rahasianya, memikirkan keadaan-keadaannya dan juga untuk mengambil kemanfaatan-kemanfaatan yang dikaruniakan oleh Tuhan berupa segala macam kenikmatan dan keberkahan yang tiada terhingga. Orang yang dapat menggunakan alat-alat itu untuk memperoleh kemanfaatan, itulah orang yang disebut manusia bijaksana, sedang yang tidak, dapatlah dikatakan ia telah terlepas dari nama manusia atau dengan kata lain dapat digolongkan dalam lingkungan bangsa binatang, sebab telah kehilangan penegak kepribadiannya sendiri, yaitu ilmu pengetahuan. Adapun sebab-sebab untuk memperoleh pengetahuan itu adalah dengan: membaca, memikirkan alam semesta, dan suka berjalan melihat-lihat hal-hal yang ada di bumi. Ketiga sebab inilah yang paling banyak memberikan pelajaran kepada manusia itu sehingga ia dapat memperoleh ilmu yang saleh, yang benar serta pengetahuan yang bermanfaat. Sudah dimaklumi bahwa orang yang berpengetahuan dan yang tidak berpengetahuan itu berbeda sekali, berbeda dalam pandangan Tuhan dan berbeda pula dalam pandangan manusia, juga berbeda dalam nilai pengertian hidup. Orang yang berpengetahuan pasti tinggi nilainya, luhur derajatnya, dan terhormat kedudukannya. Sebaliknya, orang tidak berilmu tentu tertutup mata hatinya.
Muhammad Rasulullah Saw adalah contoh dan teladan terbaik dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Rasulullah telah berhasil menjadi orang yang paling berprestasi dalam berbagai bidang kehidupan. Prestasi rasulullah tidak hanya dalam bidang pendidikan, dakwah, ekonomi, sosial, politik, bahkan pemerintahan, sehingga kita tahu sampai sekarang sudah banyak karya tentang sejarah kehidupan beliau yang sangat mengagumkan. Prestasi beliau sangat luar biasa bahkan tak tertandingi oleh siapapun. Sejak kecil beliau sudah dikenal sebagai orang yang sangat jujur. Sehingga masyarakat pada saat itu memberinya gelar al-amin. Rasulullah Saw adalah contoh terbaik dalam meraih prestasi hidup di dunia dan bahkan di akhirat (masa depan) kehidupan kita. Oleh karena itu, kalau kita ingin meraih sukses dan prestasi gemilang dalam hidup sekarang maupun masa depan, maka jawabannya harus mengikuti contoh yang telah dilakukan oleh rasulullah Saw. Para sahabat, para ulama yang mengikuti jejak rasulullah Saw sampai sekarang namanya di catat dengan tinta emas sebagai orang-orang yang berprestasi, sangat mulia, membangun peradaban, hidupnya bermanfaat bagi kehidupan umat. Para ulama adalah orang-orang yang sukses dan berprestasi dalam hidupnya. Para ulama telah melahirkan berbagai karya yang sampai saat ini karyanya masih menjadi rujukan kaum muslimin bahkan kaum sekuler yang tak mengamalkan Islam. Kita tahu para ulama tersebut seperti Imam Maliki (kitab almuwatho),
Zara Cherya Pramita
Tugas Kuliah: Makalah Kelompok 7
YAMINUS YIKWA, 2020
Konsep perjanjian baru merupakan kontribusi paling penting dari kitab Yeremia terhadap pemikiran alkitabiah. Sehingga seorang penafsir Huey menyebutnya “Mungkin yang paling terkenal dan tentu saja salah satu bagian terpenting dalam Kitab Yeremia, adalah pengumuman perjanjian baru ini, “Dispensasi Ilahi yang baru dalam hal penggunaan baru dan lebih dalam dari pengajaran Ilahi (Torah) yang telah menjadikan perikop ini sentral bagi Alkitab Kristen dan memberi nama pada Perjanjian Baru.” “Ini adalah pertama dan satu-satunya saat Perjanjian Lama secara khusus berbicara tentang “new covenant/Perjanjian Baru” walaupun kenyataan dari perjanji itu tersirat dalam banyak PL (Lihat Yes. 42: 6; 55: 3, 59: 21; Yeh 34: 25; 36: 24- 28; 37: 26; Ho 2: 18-22)” “Hubungan perjanjian baru ini tidak akan “dangkal” dan tunduk pada orang-orang tetapi “sangat tertanam dalam batin dan hati” dan bertahan selamanya” dikutip dari ( D. Kidner, Pengepungan Yeremia. Montfort Street, 1996 ) 110.”
InPAS, 2019
Kajian tentang insan kulli dapat menjadi model pembangunan karakter bangsa melalui proyek pendidikan adab. Tetapi, proyek ini perlu diperkokoh terlebih dahulu melalu pembangunan epistemologi berdasarkan asas unity of knowledge itu. Jadi, pembangunan manusia yang berakhlak, berkarakter dan beradab tidak akan terlaksana dengan baik kecuali diperkokoh dulu epistemologi ilmu pengetahuannya.
Tafsir dari perspektif Mazhab Yudeo Kristen terhadap Kitab Kejadian mengenai Tuhan, penciptaan alam semesta dan hakikat manusia
Dalam upaya pengembangan hukum Islam yang mampu memandu semua dimensi kehidupan umat, baik ukhrawiah dengan segala macamnya, maupun duniawiah dengan segala macamnya memerlukan paradigma barn keilmuan. Dengan maju pesatnya ilmu dan teknologi yang mempengaruhi maju maju pesatnya pula kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi dan lain-lain. Hukum Islam membutuhkan paradigma baru fiqih kontemporer. Tututan paradigma tersebut terasa menjadi lebih berat Mengingat masalah kontemporer Memang terasa pula lebih rumit keberadaannya dilihat dari per-spektif fiqih. Namun demikian tradisi fuqaha masa lalu yang mampu memandu terutama dinamika kehidupan pada zamannya, dapat dicontoh ulama fuqaha dewasa ini, sehingga problematika ke-hidupan keagamaan umat senantiasa terbimbing.
MAKALAH Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Perekonomian Indonesia Oleh : SEPTIANA NUR RAHMAWATI NIM : A 2416015 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ATMA BHAKTI SURAKARTA
Konsep manusia dalam AI-Qur'an dipahami dengan memperhatikan kata-kata yang saling menunjuk pada makna manusia yaitu kata basyar, insan, dan al-nas.
Dimuat di Radar Surabaya, selasa 24 November 2009 [http://www.radarsby.com/radarsurabaya%20pdf/5.pdf] Adalah Asim Ijaz Khwaja, guru besar public policy di Kennedy School of Government, Harvard University, bersama Michael R Kremer dan David Clingingsmith dari Case Western Reserve University, dalam riset bertajuk " Estimating the Impact of the Haj: Religion and Tolerance in Islam's Global Gathering " menemukan fakta menarik, bahwa ternyata ibadah haji memiliki pengaruh positif terhadap kepribadian jamaah haji. Penelitian yang dilakukan selama sekitar 8 bulan pada tahun 2006 itu melibatkan 1600 orang asal Pakistan. 800 jamaah di antaranya terpilih secara acak untuk pergi haji dan 800 orang lainnya tidak mendapat kesempatan pergi haji. Hasilnya, kelompok yang pergi haji mengalami perasaan yang lebih positif terhadap berbagai kelompok etnis dan aliran Islam yang berbeda. Haji juga meningkatkan sikap yang menyenangkan terhadap wanita, termasuk lebih bisa menerima wanita yang bekerja dan menempuh pendidikan. Dan yang lebih penting, penelitian itu juga menyebutkan, ibadah haji ternyata bisa meningkatkan rasa toleransi umat Islam terhadap non muslim. Selain itu, ibadah haji ternyata juga semakin meningkatkan kepercayaan diri orang yang melaksanakannya. Mereka merasa sejajar dengan siapapun dan memiliki watak harmoni dengan siapapun juga. Riset ini sesungguhnya semakin memperkuat hipotesa adanya pengaruh positif ibadah haji terhadap perubahan sikap dan perilaku seseorang. Catatan sejarah di negeri ini pernah mencatat, perlawanan pasukan Padri atas kolonialisme Belanda di Minangkabau digerakkan oleh tiga tokoh yang baru saja kembali dari Tanah Suci. Di Jawa, setahun setelah kembali dari berhaji, H Samanhoedhi mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 16 Oktober 1905. Organisasi modern pertama di Nusantara ini kemudian menjadi gerakan massif rakyat Bumiputera setelah berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI) dengan tokoh utamanya HOS Tjokroaminoto. Tidak boleh dilupakan, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) berdiri setelah sang pendiri, KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari, mendapatkan inspirasi dari perjalanan spiritual mereka ke Tanah Suci. Berbalik Namun sayang, catatan manis para 'alumni' haji itu saat ini tampak tidak berlanjut. Jika memang perjalanan haji telah memberikan pencerahan ruhani kepada orangorang yang berangkat ke Tanah Suci, sebagaimana yang dialami KH Ahmad Dahlan atau KH Hasyim Asy'ari, tentu kita akan melihat saat ini negeri ini dipenuhi oleh orang orang baik dan bijak. Mengingat setiap tahun kita memberangkatkan sekitar 210 ribu jamaah haji dan jutaan jamaah umrah. Yang terjadi justru sebaliknya. Banyak kasus pelanggaran hukum dan moralitas dilakukan oleh orangorang yang bergelar 'Haji'. Lihat saja, seorang Mantan Menteri Agama dengan gelar Prof, Dr, dan " Haji " di depan namanya justru menjadi terpidana atas kasus penyalahgunaan Dana Abadi Umat (DAU). Padahal, seorang Menag adalah pemimpin para jamaah haji (amirul hajj) di negeri ini. Tentu kita tidak boleh menggeneralisir semua jamaah haji seperti sang Menag tersebut. Namun setidaknya, kasus Menag itu dapat menyadarkan kita bahwa ada sesuatu yang salah dalam cara berhaji kita sehingga perjalanan spiritual dengan biaya besar itu tidak cukup ampuh merubah kepribadian jamaahnya. Paradigma Baru Perjalanan haji adalah momen sakral bagi setiap jamaah haji. Dengan berhaji, jamaah telah mulai melepaskan dirinya dari kehidupan materialduniawi dan memasuki petualangan spiritual menuju ke satu titik ketuhanan (Godspot). PARADIGMA BARU BIMBINGAN HAJI
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.