Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Pendidikan Agama
…
18 pages
1 file
Jika kita membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia pada lema "spirit" dan "spiritual" atau sejenisnya kita akan menemukan kutipan berikut yaitu "spiritual" yang berarti berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin). Kemudian "Spiritualisasi" yang berarti pembentukan jiwa dan penjiwaan. Dan yang terakhir adalah kata "spiritualisme" yang berarti:
PENGANTAR Setelah beristirahat di malam hari, semua orang bangun dan kemudian sibuk dengan kegiatan masing-masing. Coba perhatikanlah kesibukan di rumahmu! Apa yang dilakukan masing-masing anggota keluargamu setiap hari? Setiap manusia tentu mempunyai banyak kegiatan untuk dilakukan bukan? Misalnya mandi, membereskan dan membersihkan tempat tidur, menyiapkan makan, menyiapkan pakaian untuk kerja atau sekolah, berolah raga, berdagang, bermain, berkebun, dan lain-lain. Kegiatan itu tentu saja akan memerlukan benda dan jasa sebagai perangkat kebutuhan untuk memperlancar kegiatan-kegiatan itu. Bagaimanakah caranya supaya perangkat kebutuhan itu dapat terpenuhi? Biasanya manusia senantiasa sibuk untuk melaksanakan interaksi dan komunikasi dengan sesamanya, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun antara kelompok dengan kelompok lainnya. Hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan, yaitu memenuhi kebutuhannya, misalnya kebutuhan jasmani, kebutuhan rohani, kebutuhan yang sifatnya kebendaan, atau kebutuhan berupa jasa. Untuk lebih memahami perilaku manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, pelajarilah materi pada artikel ini! Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral 1. Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral Secara sadar ataupun tidak sadar, manusia sebagai makhluk hidup akan membutuhkan orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan sesama manusia itu mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Berkenaan dengan hal itu, seorang filsuf Yunani yang bernama Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk bermasyarakat. Artinya, manusia tidak dapat hidup tanpa ada manusia lain. Karena itulah, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Selanjutnya, coba kamu perhatikan contoh-contoh kegiatan manusia yang berkaitan dengan kenyataan bahwa manusia sebagai makhluk sosial berikut ini. Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi itu membutuhkan pertolongan ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang anak usia Taman Kanak-kanak membutuhkan pertolongan ibunya saat akan mengenakan pakaian. Apabila sudah tumbuh besar, seorang anak akan memerlukan teman untuk bermain, dan lain-lain. Semakin dewasa, seorang manusia akan membutuhkan manusia lainnya, baik secara individu atau berkelompok. Dengan hidup berkelompok, manusia akan semakin mudah untuk
Agama merupakan satu unsur utama yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Walaupun keperluan beragama ini adalah hak individu dan pilihan hidup masing-masing, akan tetapi sehingga kini perbincangan yang mendalam berkenaan kehidupan beragama dan tidak beragama sehingga wujud perbahasan dari segi agama & akidah, hak asasi manusia, falsafah dan pemikiran berkenaan isu keperluan beragama bagi manusia ini.
A. Definisi pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya. Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia. 1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu: v Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu. v Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak. v Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan. v Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.(Asy'arie, 1992 hal: 62-84). 2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu: v Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. v Ego, sering disebut " eksekutif " karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun. v Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban -istilah Toynbee-sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alatalat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Yuyun wagianti, 2020
Abstrak-Penelitian ini di latar belakangi oleh keluhan para pekerja di rumah sakit yang menangani pasien positif Covid. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang bahayanya Virus Covid-19. Lokasi penelitian di Ciputra Hospital Tangerang, dengan subjek penelitian yaitu tenaga medis, karyawan non-medis dan pasien Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan angket. Pengolahan data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data serta verifikasi atau pengambilan keputusan. Dengan kesimpulan hasil penelitian yang didapat, yaitu: 1) Pihak tenaga medis mengharapkan kepada seluruh golongan masyarakat untuk selalu waspada dan sadar untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah, selalu menjaga jarak serta selalu mencuci tangan; 2) Antisipasi terhadap penyebaran Virus Covid-19 dapat dihindari dengan cara lebih rajin mencuci tangan, jaga jarak, dan tetap berada di dalam rumah; 3) Walaupun ditengah pandemi tetap ada rasa toleransi, kerja sama, saling menghargai serta saling mensupport. Kata Kunci: Memanusiakan manusia, penyebaran Covid-19. Abstract-This research is motivated by complaints from hospital workers who treat positive patients with Covid. This study aims to provide awareness to the public about the dangers of the Covid-19 Virus. The research location is at Ciputra Hospital Tangerang, with research subjects namely medical personnel, non-medical employees and Covid-19 patients. This research uses descriptive qualitative method, data collection is done through observation, interviews, and questionnaires. Data processing is carried out by the stage of data reduction, data presentation and verification or decision making. With the conclusions of the research results obtained, namely: 1) The medical staff expects all groups of society to always be vigilant and aware to always use a mask when leaving the house, always maintain a distance and always wash their hands; 2) Anticipation of the spread of the Covid-19 Virus can be avoided by being more diligent in washing hands, keeping a distance, and staying indoors; 3) Even in the midst of a pandemic, there is still a sense of tolerance, cooperation, mutual respect and mutual support.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Pretty Olan Oktavia Sihite, 2019