Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021, Irma Qurata Aini
U n i v e r s i t a s I s l a m N e g e r i S u m a t e r a U t a r a M e d a n J l. I A I N N o. 1 , G a h a r u , k e c. M e d a n T i m. , K o t a M e d a n , S u m a t e r a U t a r a 20235 0821-6580-9697 i r m a q u r a t a a i n i i @ g m a i l. c o m 2/21/2021 Nama: Irma Qurata Aini Nim: 0308203033 Wahyu pertama (surah Al-alaq ayat 1-5) yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Mengandung prinsip-prinsip ilmu dan teknologi. Kata Iqra' bearti bacalah, telitilah, damailah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah maupun diri sendiri, yang kesemua makna dapat dikembalikan kepada hakikat "menghimpun". Al-Qur'an adalah kitab suci yang berdimensi banyak yang kandungan isinya tidak hanya berbicara masalah-masalah keilmuwan dan keagamaan, tetapi lebih luas lagi meliputi berbagai Aspek kehidupan manusia yang kompleks, isinya tidak tersusun layaknya buku-buku ilmiah.
KALIMAH, 2018
The concept of science is related to epistemology, because epistemology is the theory of science. The problem in this modern century, discussion on epistemology suggests a dividing line between science and religion. All science must be empirical in nature, in which brings human understanding into nihilism, relativism and materialism, which is a milestone in the emergence of secularism and other issues. Then, what is science according to Islam? What are the basic and primacy of it? How does Islam look at sources of right science? How the way of reaching it? Is there any classifi cation of science in Islam? This paper will aĴ empt to answer and discuss these questions clearly and pithily in Fakhr al-Din al-Razi's perspective. In this regard, al-Razi sees that science is an understanding which delivered on the wisdom of anything, no doubt that science on ru> h} , further delivering on perfect happinest. In addition,
KALIMAH, 2015
Concept of science in Islam has its own universal dimension, metaphysic and empiric, and diffenrent from sciences came from Western worldview which limited in empiric dimension. It will be in the case that the concept of science in Islam is one of integral part of Islamic worldview; so that it has its own characteristics differed from another concept of science in other civilizations. Science according to Islamic worldview is not only cover substance of knowledge, but becomes important element in civilization as well. Related to the important of position of science, number of scholar such as Ibnu Khaldun, Imam al-Ghazali, or Syed Muhammad Naquib al-Attas gave several features of science to know which one has higher priority, to be associated with how the concept of science in Islam decided later. From the discussion offered by the scholars, it will be understood that science in Islam not only encompasses theology and law, but also there is a row of other sciences such as physics, biology, and so forth need to be studied. The acquisition method of each branch of sciences have their own approach, both of internal and external sense, khabar s} a> diq, and the third is intellect. A Muslim should solidly hold the Islamic tradition and not too impressed with the tradition of Western scholarly even it looks more attractive.
SWT telah menciptakan dan menjadikan alam ini seluruhnya lengkap dengan sistem yang menyeluruh. Antara satu sama lain ada perakitan dan manfaatnya sendiri. Allah SWT yang menjadikan semua isi alam ini dari yang sekecil-kecilnya hingga yang paling besar, yang nyata dan yang ghaib. Dari sifat pengetahuan Allah SWT yang Maha Mengetahui inilah, sehingga Allah SWT menjadi sumber ilmu.
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2021
This study examines the concept of science in the effectiveness of the Qur'an, with two problem formulations namely how the meaning of science in the Qur'an? how is the embodiment of science in the Qur'an?.This study uses verse analysis and interpretation of the Quran with mauduiy interpretation method. As for the conclusion that the use of the word 'ilm with all its derivations in the Qur'an found two purposes, science in the general sense and science in a special sense that translated as scientific knowledge, but both must be given a scientific predicate in the sense of containing the terms of truth. The realization of science in the Qur'an indicates the existence of three components involved in the process of discovery of science, namely; al-sama (hearing), al-bashar (vision) and fu'ad (understanding). These three components are potential tools that humans have to acquire knowledge.
ALQALAM, 2016
Ilmu Pengetahuan Modern tidak mampu menjawab segala permasalahan hidup manusia sehingga dibutuhkan suatu formula baru untuk memecahkannya. Konsep Ilmu (AlQuran) adalah salah satu formula baru (sebagai upaya pemecahan problematika keummatan), dalam upaya penelusuran kembali terhadap Ajaran Ilmu Allah. Tulisan ini adalah upaya untuk mengembangkan kembali gagasan tersebut dalam tulisan-tulisan lanjutan yang berguna untuk pengembangan pemikiran, khususnya pemikiran-pemikiran yang dapat menguatkan penalaran-penalaran manusia terhadap kebenaran yang hakiki. Tulisan dalam bentuk artikel ini adalah sebagai sumbangan pemikiran yang orisinal dalam upaya pengembangan pemikiran ilmiah (objektif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ajaran Ilmu Allah itu terbagi dua, yaitu pertama, Alam Fisika atau ‘ALAM (Khalqiyyah), yang terdiri dari makhluk gaya (Malaikat, Jin dan Ruh); makhluk biologis (Manusia, Tumbuh-tumbuhan dan Hewan); dan makhluk organis (Makro Kosmos seperti Matahari, Bulan dan Bintang ...
1 Abstra k Ilmu sebagaimana akan kita uraikan nanti, merupakan system pemaknaan akan realitas dan kebenaran, bersumber pada wahyu yang didukung oleh rasio dan intuisi. Dengan proses nadzar dan fikr, rasio akan dapat berartikulasi, menyusun proposisi, menyatakan pendapat, berargumentasi, membuat analogi, membuat keputusan, serta menarik kesimpulan. Dalam worldview Islam, ilmu berkaitan erat dengan iman, 'aql, qalb, dan taqwah. Tidak hanya 2 bahwa dalam al-Qur`an kata al-`ilm dan derivasinya digunakan lebih dari 780 kali. Lihat; The Holy Qur`an and Science of Nature, Teheran; Islamic Propagation organization, 1984, hal: 4. Franz Rosental menyebutkan bahwa akar kata `ilm beserta derivasinya, selain yang tidak terkait dengan "alam dunia" muncul sekitar 750 kali dalam al -Qur`an. Lihat; Knowledge Triumphat: The Concept of Knowledge in Medieval Islam, Leiden: E.J.Brill, 1970, hal: 21 2 Wan Muhammad Nor Wan Daud lebih lanjut menyatakan bahwa kombinasi term-term Allah dan Rabb tidak termasuk al-Athma al-Husna muncul lebih dari 3750 kali. Lihat; The Concept of Knowledge in Islam: its Implications for Education In Developing Country, hal: 10. Fazlurrahman menyatakan bahwa term-term Allah tidak termasuk al-Rabb dan ar-Rahman muncul lebih dari 2500 kali dalam al-Qur`an. Lihat; Major Thems of The Qur`an, Minneapolis: Bibliotheca Islamica, 1994, hal:1 3 Lihat; QS al-`Alaq [96]: 1-5, QS: al-Mujadalah [58]:11, QS: al-Baqarah [2]: 269, QS Thaha [20]:
Journal of Natural Science and Integration, 2018
Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplor konsep manusia dalam persfektif alQur‟an, saintis Muslim dan saintis Barat (sekuler). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode content analisis. Sumber data penelitian ini berupa Al Qur`an dan buku-buku literatur yang berkaitan dengan sejarah perkembangan manusia, baik dari persfektif sain Islam maupun sain Barat. Kajian-kajian literatur yang dihimpun akan dikategorisasikan, direduksi, dibandingkan, diverifikasi dan kahirnya ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa; Pertama; Al-Qur‟an sebagai sumber ilmu telah menggambarkan bagaimana hakekat kemanusiaan mulai dari asal usul penciptaan manusia, potensi yang diberikan Allah kepada manusia dan tugas serta tujuan dari penciptaan manusia itu sendiri. Kedua; Manusia dalam persfektif saintis Muslim memperkuat dan membuktikan kesesuaian antara konsep al-Qur‟an dan konsep ilmu pengetahuan. Ketiga; Konsep manusia dalam persfektif sain Barat (sekuler) meni...
Journal Of Social Research
Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud memberikan penjelasan bahwa dari segi linguistic, ‘ilm berasal dari akar kata ‘ain-lam-mim yang diambil dari kata ‘alamah, yaitu tanda, penunjuk, atau petunjuk yang dengan sesuatu atau seseorang diikenal; kognisi atau label; ciiri; petunjuk; tanda. Dengan demikian, ma’lam (jamak, ma’alim) berarti tanda jalan atau sesuatu yang dengannya seseorang membimbing dirinya atau sesuatu yang membimbing seseorang. Seiring dengan hal itu, maka ‘alam dapat pula diartikan sebagai petunjuk jalan, dan bukan tanpa alasan jika penggunaan istilah ayah (jamak, ayat) dalam al-qur’an yang secara literal berarti tanda yang merujuk pada ayat-ayat al-qur’an dan fenomena alam. Menurut Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud Konsep ilmu dalam Islam mempunyai beberapa ciri utama. Ilmu itu tidak terbatas sebab ia berpuncak daripada Allah SWT yang Maha Mengetahui dan berakhir dengan-Nya. Oleh karena itu ilmu adalah satu aspek daripada ketuhanan, maka mencari, menambah dan mengajarkannya dianggap ...
Tulisan ini memaparkan biografi dan karya al-‘Amiri dan gagasannya tentang pengertian dan klasifikasi ilmu.
Jurnal Filsafat, 2016
Banyak orang sering mengonotasikan ilmu pengetahuan dengan Barat. Namun, jika dilacak secara historis, Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakter ilmiah dari Barat dan Islam, menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan di Islam dan menemukan sifat ilmu dalam Islam. Ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode hermeneutik dengan unsur-unsur metode berupa deskripsi, verstehen dan interpretasi. Objek material adalah pemikiran Islam sedangkan objek formal adalah filsafat ilmu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada karakteristik yang khas antara sains Barat dan Islam baik dari aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi. Perbedaan yang paling mencolok adalah pada ada dan tidaknya pengakuan keberadaan Allah. Keilmuan Islam berasal dari Nabi Muhammad yang kemudian diteruskan para sahabat dan pemikir Islam berikutnya. Adapun sifat ilmu dalam Islam mencakup fasilitas, proses dan tujuan. Secara epistemologis hal ini bermakna bahwa Islam menerima rasio dan rasa, serta wahyu dan intuisi, sedangkan tujuan dari ilmu adalah untuk mengungkapkan kebenaran dalam mengejar Kebenaran Tertinggi.
Makalah ini disampaikan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir Tematik. Makalah ini mengulas sedikit tentang Perspektif Al-Qur'an berkenaan dengan Ilmu Pengetahuan.
ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 2014
Three decades ago, philosophy as an object of investigation was still unlawful religiously among the santris and even among some Muslim university students in Indonesia. That is no longer the case now. Following the coming of some open-minded religious discourses in the country especially that which was brought about by a well-known scholar named Harun Nasution, the study of philosophy became lawful and even promising. This paper speaks about this phenomenon by looking at the evolution of the study of philosophy –especially the philosophy of science- in the academic study in Indonesia. Within the framework of evolution theory, the paper also tries to discuss how the study of this science evolves from a sheer Western-based study to include the Qur’anic perspective of it. This paper itself is a study of the Qur’anic perspective concerning the philosophy of science. And by doing that, it tries to show that this kind of study has become a trend in academic circle in Indonesia.
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2014
Pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kemaslahatan manusia. Dalam hal ini, ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat dan kelestarian atau keseimbangan alam. Demi kepentingan manusia tersebut maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komunal dan universal. Komunal berarti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama, setiap orang berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya. Sedangkan universal berarti bahwa ilmu tidak mempunyai parokial seperti ras, ideologi atau agama. Sehingga dalam Islam dilarang keras menyembunyikan ilmu, artinya ilmu itu harus disebarkan untuk bisa dimanfaatkan. Melaui iqra` bismi Rabbika, digariskan bahwa titik tolak atau motivasi pencarian ilmu, demikian juga tujuan akhirnya, haruslah karena Allah. Ilmu harus bernilai Rabbani. Sehingga ilmu yang "bebas nilai", harus disempurnakan dengan nilai Rabbani. [Basically, science should be used and exploited for the benefit and welfare of human beings. In this case, knowledge can be utilized as a means to improve human living standards by taking into account human nature, human dignity, and sustainability or the balance of nature. For the sake of human interests, then the scientific knowledge gained and organized communally and universally used. Communal means that science is knowledge that belongs together, everyone
Hadirnya ilmu dan pendidikan memberikan pengaruh yang luar biasa atas lahirnya berbagai konsep kehidupan yang diperlukan manusia dalam berbagai aspek. Ilmu dapat digunakan dalam lingkup yang luas. Kemuliaan ilmu sudah jelas diketahui oleh setiap orang, karena ilmu merupakan keistimewaan yang diperuntukkan khusus bagi makhluk yang bernama manusia. Manusia menjadi makhluk Allas swt. yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk yan lainnya. Sebagai bekal manusia dalam menjalankan tugasnya, maka Allah karuniakan kepada hambanya yakni potensi yang dapat dipergunakan sebgai pengembangan sebagai seorang hamba. 1 Ilmu merupakan bagian terpenting dalam sebuah perkembangan dan kemajuan suatu negara melalui proses pendidikan. Untuk itu diperlukan sebuah kesinambungan yang relevan antara ilmu dan pendidikan demi tercapainya sebuah kemaslahatan. Pendidikan menjadi salah-satu bagian terpenting dalam kehidupan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era yang semakin maju. Pendidikan dijadikan sebagai wadah sebagai penentu maju mundurnya suatu bangsa. Dengan demikian, jika ingin melihat kemajuan suatu bangsa, maka lihatlah bagaimana pendidikannya berjalan. HASIL DAN PEMBAHASAN Term ilmu dalam Al-Qur'an Dalam al-Qur'an, ilmu dijadikan sebagai bukti betapa istimewanya manusia. Imam al-Ghazali dalam Retna D. Estuningtyas menyebutkan bahwa jika
2017
Al Qur’an sebagai pedoman serta petunjuk manusia dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, Al Qur’an merupakan wahyu Allah yang mengandung ajaran dan petunjuk kehidupan manusia, baik berdimensi spiritual, maupun berdimensi social horizontal serta intelektual. Bukti konkrit yang menunjukan bahwa Al Qur’an berdimensi intelektual adalah banyaknya ayat-ayat Al Qur’an yang memberikan isyarat ilmiah atau petunjuk tentang ilmu pengetahuan, Al-Qur’an menerangkan tentang asal usul penciptaan alam semesta dan penciptaan manusia yang proses penciptaannya dijelaskan secara mendetail dan integral dibeberapa ayat dan surat didalamnya. Dengan demikian, bukti-bukti tersebut nampak jelas mengindikasikan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber berbagai ilmu pengetahuan. Al-Qur’an mengajak kepada manusia untuk selalu memahami dan mengkajinya, sebagaimana kata “iqra” pada wahyu pertama yang sesungguhnya bukan hanya menyuruh untuk membaca, tetapi lebih jauh mengajarkan untuk senantiasa mengadakan pengkajian ter...
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, 2020
It cannot be denied that Islamic philosophical thought was influenced by Greek philosophy. Many Muslim philosophers took the thoughts of Aristotle and were interested in Plotin's thoughts. The development of science from the past until now has also always experienced development, as evidenced by the emergence of figures carrying arguments about different concepts of science, starting from Greek philosophers to Eastern philosophers or commonly called Muslim philosophers, for example, from Muslim philosophers there is Abu al-Hasan al-‘Amiri who constructs the paradigm that science and religion are not contradictory but are related to one another, or in other languages not contradicting each other, in which epistemology is still guided by the Qur'an and Hadith.
Wiwik Indah Handayani, 2021
ABSTRAKSI Wahyu pertama (surah al-'Alaq ayat 1-5) yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. mengandung prinsip-prinsip ilmu dan teknologi. Kata Iqra' berarti bacalah, telitilah, damailah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tandatanda zaman, sejarah maupun diri sendiri, yang kesemua makna dapat dikembalikan kepada hakikat "menghimpun". Al-Qur'an adalah kitab suci yang berdimensi banyak yang kandungan isinya tidak saja berbicara tentang masalah-masalah keagamaan, tetapi lebih luas lagi meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang demikian kompleks, meskipun isinya tidak selalu tersusun secara sistematis sebagaimana layaknya buku-buku ilmiyah. Penafsiran Al-Qur'an telah berlangsung sejak masa Nabi saw., yang pada saat itu beliau sendiri bertindak sebagai mufassir, menjelaskan kepada sahabat tentang arti dan kandungan Al-Qur'an, khususnya yang menyangkut ayat-ayat yang sulit dipahami atau samara-samar artinya. Sepeninggal Nabi saw., maka para sahabatlah yang tampil sebagai mufassir dan sekaligus mubayyin khususnya bagi sahabat yang mempunyai kemampuan. Begitulah seterusnya usaha pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an terus berlangsung dari masa ke masa, sesuai dengan perkembangan hidup masyarakat.
2019
Konsep ideal ilmu dalam Islam adalah pengetahuan yang membawa kemanfataan dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia. Tetapi, ilmu yang tidak didasari dengan nilai-nilai keimanan hanya akan melahirkan manusia pintar tetapi tidak arif. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak orang yang memiliki ilmu pengetahuan, namun justru ilmunya sendiri yang menggelincirkannya ke dalam jurang kehancuran. Metode mencari ilmu dan mengamalkan ilmu yang berlangsung seperti ini, tidak bertujuan untuk memanusiakan manusia ( humanizing of human being ), tetapi yang terjadi justeru dehumanisasi.Bagaimana al-Qur'an mengonsepsikan metode memperoleh ilmu? itulah yang menjai fokus bahasan dalam artikel ini. Dengan pendekatan tafsir dan filsafat ilmu, penelitian ini menemukan bahwa menurut Al-Qur’an, ada tiga komponen yang terlibat dalam proses penemuan ilmu pengetahuan, yaitu; al-sama, al-bashar dan fu’ad . Ketiga komponen ini, merupakan alat potensial yang dimiliki manusia untuk mem-peroleh peng...
Pendahuluan Ketika mengawali pembicaraan mengenai peradaban Islam, al-Faruqi menegaskan bahwa intisari dari peradaban Islam adalah Islam itu sendiri, dan intisari dari Islam adalah tauhid. 1 Berawal dari premis yang pertama, bahwa intisari peradaban Islam adalah agama Islam itu sendiri, merupakan ungkapan yang tidak dianggap berlebihan. Karena mayoritas umat Islam meyakini bahwa Islam merupakan agama yang sempurna. Sehingga Islam dalam term al-Quran disebut sebagai dîn. Ketika Islam difahami sebagai dîn, maka ia harus difahami sesuai dengan makna yang tergambar dalam al-Quran dan Bahasa Arab. Sebenarnya kata dîn (d-y-n) dalam Bahasa Arab memiliki banyak makna yang berhubungan secara konseptual. Dalam kamus Lisân al-'Arab, kata d-y-n memiliki empat makna dasar, yaitu : 1. keadaan berhutang; 2. penyerahan diri; 3. kuasa peradilan; dan 4. kecenderungan alami. Dari makna ketiga muncul sebuah kata "madînah" sebagai isim makân 2 dari kata d-y-n, yang bermakna tempat peradilan. Singkatnya madînah adalah sebuah tempat yang memiliki seorang hakim atau penguasa yang menegakkan hukum peradilan. Kata d-y-n pun memiliki keterkaitan makna konseptual dengan kata yang hampir mirip, yakni maddana yang berarti membangun atau membina kota. Dan dari kata ini muncul kata tamaddun sebagai bentuk mashdar-3 nya, yang bermakna "peradaban". 4 Dan dari dasar Islam sebagai dîn inilah kemudian lahir Islam sebagai tamaddun dan Islam sebagai madînah. Maka tepat bila al-Faruqi menganggap bahwa intisari dari peradaban Islam adalah Islam itu sendiri, dan dari dasar seperti inilah Islam tumbuh menjadi sebuah peradaban gemilang yang pernah menjadi kiblat dunia. Sedangkan dari premis kedua, disebutkan bahwa intisari Islam itu adalah tauhid. Secara tradisional dan sederhana, tauhid adalah keyakinan dan kesaksian bahwa "tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah". Makna sederhana ini memberikan makna dan indikasi yang sangat kaya dan agung, terutama ketika dimasukkan dalam konsep epistemologi Islam. Karena dari dasar tauhid inilah bangunan epistemologi Islam menjadi sebuah bangunan yang integral dan holistik. Dan dari bangunan epistemologi seperti inilah Islam membangun peradabannya yang sangat mengagumkan. Maka al-Faruqi sangat tepat ketika menyatakan bahwa tauhid-lah yang telah memberikan identitas peradaban Islam, yang mengikat semua bagian-bagiannya, sehingga menjadikan mereka suatu badan yang integral dan organik. 5 Dari kedua premis di atas, penulis akan mencoba mengkaji kemajuan keilmuan dan peradaban Islam pada Dinasti Abbasiyah. Dan dari kedua premis ini, penulis akan mencoba mengemukakan sebab-sebab kemajuan peradaban Islam pada Dinasti Abbasiyah yang sangat sulit untuk diwujudkan kembali pada masa ini.
Wahyu pertama (surah al-"Alaq ayat 1-5) yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. mengandung prinsip-prinsip ilmu dan teknologi. Kata Iqra" berarti bacalah, telitilah, damailah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah maupun diri sendiri, yang kesemua makna dapat dikembalikan kepada hakikat "menghimpun". Al-Qur"an adalah kitab suci yang berdimensi banyak yang kandungan isinya tidak saja berbicara tentang masalah-masalah keagamaan, tetapi lebih luas lagi meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang demikian kompleks, meskipun isinya tidak selalu tersusun secara sistematis sebagaimana layaknya buku-buku ilmiyah.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.