Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2017, GOLDEN AGE: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini
…
10 pages
1 file
Peran kreativitas semakin sentral dikarenakan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, manuisa dituntut untuk menciptakan atau menghasilkan sebuah karya baru atau pemikiran baru yang berguna untuk sebuah peradaban, dan salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan peradaban adalah dengan kreativitas. Kreativitas dalam artian luas merupakan suatu produk baru yang belum pernah diraba,atau dilihat sebelumnya. Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah pendekatan psikologi, yang menggunakan teori perkembangan Jean Piaget sebagai acuan dasar perkembangan kreativitas. Hasil dari makalah ini adalah untuk menemukan cara bagaimana mengembangkan kreativitas dengan efekti, berdasarkan pemikiran yang sintesis, analitis, praktis, tanpa menyisihkan pengaruh-pengaruh lain seperti, tahap-tahap kreativitas, faktor yang mempengaruhi kretivitas yang didalamnya dibahas salah satunya adalah faktor orangtua, kreativitas sebagai pembelajaran, dan pada akhirnya bisa menyimpulkan bagaimana cara secara sistematis untuk mengembangkan kreativitas sehingga diharapkan mampu menjadi manusia kreatif yang berguna bagi diri sendiri maupun bagi peradaban.
Wacana Didaktika
setiap individu memiliki beragam kemampuan yang berbeda. Bercermin dari keragaman kemampuan yang berbeda itu, hendaknya perlu dilakukan pelbagai cara dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu kemampuan individu adalah kreativitas. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang penting untuk dikembangkan, pun di berbagai elemen pendidikan. Dalam hal ini, para pendidik memegang peranan yang penting untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena kreativitas memiliki pengaruh besar dan cukup memberi andil dalam kehidupan seseorang, misalnya dalam prestasi akademik. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang tidak dibawa sejak lahir, namun dapat dipelajari dan dikembangkan, sehingga seyogyanya kemampuan ini dapat dikembangkan sejak dini. Hal tersebut dikarenakan masa-masa usia dini merupakan masa golden age, yang merupakan pondasi dari tahapan usia yang selanjutnya.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Permasalahan yang terlihat di sekolah dasar yaitu pembelajaran belum mengoptimalkan proses kreativitas pada diri siswa serta kebanyakan siswa tidak dapat mengenal potensinya. Kecenderungan mereka di sekolah, belum mampu berpikir secara logis terhadap peristiwa yang sifatnya nyata, pengembangan konsep diri pada mereka belumlah optimal sehingga siswa cenderung belum mampu berargumentasi dalam memecahkan masalah. Padahal seharusnya proses berpikir kreatif siswa perlu diberikan sejak usia SD. Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengetahui pengembangan kreativitas serta konsep diri anak SD. Metode kepustakaan (library research) digunakan sebagai metodologi penelitian dalam penelitian ini. Te k n i k pengumpulan data dalam pembahasan ini dengan mengkaji atau mengeksplorasi beberapa buku, jurnal serta dokumen lain yang dianggap relevan. Penelitian ini membahas tentang hal yang penting dalam pendidikan yaitu kreativitas dengan demikian mengoptimalkan kreativitas sepatutnya dilakukan sejak SD. Pengetahuan dalam mengekspresikan serta mengaktualisasikan diri dalam bentuk yang terstruktur baik kaitannya dengan diri sendiri, alam maupun orang lain hal itu adalah pengertian dari kreativitas. Kreativitas erat kaitannya dengan konsep diri. Konsep diri yaitu pengevaluasian tentang kepantasan diri pribadi diungkapkan dalam bentuk sikap tentang dirinya. Guru seharusnya memahami apa saja hal-hal yang dapat meningkatkan konsep diri serta kreativitas bagi diri anak agar perkembangannya dapat berjalan optimal, tentunya hal tersebut tidak luput dari pengaruh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
2024
Pengukuran bakat kreatif dapat dibedakan berdasarkan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mengukurnya. Ada lima pendekatan yang lazim digunakan untuk mengukur kreativitas, yaitu: analisis obyektif terhadap perilaku kreatif, pertimbangan subyektif, inventori kepribadian, inventori biografis, dan tes kreativitas. 1) Analisis Obyektif Pendekatan obyektif dimaksudkan untuk menilai secara langsung kreativitas suatu produk berupa benda atau karya-karya kreatif lain yang dapat diobservasi wujud fisiknya. Metode ini tidak cukup memadai untuk digunakan sebagai metode yang obyektif untuk mengukur kreativitas (Amabile dalam Dedi Supriadi, 1994:24), karena sangat sulit mendeskripsikan kualitas produkproduk yang beragam secara matematis, untuk menilai kualitas instrinsiknya. Kelebihan metode ini adalah secara langsung menilai kreativitas yang melekat pada obyeknya, yaitu karya kreatif. Kelemahan metode ini yaitu hanya dapat digunakan terbatas pada produk-produk yang dapat diukur kualitas instrinsiknya secara statistik, dan tidak mudah melukiskan kriteria suatu produk berdasarkan rincian yang benar-benar bebas dari subyektivitas. 2) Pertimbangan Subyektif Pendekatan ini dalam melakukan pengukurannya diarahkan kepada orang atau produk kreatif. Cara pengukurannya menggunakan pertimbangan pertimbangan peneliti, seperti yang dikemukakan Francis Galton, Castle, Cox, MacKinnon (Dedi Supriadi, 1994: 25). Prosedur pengukurannya ada yang menggunakan catatan sejarah, biografi, antologi atau cara meminta pertimbangan sekelompok pakar. Dasar epistemologis dari pendekatan ini, yaitu bahwa obyektivitas
Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an
The development of creative thinking skills in student pedagogical activities can form a personality structure, which contributes to improving their professional culture and the effectiveness of the educational process. One form of stimulant that can be given to students is to make students creative in making children's literary works. The population in this study were 4th semester studentsof PGSD study program at IKIP PGRI Wates who took children's literature courses. This study aims to determine whether there is an influence of the level of student creativity on the ability to make children's literature. The influence of student learning creativity on the achievement of learning outcomes by 23% shows the tendency of the results of making children's literary works to significantly depend on the creativity of students. From the results of the study it can be concluded that the higher the creativity of students, the higher the ability to make children's literature...
JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA, 2017
Early age is an important time for the development of one's creativity. Creativity is necessary in the development of children because it will affect the work of the right brain and left brain. Creativity is a necessity in the present and also in the future. Creativity is needed to pick up the century of competition because developing individual creativity can produce innovative work or something new that is needed by the times. Family is the first and foremost teacher in child development. In educating children to grow into a creative person parents should accompany children in the growth period.
Deleted Journal, 2022
Kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasannya yang dituangkan dalam bentuk karya. Konsep dasar kreativitas anak usia dini yang unik melibatkan pendorong eksplorasi, imajinasi, dan percobaan bebas. Anak-anak pada usia ini cenderung memiliki pola pikir yang fleksibel dan kemampuan untuk melihat dunia dengan cara yang unik dan tidak terkekang oleh konvensi. Kreativitas mereka sering muncul melalui permainan, seni, cerita, dan percakapan yang mendorong ekspresi diri dan penemuan. Mendukung kreativitas anak usia dini melibatkan memberikan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk menjelajahi, bereksperimen, dan bertanya tanpa batasan, serta memberikan dukungan dan pujian yang positif untuk setiap usaha kreatif yang mereka lakukan. Kata Kunci: konsep, dasar, kreativitas anak usia dini
JIV, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas anak dan efektivitas berbagai model pembelajaran untuk anak usia dini dalam mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di Kota Serang, Banten. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan populasi penelitian adalah seluruh anak usia 5-6 tahun di Kota Serang, Banten. Sampel penelitian sebanyak 120 anak dari 30 Lembaga PAUD, yang terdiri dari dua kelompok, yaitu 60 anak dari PAUD dengan model pembelajaran berpusat pada guru dan 60 anak dari PAUD dengan model pembelajaran berbasis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kreativitas anak usia 5-6 tahun di Kota Serang dikategorikan tinggi dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan kreativitas anak usia 5-6 tahun pada model pembelajaran berbasis siswa dengan model pembelajaran berpusat pada guru. Namun tingkat kreativitas anak dengan model pembelajaran berbasis siswa lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran berpusat pada guru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis siswa (sentra, area, kelompok, atau sudut) lebih efektif dalam mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun. Rekomendasi bagi lembaga, masyarakat, stakeholders, dan peneliti selanjutnya dibahas dalam artikel. Kata-kata kunci: kreativitas anak usia 5-6 tahun, model pembelajaran student centre dan teacher centre
International Journal of Creative Future and Heritage (TENIAT)
Pada umumnya, apabila kita mengamati lukisan kanak-kanak, kesan yang ditimbulkan oleh coretancoretan mereka adalah tidak menentu dan kadang kala menimbulkan kelucuan dan naif dimana coretancoretan tersebut tidak pernah dirancang sebelumnya, tetapi merupakan akibat yang spontan dari ekspresi yang bebas dan gurisan yang polos dengan bentuk-bentuk dan warna-warna yang selaras dengan kata hatinya. Kebebasan dan kemurnian yang dimiliki kanak-kanak adalah sangat dominan baik dalam coretan, bentuk objek, warna dan komposisinya sehingga sering dikatakan bahawa seni lukis kanak-kanak merupakan lukisan yang paling murni kerana masih belum terpengaruh seperti orang dewasa. Di sebalik lukisannya itu, apabila kita memperhatikan secara teliti, kita dapati nilai-nilai artistik dan estetik bahkan mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri yang abstrak. In general, when we observe children’s drawings, the impact caused by the graffiti they are unpredictable and sometimes create humor and naive where graf...
2020
Tujuan pembahasan ini adalah agar mengetahui pengembangan kreativitas anak serta konsep diri anak sekolah dasar. Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Metode kepustakaan (library research). Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji atau mengeksplorasi terlebih dahulu beberapa buku yang akan dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian, begitu pula dengan jurnal serta dokumen lain yang dianggap relevan. Penelitian ini menjelaskan mengenai sesuatu yang urgen dalam pendidikan yaitu kreativitas, aspek kreativitas ini sepatutnya harus dimaksimal sejak dini. Wawasan terhadap pengaplikasian dan aktualisasi diri dalam bentuk yang bersifat sistimatis terstruktur yang berhubungan dengan diri sendiri, orang lain bahkan alam semesta, dan itu merupakan definisi dari kreativitas. Oleh karenanya kreativitas memiliki keterkaitan dengan konsep diri. Konsep diri yakni pengevaluasian diri mengenai kelayakan secara pribadi yang diungkapkan dalam bentuk sikap...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Thufuli : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2019
Tarbiyah Darussalam: Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan
AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH, 2021
GOLDEN AGE: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 2019
PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 2015
Aṭfālunā: Journal of Islamic Early Childhood Education, 2018
resume 5 kreativitas , 2024