Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Peraturan BKKBN Nomor 18 th 2020
…
41 pages
1 file
PERATURAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2020 TENTANG PELAYANAN KELUARGA BERENCANA PASCA PERSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana, peran fasilitas kesehatan sangat strategis dalam pelayanan keluarga berencana sehingga perlu diupayakan peningkatan pelayanan keluarga berencana di fasilitas kesehatan; b. bahwa masih tingginya Angka Kematian Ibu, Unmet Need, serta Total Fertility Rate, serta masih rendahnya cakupan ibu sehabis melahirkan yang mendapatkan pelayanan keluarga berencana pasca persalinan di Indonesia, sehingga perlu diupayakan suatu program strategis yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan mengenai keluarga berencana pasca persalinan; c. bahwa dalam Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan;
Peradilan Khusus; Mahkamah Konstitusi
There are some teens who have failed in the adjustment itself, such as inability to undertake real appearance, unable to adapt to a variety of groups, can not interact socially with the community, can not accept his situation. This failure was provoked by a problem with the family, such as economic status of parents down to the middle, the parents are very busy at work, parents who are less attentive to their children, parents who are too authoritarian, causing the child lacks self-esteem, no confidence , academic achievement is low, less able to hang out with friends, having problems when adjustments with friends that the economic status of their parents upper middle, the child became naughty, hostility, anxiety, and aggressive.The purpose of this study to determine the extent of the role of family environment on the adolescent ctadjustment.. This research uses quantitative methods. Based on the results of data analysis in this study obtained the r value of 0.769 and significance of P = 0.000 (P <0.01) means that there is a role that is very positive and very significant between family environment to the adjustment. Family environment is one of the variables that contribute relative to the adjustment in the amount of 59.2%. It is clear that the better the family environment, the better adolescent adjustment, and vice versa. Families are required to realize the positive values, religious values that nurtured the child's personality is good and able to adjust in society. ABSTRAK Penelitian ini diawali dengan beberapa kenyataan bahwa banyak remaja yang mengalami kegagalan dalam penyesuaian dirinya. Kegagalan tersebut diprovokasi oleh masalah dengan keluarga seperti status ekonomi orang tua menengah ke bawah, orang tua yang sangat sibuk bekerja, orang tua yang kurang perhatian kepada anak-anaknya, orang tua yang terlalu otoriter sehingga menyebabkan anak kurang memiliki harga diri, tidak percaya diri, prestasi belajar rendah, kurang dapat bergaul dengan teman, sehingga anak menjadi nakal, sikap bermusuhan, gelisah, dan agresif dalam penyesuaian dirinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi peran keluarga terhadap penyesuaian diri remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel bebas adalah keluarga dan variabel dependen adalah penyesuaian diri. Subyek berjumlah 125 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode dalam bentuk skala Likert. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product moment Karl Person, dengan SPSS versi 17.0 for Windows.
PERCERAIAN DAN DAMPAKNYA PADA KELUARGA, 2024
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membantu mengeksplorasi dampak yang ditimbulkan dari ketidakharmonisan sebuah keluarga terhadap perkembangan emosional dan sosialisasi anakanak dalam kehidupan sehari-hari, pergeseran peran dalam sebuah keluarga, serta dampak psikologis yang timbul akibat suatu perceraian terhadap anak-anak. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi literatur dimana berguna dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber akademik seperti literatur-literatur dari jurnal ilmiah. Kriteria inklusi juga mencakup literatur yang relevan, diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir (2020-2024), dan berasal dari sumber yang telah diakui dan memiliki legalitas. Analisis data yang dilakukan dalam artikel ini dengan melalui metode analisis konten, yaitu penggabungan antara mengidentifikasi tema dan pola utamanya. Temuan penelitian atau hasil dari penelitian dari beberapa literatur menunjukkan bahwa ketidakharmonisan keluarga dan perceraian dari sebuah keluarga memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan emosional atau psikologis dan sosial anak-anak, contohnya seperti masalah kesehatan mental, rasa malu yang berlebih atau sulit bersosialisasi, perasaan cemas yang berlebihan, penurunan semangat dalam meraih prestasi akademik, tidak percaya diri, muncul perasaan tidak percaya dengan orang lain hingga depresi. Perceraian juga dapat menyebabkan pergeseran peran yang mempengaruhi fungsi keluarga dalam mendidik dan membentuk kepribadian anak. Kesimpulan dari penelitian ini memberikan suatu rekomendasi praktis untuk orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan dalam upaya mengurangi dampak negatif dari ketidakharmonisan keluarga dan perceraian terhadap anak-anak.
Many family cases in Indonesia such as divorce, inheritance disputes, probate, grant, joint treasury settlement, adoption of children, mixed marriage, domestic violence, and others need right and fast solution. These cases are currently resolved through Religious Courts for Muslims and General Courts for non-Muslims. This dualism of justice often generates the dualism of contradictory decisions, unclear competence. It is also questionable that the Religious Courts only hear Muslim plaintiffs, whereas the recognized Religion in Indonesia is not only Islam but other religions, and beliefs that are guaranteed protection by the state. It is necessary to establish a special family judiciary to try family affairs that give more guarantee the legal certainty and lighten duties of the general court. Abstrak Maraknya kasus-kasus keluarga di Indonesia seperti perceraian, sengketa waris, wasiat, hibah, penyelesaian harta bersama, pengangkatan anak, perkawinan campuran, kekerasan dalam rumah tangga, dan lainnya membutuhkan solusi yang tepat dan cepat. Kasus-kasus tersebut saat ini diselesaikan melalui jalur Peradilan Agama bagi muslim dan Peradilan Umum bagi non muslim. Adanya dualisme Peradilan ini sering melahirkan dualisme putusan yang bertentangan, tidak jelasnya kompetensi mengadili. Hal yang patut dipertanyakan juga bahwa Peradilan Agama hanya menyidangkan pemohon/penggugat yang beragama Islam padahal agama yang diakui di Indonesia tidak hanya Islam tetapi juga agama lainnya dan kepercayaan yang dijamin perlindungannya oleh negara. Untuk itu, perlu pendirian Peradilan keluarga yang khusus mengadili urusan keluarga agar lebih menjamin kepastian hukum dan meringankan tugas-tugas Peradilan Umum.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS, 2019
Seminar Nasional VII 2011 Teknik Sipil ITS Surabaya Penanganan Kegagalan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur
PER BKKBN NO 20 TH 2023, 2023
Ratna Puspita Candraningrum, 2018
Tarumanagara Pelanjut Eksistensi Salakanagara, 2017
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan, 2021
Modul Praktek Asuhan Kebidanan Persalinan , 2019