Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2013
…
502 pages
1 file
S3 Agama dan Kebangsaan UKIM Ambon, 2020
Sebelum membahas dinamika hubungan antara Islam dan politik, suatu pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah apakah ada sistem politik dalam Islam? Kalau ada, bagaimanakah sistem politik Islam itu? Pertanyaan ini telah menjadi diskursus hampir sepanjang sejarah umat Islam itu sendiri. Berbagai kemungkinan jawaban atas pertanyaan tersebut telah melahirkan perbedaan pendapat diberbagai belahan dunia Islam yang secarah historis melahirkan berbagai aliran politik seperti Sunni, Syiah, Khawarij, Mu’tazilah atau yang lainnya. Dalam perkembangan sejarah Islam, berbagai ragam perbedaan pendapat tersebut melahirkan pula beragam bentuk dan praktik ketatanegaraan pada satu dunia Islam dengan dunia Islam lain atau satu era dengan era liannya. Tulisan ini mencoba mengurai beberapa dari pendapat tentang relasi antara Islam dan Politik.
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi manusia sebagai pemimpin, setiap manusia harus mengerti terlebih dahulu hak-hak dasar yang melekat pada dirinya seperti kebebasan, persamaan, perlindungan dan sebagainya. Hak-hak tersebut bukan merupakan pembererian seseorang, organisasi, atau Negara, tapi adalah anugrah Allah yang sudan dibawanya sejak lahir kea lam dunia. Hak-hak itulah yang kemudian disebut dengan Hak Asasi Manusia.
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
When the internal Muslims have not been thorough in doing the equation of perception in the interpretation of Islamic political concepts. Already faced with foreign interests and interference in the agitation and propaganda of political concepts that refer to the Western political system. It is also a very difficult challenge for Muslims to implement and apply Islamic political concepts, even within the predominantly Muslim country.
TRIBUN TIMUR, 2015
Islam sebagai agama paripurna, tidak pernah memiliki trauma masa lalu yang menjadikan sains dan Al-Qur’an via a vis, bahkan justru dalam kitab suci umat Islam itu terdapat banyak keterangan ilmiah yang hingga saat ini belum tersibak.
WASATHIYYAH: JURNAL PEMIKIRAN FIKIH DAN USHUL FIKIH, 2022
Dalam kondisi apapun, umat Islam tidak dapat lepas dari genggaman syari'at. Termasuk ketika menghadapi situasi dimana umat Islam adalah kelompok minoritas, baik karena jumlah maupun tekanan dari penguasa dalam menjalankan syari'at. Untuk itu, penting mengurai sumbangan pemikiran bagi umat Islam ketika dihadapkan pada situasi minoritas. Banyaknya pandangan dan perbedaan pemikiran dalam fikih menjadi salah satu keluwesan bagi umat Islam, terutama kelompok minoritas, dalam milih putusan hukum. Dalam menganilisis permasalahan pilihan hukum dan politik umat Islam di wilayah minoritas, digunakan teori structural fungsional. Kesimpulannya, dengan strategi adaptasi dan intergrasi serta motiv kelangsungan hidup dan perjuangan agama yang terbungkus dalam argument kemaslahatan, kebijakan dan pilihan politik umat Islam minoritas dapat menjadikannya survive. Kata Kunci : mas} lah} ah , negara, penguasa, dan agama Abstrack Under any circumstances, Muslims cannot escape the grip of Shari'ah. Including when facing a situation where Muslims are a minority group, both because of the number and pressure from the authorities in carrying out Shari'ah. For this reason, it is important to unravel the contribution of thoughts for Muslims when faced with minority situations. The many views and differences of opinion in fiqh become one of the flexibility for Muslims, especially minority groups, in choosing legal decisions. In analyzing the problem of legal and political choice of Muslims in minority areas, functional structural theory is used. In conclusion, with adaptation and integration strategies as well as survival motivations and religious struggles wrapped in benefit arguments, the policies and political choices of minority Muslims can make them survive.
Dialog
Politics movement is a reaction of social changes. Hence, all of parties (including Islamic Parties) must understand the characteristics and structures of society (social structures usually are based on job, education, income, asset and religion). Modern society tends to pragmatism (demanding political aspiration as their appetite). One of failure of Islamic parties was the lack of understanding social structure of muslim society. This article highlights the importance of understanding the structure of muslim society for Islamic parties to do self, idea and movement contextualization.
Unisia, 1993
Banyak berbicara dan menulis dalam berbagaijurnal dan forum perjamuan iimiah nasional maupun internasional dalam kapasitasnya sebagai "Political Sciencist". Selain bertugas sebagaipengelola dan pengajar Program Pasca Sarjana ISIPOL UGMAfan Gaffarmengajarjugadi berbagai PTSdiJawa, antaralain padajurusan Tata Negara Fakultas Hukum Uli-Yogyakarta. "Soya tidakmaumasuklCMIjustru karena soyatakmauikut berebut pangkat. Sebab • disana sangat banyak orangyang begitu"
Di dalam ajaran agama Islam, politik bukanlah hal yang tabu dan baru. Politik yang berbicara tentang negara, kekuasan, dan pembagian serta pembatasan kekuasaan, pada dasarnya telah lama menjadi pemikiran para intelektual Islam sejak dahulu. Politik Islam adalah politik rejius, dimana politik menjadi aktivitas yang dapat mendekatkan dirinya dengan Yang Maha Kuasa.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
LEGITIMASI: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Islam
https://retizen.republika.co.id, 2024
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2016
THE INDONESIAN JOURNAL OF POLITICS AND POLICY, 2021
LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan