Kemandirian UMKM dan Kemandirian Ekonomi Bangsa

Literasi Unggul Foundation Analysis, 2020

Jumlah UMKM di Indonesia semakin bertambah tiap tahunnya. Merujuk pada data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, saat ini jumlah pelaku bisnis UMKM di Indonesia sebanyak kurang lebih 60 juta orang. Jumlah tersebut diproyeksikan akan terus bertambah seiring dengan kemajuan di bidang teknologi dan potensi sumber daya manusia Indonesia yang terus berkembang. Tingginya pertumbuhan jumlah UMKM ini tentu saja memberikan dampak positif bagi perekonomian seperti terciptanya lapangan pekerjaan baru, penyerapan tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, serta menambah pendapatan negara dari sektor pajak. Namun demikian, pertumbuhan pesat tersebut tidak berarti bahwa UMKM tidak memiliki permasalahan sama sekali. Secara garis besar, terdapat dua permasalahan pokok UMKM di Indonesia, yakni kategori internal dan kategori eksternal. Kategori internal meliputi persamalahan seputar modal karena sulit untuk mendapatkan akses atau pembiayaan perbankan, kurangnya kompetensi SDM dalam membaca kebutuhan pasar, pemasaran produk yang masih mengandalkan cara-cara sederhana, serta pengetahuan mengenai teknologi produksi baru dan cara menjalankan quality control terhadap produk yang masih kurang. Dalam konteks kategori permasalahan internal, kendala lainnya adalah status badan hukum dan sistem administrasi keuangan dan manajemen yang belum baik. Dalam konteks kategori eksternal, terdapat tiga kendala utama pengembangan UMKM di Indonesia. Pertama, iklim usaha yang belum kondusif. Kedua, terbatasnya sarana dan prasarana usaha, terutama berhubungan dengan alat-alat teknologi. Ketiga, keterbatasan akses terhadap bahan baku, sehingga seringkali UMKM hanya menggunakan bahan baku yang berkualitas rendah. Dengan situasi dan kondisi tersebut, kontribusi UMKM dan produk-produknya terhadap penguatan perekonomian nasional, khususnya dalam mendukung daya saing menjadi tidak optimal. Secara umum, produk-produk Indonesia saat ini mengalami permasalahan dalam hal daya saing karena masih fokus pada sumber kekayaan alam, bukan produk olahan manufaktur. Merujuk pada tantangan dan permasalahan tersebut, maka perumusan masalah dalam penulisan ini adalah: “Bagaimana menguatkan peran UMKM dalam meningkatkan kemandirian ekonomi bangsa?”. Untuk menjawab perumusan masalah tersebut, sedikitnya ada tiga permasalahan besar yang harus disikapi. Pertama, bagaimana UMKM menyikapi permasalahan modal? Kedua, bagaimana mengembangkan kompetensi pelaku usaha UMKM agar dapat menciptakan produk-produk yang berdaya saing? Ketiga, bagaimana pelaku bisnis UMKM dapat menguatkan responsibilitasnya dalam pembayaran pajak sehingga berkontribusi bagi penguatan perekonomian nasional? Dengan tidak menegasikan ragam kendala lainnya, itulah tiga konsideran pokok yang harus diselesaikan dalam penguatan peran UMKM agar optimal menopang kemandirian nasional.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju kemandirian ekonomi nasional, merupakan sesuatu hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka menumbuhkan pemikiran dan semangat nasionalisme ekonomi yang berpijak pada kemandirian bangsa dengan berbagai kegiatan ekonomi yang sangat produktif dan kreatif. Di Indonesia sebenarnya telah memilki suatu sektor yang

Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 2019

Perkembangan di era globalisasi sangat bergantung pada sektor ekonomi sebagai ukuran keberhasilan yang dilakukan oleh pemerintah. Peran masyarakat dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pembangunan ekonomi, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Posisi UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran penting dan strategis. Kondisi ini sangat dimungkinkan karena keberadaan UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia. UMKM setelah krisis ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini juga membuktikan bahwa UMKM mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. UMKM juga terbukti menyerap tenaga kerja yang lebih besar dalam perekonomian nasional. Dengan banyaknya pekerja yang terserap, sektor UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian UMKM dianggap memiliki peran strategis dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Untuk kontribusi dan peran UMKM, penting bagi pemerintah untuk terus mendukung UMKM melalui penguatan sehingga peran mereka sebagai pilar dal...

Puji serta syukur atas rahmat dan hidayah Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat yang tak ternilai harganya dengan apapun. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kejalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

2020

Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Buku Kewirausahaan dan UMKM ini bisa menjadi sebagai alternatif buku referensi bagi mahasiswa untuk mendukung literasi menulis dan membaca. Buku ini terdiri dari 10 (sepuluh) bab, yaitu: Bab 1 Konsep Dasar Kewirausahaan, Bab 2 Kewirausahaan di Era Revolusi 4.0, Bab 3 Pendidikan Kewirausahaan, Bab 4 Kewirausahaan dan E-Commerce, Bab 6 Memulai Usaha Dari Rumah Sebagai Peluang Usaha Baru, Bab 7 Aplikasi Konsep Kewirausahaan Bidang Kesehatan, Bab 8 Pemasaran Kewirausahaan, Bab 9 UMKM dan Hak Kekayaan Intelektual, Bab 10 Digitalisasi UMKM. Electronic Commerce (e-Commerce) dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap yang dimiliki organisasi untuk mengelola, memonitor dan mengendalikan risiko yang mungkin muncul. Dunia usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Hak Kekayaan Intelektual atau HKI adalah hak atas kepemilikan terhadap karya yang lahir dan timbul disebabkan adanya kemampuan intelektualitas manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ekonomi kreatif adalah fokus ekonomi pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual.

in this article contains the role of micro, small and medium (MSEM) in Indonesia for the present.

El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Pembinaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya desa mandiri ekonomi yang menjunjung tinggi kearifan lokal masyarakat sebagai pelaku partisipatif aktif dalam dinamika pengelolaan dan manajemen usaha produk UMKM. Dengan target khusus yaitu (1) peningkatan sadar usaha masyarakat melalui sosialisasi dan pelatihan pengelolaan dan manajemen usaha produk UMKM masyarakat desa, (2) terwujudnya pengelolaan dan manajemen usaha produk UMKM dan pemasaran produk pelaku UMKM (3) terwujudnya usaha rumah tangga yang dikelola secara mandiri. Metode kegiatan ini adalah metode workshop dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pada masyarakat melalui pelatihan pengelolaan dan manajemen usaha produk UMKM secara intensif sehingga tercapai seluruh target dan luaran yang diharapkan melalui pelaksanaan kegiatan KKN Tematik. Hasil kegiatan ini adalah meningkat...

2018

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang diajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah ekonomi pembangunan.