Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Mampu menghitung pembebanan pondasi dangkal dengan kombinasi beban dan menganalisis daya dukung pondasi dangkal terhadap bangunan teknik sipil, dengan persamaan Terzaghi, meyerhoff, brinch hansen, vesic.
Sekarang anda sudah mengevaluasi proyek dan memutuskan untuk melanjutkannya. Pertama, anda harus meyakinkan rekan-rekan lain bahwa proyek sebaiknya dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan membuat proposal. Untuk sebuah proyek eksternal, proposal ditulis untuk meyakinkan klien agar membeli proyek dari tim proyek anda. Untuk proyek internal, manajemen sebaiknya meminta untuk membuat sebuah proposal. Hal ini untuk mendukung tim proyek untuk membuat rencana yang sederhana. Sebuah proposal adalah dokumen yang merinci biaya dan jadwal proyek, serta menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil oleh tim proyek untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Perencanaan adalah sebuah proses yang berulang-ulang : rencana akan ditinjau secara terus menerus sesuai dengan perkembangan proyek dan sesuai dengan bertambahnya pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik dari anggota tim. Perencanaan memang merupakan pekerjaan yang sangat sulit, tetapi harus dilaksanakan sebagaimana mestinya. Banyak proyek menjadi kacau dikarenakan tidak adanya perencanaan. 3.2. PENDAHULUAN PERENCANAAN PROYEK (THE PRELIMINARY PROJECT PLAN / PPP) Pendahuluan Perencanaan Proyek adalah langkah awal, sumber daya, biaya dan jadwal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. PPP adalah dokumen internal, tidak perlu ditunjukkan ke user, terutama user luar.
Ketentuan penyelesaian tugas : 1. Tugas dibuat secara sistematis dan rapi serta dijilid sesuai dengan ukuran kertas A4 (21 cm x 29,7 cm) 2. Gambar-gambar konstruksi dibuat dengan skala yang sesuai diatas kertas yang berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm) 3. Tugas hanya berlaku selama 1 (satu) semester berjalan sampai dengan batas waktu pemasukan nilai ujian. 4. Setelah penyelesa ian tugas, maka kartu tanda masuk tugas sudah harus ditand a tangani oleh koordinator tugas dan ketua/sekretaris jurusan, pada saat semester berjalan (sebelum pemasukan nilai ujian) 5. Penyelesaian tugas merupakan salah satu syarat dalam penentuan nilai ujian. 6. Bagi yang menyelesaikan tugas lama dalam satu (1) soal, maka mahasiswa tersebut diwajibkan menyelesaikan satu (1) soal tugas baru dalam 1 (satu) semes te r terhitung tanggal dikeluarkan tugas itu, dengan rekomendasi ketua jurusan dan dikoordinasikan dengan koordinator tugas. 7. Bagi mahasiswa yang telah mengabaika n atau melalaikan kesempatan poin 6 (ena m) diatas, kepadanya berlaku tugas baru. 8. Dengan dikeluarkannya tugas baru ini, maka tugas yang dikeluarkan sebelumny a dinyatakan tidak berlaku atau tidak dikeluarkan Makassar, KETUA JURUSAN
Pertemuan I,II,III I. Tegangan dan Regangan I.1 Tegangan dan Regangan Normal 1. Tegangan Normal Konsep paling dasar dalam mekanika bahan adalah tegangan dan regangan. Konsep ini dapat diilustrasikan dalam bentuk yang paling mendasar dengan meninjau sebuah batang prismatis yang mengalami gaya aksial. Batang prismatis adalah sebuah elemen struktur lurus yang mempunyai penampang konstan di seluruh panjangnya, dan gaya aksial adalah beban yang mempunyai arah yang sama dengan sumbu elemen, sehingga mengakibatkan terjadinya tarik atau tekan pada batang. Kondisi tarik atau tekan terjadi pada struktur, misalnya pada elemen di rangka batang di jembatan, dan kondisi tekan terjadi pada strukur, yaitu pada elemen kolom di gedung. Pembebanan batang secara aksial dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Pembebanan Batang Secara Aksial Bahan Ajar -Mekanika Bahan -Mulyati, ST., MT I-2 Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1, suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier dengan arah saling berlawanan yang berimpit pada sumbu longitudinal batang dan bekerja melalui pusat penampang melintang masing-masing. Untuk keseimbangan statis besarnya gaya-gaya harus sama. Gaya-gaya diarahkan menjauhi batang, maka batang disebut ditarik, sedangkan gayagaya diarahkan pada batang, maka batang disebut ditekan. Aksi pasangan gaya-gaya tarik atau tekan, hambatan internal terbentuk di dalam bahan dan karakteristiknya dapat dilihat pada potongan melintang di sepanjang batang.
Konsep paling dasar dalam mekanika bahan adalah tegangan dan regangan. Konsep ini dapat diilustrasikan dalam bentuk yang paling mendasar dengan meninjau sebuah batang prismatis yang mengalami gaya aksial. Batang prismatis adalah sebuah elemen struktur lurus yang mempunyai penampang konstan di seluruh panjangnya, dan gaya aksial adalah beban yang mempunyai arah yang sama dengan sumbu elemen, sehingga mengakibatkan terjadinya tarik atau tekan pada batang. Kondisi tarik atau tekan terjadi pada struktur, misalnya pada elemen di rangka batang di jembatan, dan kondisi tekan terjadi pada strukur, yaitu pada elemen kolom di gedung. Pembebanan batang secara aksial dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Pembebanan Batang Secara Aksial I-2 Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1, suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier dengan arah saling berlawanan yang berimpit pada sumbu longitudinal batang dan bekerja melalui pusat penampang melintang masing-masing. Untuk keseimbangan statis besarnya gaya-gaya harus sama. Gaya-gaya diarahkan menjauhi batang, maka batang disebut ditarik, sedangkan gayagaya diarahkan pada batang, maka batang disebut ditekan. Aksi pasangan gaya-gaya tarik atau tekan, hambatan internal terbentuk di dalam bahan dan karakteristiknya dapat dilihat pada potongan melintang di sepanjang batang.
Jarak antar kuda-kuda = 3,0 m Jarak gording = 0,75 m Atap yang digunakan = Seng 8 kaki (10kg/m 2) Mutu baja = Bj 37 Tegangan dasar izin () = 1600 kg/m 2 Modulud elastisitas baja (E) = 2,1 x 10 6 kg/cm 2 Profil baja rencana = Light Lip Channels, LLC 100 x 50 x 20 x 2,6 Dari tabel profil konstruksi baja* diperoleh data profil : I x = 89,7 cm 4 I y = 21 cm 4 W x = 17,9 cm 3 W y = 6,68 cm 3 F = 5,796 cm 2 q = 4,55 kg/m * Tabel profil konstruksi baja Karangan Ir. Rudy Gunawan, Penerbit Kanisius. Rumus yang digunakan : Beban terpusat Bidang momen : M = ¼ PL Bidang geser : D = ½ P Lendutan : f = EI PL 48 3 Beban terbagi rata Bidang momen : M = 1 / 8 qL 2 Bidang geser : D = ½ qL Lendutan : f = EI qL 384 5 4
Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah melimpahkan kasih-Nya sehingga kami berhasil menyusun Makalah Sebagai Upaya melengkapi tugas Desain Pondasi I .
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Cakrawala: Jurnal Pendidikan, 2017
Proposal Skripsi Ekonomi Syariah