Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Ilmu dakwah
…
8 pages
1 file
Metode dakwah merupakan tata cara atau bentuk taktik yang dapat menjadikan dakwah tersyiar dengan baik dalam lingkungan masyarakat melalui pertimbangan-pertimbangan yang tepat sesuai dengan perilaku, adat, budaya, ekonomi, politik, dan karakteristik masyarakat. Jadi dalam berdakwah, seorang da'i harus mampu menggunakan metode yang tepat dalam mendakwahkan mad'unya dengan cara yang sesuai dengan lingkungan masyarakat tersebut. Jika mad'unya berada dilingkungan yang belum kental dengan Islam maka da'i harus memakai metode dakwah seperti metode dakwah melalui tanya jawab dan musyawarah.
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir
The Qur'an explains in full how to preach properly and correctly. It is intended that all aspects can run well too. This research is a literature study using the thematic interpretation method, namely setting a da'wah theme as the axis of the study. Therefore, this research makes QS. An-Nahl verse 125 as a focus in tracing the procedures for carrying out da'wah activities. As a conclusion from this study, it was found that there are three types of da'wah methods or methods of da'wah, namely da'wah bi al-hikmah (wisdom), mau'izah hasanah (good advice), and mujadalah bi allatii hiya ahsan (dialogue in a better way)
Da'wah method is one of dakwah system elements that having the urgent role and strategic for succesing da'wah. Da'wah method always develop and follow situation and condition of period. How ever The Holy Qur'an essentially gave foundation that related to the principles in creating varieties of da'wah method. This principle as revealed on an-Nahl: 125, they are al-Hikmah, al-Mauidzah hasanah and al-Mujadalah Ahsan. Then they are actualized by da'wah practice of Rasulullah SAW.
2015
Puisi bukan sekadar bait-bait yang dipersembahkan bagi tujuan hiburan, bahkan mempunyai peranan yang penting dalam dunia dakwah. Ungkapan yang terdapat dalam sesebuah puisi melambangkan pemikiran dan peribadi penciptanya. Kajian ini bertujuan mengenal pasti uslūb dakwah yang terdapat dalam puisi Imam Shāfi’ī, salah seorang ulama dan dāᶜi yang masyhur pada kurun kedua hijrah. Kesarjanaan beliau meliputi bidang fiqah, usul fiqah dan bahasa Arab. Meskipun begitu masyarakat lebih mengenali beliau selaku seorang faqih berbanding pemuisi. Beliau gigih berdakwah memberi kefahaman kepada umat Islam melalui lisan dan tulisan. Puisi beliau harus diketengahkan sebagai satu bentuk kajian kerana kebolehan beliau mengintegrasikan antara nilai dakwah dan sastera. Sebahagian besar isi kandungan puisi beliau soal moral, nasihat dan keadaan masyarakatnya pada zaman tersebut. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan menjadikan analisis kandungan sebagai reka bentuk kajian. Bait-bait puisi yang ...
Setiap penyakit itu pasti ada obatnya, Rasulullah SAW bersabda dari Jabir radhiayallahu anhu' Rasulullah saw bersabda :
2020
PENDAHULUAN Al-Quran adalah petunjuk terbaik untuk kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Petunjuk Al-Quran berlaku bagi semua keadaan, waktu, tempat dan bidang, baik akidah, akhlak, ekonomi, politik, budaya maupun sosial. Al-Quran merupakan petunjuk terbaik bagi manusia dalam gerak dan diamnya. Petunjuk yang paling lurus, sempurna, agumg, adil, dan sesuai dengan segala kehidupan manusia (Izzan, 2012, h. 115). Al-Quran dengan isi dan kandungan didalamnya yang menjadi petunjuk manusia khususnya muslim, menarik perhatian untuk di kaji untuk menjadi pengetahuan. Tidak heran jika akhirnya banyak ilmu-ilmu yang lahir atas pengkajian Al-Quran ini termasuk ilmu tafsir. Tafsir sudah tumbuh sejak masa Nabi Muhammad SAW dan beliau adalah orang pertama yang memberikan syarah (penjelasan) tentang kitab itu. Dalam mempelajari ilmu tafsir perlu memperhatikan beberapa hal yang menjadi bagian dalam ilmu tersebut, diantaranya metode, pendekatan dan kaidah dalam penafsiran Al-Quran (Izzan, 2011, h. 5). PEMBAHASAN Metode Penafsiran Al-Quran Metode secara bahasa berasal daeri bahasa Yunani yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Untuk itu, metode dapat berarti cara atau jalan untuk mencapai tujuan (Hanafi, 2018, h. 163). Pada pembahasan awal, dalam penafsiran Al-Quran secara umum terdapat empat macam metode tafsir, yaitu: Metode Ijmali (Global), Metode Tahlili (analitis), Metode Muqarin (perbandingan), dan Metode Maudhu'i (tematik).
Al-Quran adalah sumber ajaran Islam. Laksana samudera yang keajaiban dan keunikannya tidak pernah sirna di telan masa, sehingga lahirlah bermacam-macam tafsir dengan metode yang beraneka ragam. Para ulama telah menulis dan mempersembahkan karya-karya mereka dibidang tafsir ini, dan menjelaskan metode-metode yang digunakan oleh masing-masing tokoh penafsir, metode-metode yang dimaksud adalah metode tahliliy, ijmali, muqaran, dan maudhui. 1 Metode-metode tersebut merupakan sebuah media yang harus ditempuh jika ingin ketujuan instruksional dari suatu penafsiran. Tujuan itu disebut corak penafsiran. Itu berarti, dengan bentuk apapun penafsiran itu dilakukan, Masur atau Rayi, niscaya tak akan pernah sampai ke suatu corak penafsiran tanpa memakai salah satu dari empat metode penafsiran tersebut. Untuk dapat menggunakan suatu metode tafsir, seseorang dituntut secara mutlak menguasai ilmu metode tersebut. Dengan demikian, metode penafsiran menduduki sisi yang sangat penting di dalam tatanan ilmu tafsir karena tak mungkin sampai kepada tujuan tanpa menempuh jalan menuju kesana. Melihat peran metode-metode penafsiran sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh para mufassir. Maka, melalui pengertian, contoh, dan kekurangan beserta kelebihan dari masing-masing metode akan dipaparkan dalam tulisan ini nantinya. Dengan demikian, tulisan ini nantinya diharapkan akan membantu menambah pengetahuan yang berkaitan dengan empat metode tersebut. B. PENGERTIAN METODE TAFSIR Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos yang berarti cara atau jalan. Dalam bahasa Inggris kata ini ditulis method dan bahasa Arab menterjemahkannya dengan thariqat" dan manhaj. Sedangkan dalam pemakaian bahasa Indonesia kata tersebut mengandung arti: "cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya); cara kerja yang 1 Nashruddin Baidan, "Metodologi Penafsiran al-Qur'an" (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm.3. 1 bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. 2 Kata tafsir berasal dari bahasa Arab, yaitu fassaara yufassiru tafsiran yang berarti penjelasan, pemahaman, dan perincian. Selain itu tafsir dapat pula berarti al idhah wa al tabiyin, yaitu penjelasan dan keterangan. Menurut Imam Al-Zarqhoni mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas kandungan Al-Quran baik dari segi pemahaman makna atau arti sesuai yang dikehendaki Allah SWT menurut kadar kesanggupan manusia. Selanjutnya Abu Hayan, sebagaimana dikutip Al-Sayuthi, mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang didalamnya terdapat pembahasan mengenai cara mengucapkan lafal-lafal Al-Quran disertai makna serta hukum-hukum yang terkandung didalamnya. 3 Jadi yang dimaksud metode tafsir Al-Quran adalah suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar tentang apa yang dimaksudkan Alla SWT didalam ayat-ayat Al-Quran. Sedangkan metodologi tafsir adalah sebuah ilmu yang mengajarkan kepada orang yang mempelajarinya untuk menggunakan metode tersebut dalam memahami ayat-ayat Al-Quran. 4 C. METODE-METODE TAFSIR 1. Metode Tahliliy (Analisis) Kata tahliliy adalah bahasa Arab yang berasal Hallala Yuhallilu Tahlilan yang berarti menganalisa atau mengurai. 5 Tafsir tahliliy ialah menafsirkan Al-Quran berdasarkan susunan ayat dan surah yang terdapat dalam mushaf. Seorang mufassir, dengan menggunakan metode ini menganalisis setiap kosa kata atau lafal dari aspek bahasa dan makna. Analisis dari aspek bahasa meliputi keindahan susunan kalimat ijasz, badi, maani, bayan, haqiat, majaz, kinayah, istiarah. Dan dari aspek makna meliputi sasaran yang dituju oleh ayat, hukum, aqidah, moral, perintah larangan, relevansi ayat sebelum dan sesudahnya, hikmah dan lain sebagainya. 6 Selanjutnya metode tahliliy merupakan metode tafsir Al-Quran yang dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran yang dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dilakukan dengan cara urut dan tertib ayat dan
Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan Lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak)". (Q.S. Al-Jin : 16) Abstrak Tidak terbantahkan lagi bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang sangat penting bahkan maha penting bagi manusia untuk mencapai derajat kemuliaan di mata Allah SWT dan semua makhluk-Nya. Namun proses pendidikan bukanlah hal yang mudah, bahkan pendidikan adalah proses yang kompleks karena merupakan upaya terencana, sistematis, terstruktur, dan bertujuan untuk menumbuhkembangkan, mengelola, membina, mengarahkan, dan mengubah manusia yang merupakan makhluk multidemensi ke arah kesempurnannya. Proses pendidikan adalah proses "transfer" atau memindahkan ilmu pengetahuan dari sumber ilmu yang didalamnya terkandung tentang penjelasan dan keterangan, hakikat segala sesuatu, serta nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan manusia. Sedemikian pentingnya nilai ilmu pengetahuan bagi manusia sehingga dibutuhkan cara yang paling tepat dalam proses transfer itu. Kaidah Fiqih mengatakan, Ma La Yatimmul Wajib Illa Bihi Fahuwa Wajib, ini berarti jika Ilmu pengetahuan itu sangat penting dan wajib dipelajari, maka media yang menyebabkan ilmu itu didapat juga menjadi sama penting dan wajibnya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam, 2022
Deleted Journal, 2024
Metode Dakwah Islam :Batasan Dakwah, Potret Nabi Sebagai Pendakwah, Problematika Seputar Pendakwah, Mitra Dakwah Dalam Perspektif Sosiologis dan Perspektif Teologis, Prioritas Mitra Dakwah., 2020
Penerapan metodologi penafsiran dalam dakwah, 2021
Pendekatan Dakwah Nabi Muhammad SAW, 2018
Al-Hikmah, 2019