Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
2 pages
1 file
Penjelasan dan Fungsi Organ Gerak Hewan -Berdasarkan jenisnya, hewan terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Vertebrata (hewan yang bertulang belakang) dan Avertebrata (hewan yang tidak mempunyai tulang belakang). Organ atau system gerak yang terdapat pada hewan vertebrata dan avertebrata mempunyai fungsi yang sama yang berhubungan langsung dengan bentuk rangka dan tubuh hewan, akan tetapi cara hewan berpindah tempat itulah yang menjadi pembeda antara hewan satu dengan hewan yang lainnya. Kita ambil contoh organ atau system gerak pada hewan Pisces (Ikan) dan Reptil (Ular).
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Ar Rabb semesta alam yang bersifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim serta Al-Huda-Nya yang telah memberikan petunjuk dan hidayah kepada kami untuk menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya.
ABSTRAK Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa peserta didik harus mengembangkan potensi dirinya untuk mewakili kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mencapai point-point tersebut, pemerintah membuat kurikulum pendidikan yang dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Pada kurikulum sekolah dasar kelas III, terdapat materi tentang Gerak Benda. Adapun materi tersebut merupakan bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada Semester 2. Adanya multimedia pembelajaran interaktif (MPI) dapat membantu guru untuk mendesain pembelajaran secara kreatif. Dengan desain pembelajarn yang kreatif maka diharpkan proses pembelajaran menjadi inovatif, menarik, lebih interaktif, lebih efektif, kualitas belajar belajar siswa dapat ditingkatkan, proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan sikap dan minat belajar siswa dapat ditingkatkan. ABSTRACT Under Law No. 20 Year 2003 on National Education System states that learners should develop the potential for him to represent the spiritual power of religion, self-control, personality, intelligence, noble character, and skills needed him, society, nation and state. To achieve these points, the government made education curriculum guiding the learning process. In third grade elementary school curriculum, there is material on object motion. The material is part of the Natural Science subjects in second semester. The existence of interactive multimedia learning (MPI) can help teachers to design learning creatively. With the creative design of learning expected learning process into an innovative, exciting, more iteractive, more effective, the quality of student learning can be enhanced learning, teaching and learning can be done any where and at any time, and the attitude and interest in students learning can be improved.
Eksperimen atau percobaan adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman. Eksperimen pun dilakukan orang agar diketahui kebenaran suatu gejala dan dapat menguji dan mengembangkannya menjadi suatu teori.
Latar belakang adalah : Kondisi lapangan menunjukkan bahwa banyak anak masih menempuh pendidikan melakukan pelanggaran terhadap etika, norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat. Oleh karena itu guru PKn sebagai salah satu guru yang memiliki tugas dan kewenangan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang baik kepada anak salah satunya melalui pendidikan karakter. Dengan pendidikan karakter yang dipahami dan dimilki oleh anak diharapkan anak memilki kepribadian yang tangguh tanpa mudah tergoncang oleh terpaan dan godaan yang bersifat negatif dari luar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : untuk mengetahui pengaruh guru PKn terhadap pembentukan karakter siswa, (2) untuk memperoleh informasi tentang karakter yang dimilki oleh siswa, (3) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh guru PKn terhadap pembentukan karakter siswa SMK Muhammadiyah 01 Pati. Sebagai subjek penelitian, populasi ini dikenakan pada siswa kelas XII-AK1, XII-AK 2, XII-AP 1, XII-AP 2, XII-PN 1, XII -PN 2 yang berjumlah 220 anak, namun karena jumlah tersebut terlalu besar, maka penelitian dilakukan secara sampel sebesar 40 %, sehingga didapat 90 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua, yakni : dokumentasi dan angket. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang : jumlah siswa setiap kelas, nama-nama siwa,nomor induk siswa, sejarah berdirinya sekolah, prestasi yang dicapai, kegiatan ekstrakulikuler, dan kegiatan lan sebagai bahan pendukung pelaksanaan penelitian. Sedangkan angket digunakan untuk mengetahui tanggapan anak terhadap pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan pengaruh guru PKn dan pendidikan karakter anak itu sendiri. Teknik analisis data yang digunakan ada dua, yaitu model analisis deskriptif persetase dan model regresi. Dari penggunaan kedua analisis tersebut diperoleh kesimpulan : (1) pengaruh guru PKn SMK Muhammadiyah 01 Pati berada criteria sangat tinggi, hal in didukung oleh skor sebesar 70,80% dalam arti penanaman karakter pada anak bisa dimilki dengan sangat baik salah satunya berkat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru PKn, (2) karakter yang dimilki oleh siswa SMK Muhammadiyah 01 Pati termasuk cukup tinggi, hal ini didukung dengan hasil hitung sebesar 65,70% yang berarti anak memilki karakter dengan cukup baik, salah satunya disebabkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru PKn, dan (3) hasil hitung ( F hitung) diperoleh = 11,228, angka tersebut lebih besar dari angka dalam table F = 2,617, karena 11,228 > 2,617, maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi : "Ada pengaruh positif guru PKn terhadap pembentukan karakter bagi siswaa SMK Muhammadiyah 01 Pati" diterima. Sarannya adalah : (1) bagi sekolah, mengingat yang dimilki oleh anak sebagian merupakan sumbangandari hasil proses pembelajaran mata pelajaran PKn, maka sebaikny sekolah melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti gambar-gambar pahlawan yang patut dijadikan keteladanan dari kegigihan dan cir sebagi pembenrukan karakter anak, (2) bagi orang tua, sebaiknya orang tua tetap memberikan control dan kendali kepada anak, agar mereka tidak memiliki perilaku menyimpang berupa pelanggaran terhadap etika dan norma pergaulan dalam masyarakat, itu semua merupakan hasil pembentukan dari sebuah karkter dan kepribadian yang dimilki olehh anak, dan (3) bagi siswa, sebaiknya anak tetap memperhatika etika dan sopan santun dalam bergaaul, sebab itu semua menunjukkan karakter diri sebagi hasil dari olah proses pembelajaran dan arahan serta bimbingan, baik dari guru di sekolah maupun orang tua dirumah. Kata Kunci : Pengaruh Guru, Pembentukan Karakter.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi sangat jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, yang lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan. Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia. Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti: ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih baik daripada makhluk lainnya yang memungkinkan lebih mudah untuk beradabtasi dengan lingkungannya. Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman. Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa begitu. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru. Dalam makalah ini, kelompok 1 akan membahas tentang " Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya ". Bagaimana hakikat manusia dan keingintahuannya, perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia, serta bagaimana sejarah pengetahuan manusia.
A. KONSEP HIMPUNAN Himpunan (set) adalah kumpulan dari sesuatu objek yang memiliki karakteristik yang sama. Himpunan dapat juga diartikan sebagai kumpulan sejumlah objek yang mempunyai syarat tertentu dan jelas. Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan anggota suatu himpunan sangat penting untuk membedakan mana objek yang menjadi anggota himpunan dan mana objek yang bukan anggota himpunan. Inilah yang kemudian dinamakan himpunan yang terdefinisi dengan baik (well-defined set). Objek suatu himpunan dapat berupa apa saja seperti bilangan, manusia, hewan, tanaman, dan sebagainya. Objek suatu himpunan disebut dengan anggota, elemen atau unsur dari himpunan tersebut. Dalam penyajiannya, secara umum suatu himpunan dinyatakan dengan huruf kapital misal A, B, C dan sebagainya. Adapun objek-objek yang menjadi anggota dari sebuah himpunan dilambangkan dengan huruf kecil misal a, b, c, d, e dan sebagainya. Anggota-anggota himpunan tersebut ditulis dalam sebuah tanda kurung kurawal "{….}". Misalkan A adalah himpunan lima bilangan cacah pertama, maka himpunan A dinyatakan dengan: A = {0, 1, 2, 3, 4}. Untuk menunjukkan objek yang menjadi anggota dari suatu himpunan digunakan simbol "" (dibaca: anggota), misal: yA (dibaca: objek y merupakan anggota/elemen dari himpunan A). Sedangkan untuk menunjukkan objek yang bukan merupakan anggota dari suatu himpunan digunakan simbol "" (dibaca: bukan anggota), misal: z A (dibaca: objek z bukan anggota/elemen dari himpunan A). B. PENYAJIAN HIMPUNAN Untuk penyajian atau pendefinisian sebuah himpunan setidaknya dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu: (1) Metode daftar atau metode emunerasi; dan (2) Metode kaidah atau metode deskripsi. 1. Metode Daftar (Emunerasi) Pada metode pertama ini, penyajian sebuah himpunan dilakukan dengan cara mencantumkan atau mendaftarkan seluruh objek yang menjadi anggota sebuah himpunan. Misal, jika himpunan A memiliki anggota yang terdiri atas bilangan 0, 1, 2, 3, 4, dan 5, maka himpunan A tersebut dinyatakan dengan:
Vie.arnm.marsyha/K13-SMPN21 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP KELOMPOK 1 BPP-PPU. Kelas : VII Semester : I Mata Pelajaran : IPS Topik / Tema : Masa Praaksara di Indonesia Jumlah Pertemuan : 2 X 40 menit (1 pertemuan) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dankejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B. Kompetensi Dasar 1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya 2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang 3.1 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang C. Indikator pencapaian kompetensi
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.