Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, KLI
…
5 pages
1 file
Nusantara menjadi sebutan yang popular untuk mengambarkan wilayah Indonesia saat ini. Sebuah kawasan yang berisi ribuan pulau yang dihubungkan dengan laut dan sejak berabad-abad silam telah menjadi jalur perdagangan internasional. Nusantara menjadi lokasi yang strategis dan memiliki akses yang mudah dijangkau dunia luar. Oleh karena itu tidak mengherankan wilayah ini mendapat banyak pengaruh dari peradaban sekitarnya. Belanda, Portugis dan Inggris adalah contoh negara yang pernah singgah bertahun-tahun di Nusantara dan menancapkan hegomoninya sehingga tercatat dalam tinta sejarah. Namun kehadiran mereka menjadi petaka bagi masyarakat di kawasan ini. Alih-alih memberikan manfaat, kedatangan orang-orang eropa ini justru menghancurkan tatanan kehidupan karena sikap serakah yang mereka tunjukan demi mengeksploitasi sumber daya alam. Eksistensi mereka meskipun buruk, banyak disebut dalam pembahasan seputar sejarah Indonesia. Selain mereka, ada juga orang-orang Turki yang memberikan pengaruh bagi perkembangan kehidupan di Nusantara. Berbeda dengan bangsa eropa penjajah, bangsa Turki hadir dalam kehidupan Nusantara dengan sumbangsihnya bagi masyarakat di sini. Sayangnya meskipun memiliki pengaruh yang cukup signifikan, eksistensi orang Turki, yang ketika itu menjadi Kekhilafahan Islam, tidak banyak disebut dalam sejarah Indonesia. Ambil contoh misalkan dalam buku Sejarah Nasional Indonesia, jejak Turki atau jejak Khilafah di Nusantara hanya ditulis dalam beberapa paragraf saja. Padahal buku yang menjadi rujukan mata pelajaran sejarah ini mengulas sejarah Indonesia secara panjang hingga setebal 6 jilid. Disana pun hanya menyebutkan soal kisah bantuan armada perang Turki yang datang ke Selat Malaka abad ke 16. Tulisan singkat ini akan menjabarkan sejumlah fakta sejarah tentang sumbangsih
Mini research Sejarah Peradaban Islam, 2023
Kekaisaran Turki Usmani, juga dikenal sebagai Kesultanan Utsmaniyah, merupakan salah satu kekaisaran paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Dari akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-20, kekaisaran ini menguasai wilayah yang meliputi wilayah Eropa Timur, Asia Barat Daya, dan Afrika Utara. Dalam kurun waktu tersebut, Kekaisaran Turki Usmani mencapai puncak kejayaannya dan menjadi pusat kekuatan politik, ekonomi, dan budaya di dunia Islam.
Kesempurnaan ajaran Islam telah berhasil membuat perubahan besar bagi peradaban manusia. Sejarah mencatat, sejak ajaran yang dibawa Muhammad saw tersebut disampaikan kepada umat manusia, mampu membuat kemajuan disemua bidang kehidupan, bukan hanya bidang duniawi semata tetapi juga bidang sosial budaya, mental dan spiritual. Bangsa Arab, tempat diturunkannya ajaran Islam, sebelumnya dikenal sebagai bangsa yang diliputi zaman jahiliyah, setelah Islam datang mereka mampu tampil menjadi bangsa yang berperadaban dan meraih kehidupan yang maju serta menjadi pelopor di antara bangsa-bangsa yang lain. Madinah sebagai awal terbentuknya masyarakat yang menerapkan kehidupan yang dijiwai dengan ajaran Islam, dipimpin langsung oleh Rasulullah saw, dilanjutkan oleh Khulafa al-Rasyidin, Bani Umayah, Bani Abasiyah hingga ke berbagai wilayah di permukaan bumi, termasuk dinasti Turki Usmani, dinasti
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
The purpose of this study is to analyze the history and progress of the Ottoman Turks for the Islamic World. Historically, the founder of this kingdom was a Turkic nation from the Oghuz tribe, whose name was Ertugrul, he was the pioneer of the Ottoman Empire who died in 1289 AD. Later, the leadership was continued by his son, Uthman. Uthman bin Ertugrul is considered the founder of the Ottoman empire. There are nine phases, namely the first and second phases as the pioneering and founding phases of the Ottoman Empire, phases three and four as the glory phase, phases five to 8 as the phase of stagnation, decline and dissolution of the Ottoman Empire, while the ninth phase is the phase of the Republican caliphate. Factors that influenced the glory and progress of the Ottoman Turks were political, military, economic factors, the paradigm of rulers/sultans, and socio-political factors. Meanwhile, the territory of the Ottoman Turks in parts of Asia, North Africa to Eastern Europe can b...
Keruntuhan dahsyat yang diderita dunia Islam, baik di timur (Baghdad) maupun di barat (Andalusia) tidaklah mengurangi semangat juang kaum Muslim untuk bangkit kembali. Semua peristiwa jatuhnya dunia Islam tersebut dikarenakan serbuan Salibiyah dari barat oleh kaum Kristen Europa dan dari timur oleh bangsa Tartar-Mongol. Dan kemudian pengusiran total kaum Muslimin dari seluruh wilayah Europa Barat ialah Spanyol (Andalus). Pemerintah Abbasiyah yang memegang kuasa atas dunia Islam selama kurang lebih lima abad lamanya, mengahadapi kehancurannya di bawah injakan kaki tentara Tartar yang berkuasa dengan sangat kejam. Kota Baghdad menjadi timbunan mayat kaum Muslimin, mulai dari pahlawan sampai rakyat biasa. Sedangkan masjid-masjidnya yang indah dan gedung-gedungnya yang megah hangus habis menjadi abu, karena pembakaran umum. Justru di masa-masa yang sangat menyedihkan itu, suatu kabilah Turki yang gagah berani di bawah pimpinan Sultan Sulaiman Syah telah menunjukkan kebolehannya menahan banjir besarnya tentara Tartar yang sedang menyerbu daerah-daerah Islam. Barulah sekitar seperempat abad (25 tahun) sesudah jatuhnya kota Baghdad, pada tahun 680 H, muncullah seorang yang gagah berani Sultan Utsman yang mampu menundukkan segala musuh dan segala rintangan yang dihadapi pengikutnya. Hingga akhirnya berdirilah suatu kerajaan baru yang kemuadian dikenal kerajaan Utsmani-Turki. Dimana berdirinya di atas kerajaan Saljuk peninggalan Sultan Alauddin.
KH Mutawakkil "Alallah --kebetulan nama beliau sama dengan salah satu gelar seorang Khalifah Bani Abasiyah --Ketua PW NU Jatim menegaskan, bahwa siapapun dan apapun ormasnya yang mengganggu asas Pancasila dan keutuhan NKRI, maka akan berhadapan dengan NU.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern memasuki dunia Islam terutama pada awal abad ke 19, ketika sejarah Islam dipandang sebagai permulaan periode modern. Kontak dengan dunia barat membawa ide-ide baru ke dunia Islam seperti rasionalisme, nasionalisme, demokrasi dan sebagainya. Hal ini pun terjadi di kerajaan Turki. Pada awalnya Turki merupakan kawasan anatolia yang dihuni oleh penduduk Haiti yang berasal dari Eropa Tengah, kemudian wilayahnya diperluas ke daerah Mesopotania dan Suriah. Kemudian kawasan anatolia jatuh ke tangah Romawi yang asal mulanya terletak di wilayah barat, dipindah ke Konstatinopel yang sekarang disebut Istanbul dan berganti nama dengan menjadi kerajaan Bizantium. Pada tahun 1953 Ottoman (kelompok intelektual Usmani Muda) berhasil menaklukkan Bizantium dan merebut ibukota Konstatinopel dan beberapa wilayah, namun setelah raja Sulaiman turun tahta kejayaan Ottoman berangsur memudar. Menjelang abad ke 19, Ottoman kehilangan wilayah kekuasaan di Mesir dan kawasan Bulhan. Pada tahun 1923 ditetapkan konverensi tentang batas-batas wilayah, dan dalam konverensi ini pula menetapkan bahwa Turki secara resmi menjadi negara republik dan Mustafa Kemal Pasha Ataturk resmi menjadi presiden pertama Turki. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pemikiran golongan Usmani Muda dalam pemerintahan di Turki? 2. Bagaimana pemikiran golongan Turki Muda dalam pemerintahan di Turki? 3. Bagaimana pemikiran Mustafa Kemal Ataturk dalam pemerintahan di Turki? 2 BAB II PEMBAHASAN A. USMANI MUDA Golongan intelegensia Kerajaan Usmani yang banyak menentang kekuasaan absolut sultan dikenal dengan nama Usmani muda (Yeni Usmanlilar-Young Ottoman). Pemikiran-pemikiran yang diajukan pemuka-pemuka Usmani mudalah yang mempengaruhi pembaharuan yang diadakan sesudah zaman Tanzimat. 1 Usmani muda pada asalnya merupakan perkumpulan rahasia yang didirikan di tahun 1865 dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan absolut kerajaan Usmani menjadi pemerintahan konstitusional. Para tokoh Usmani muda banyak melakukan gerakan rahasia. Namun akhirnya sikap mereka diketahui oleh sultan, mereka pun melarikan diri ke Eropa. Disana mereka membangun kekuatannya dan disana pula mereka mendapat julukan sebagai Usmani muda. Setelah dirasa bahwa Turki telah aman, akhirnya mereka kembali untuk melanjutkan cita-cita mereka yang sebelumnya. . Pergaulan tokoh-tokoh Usmani Muda dengan pemikir-pemikir dari Perancis dan Inggris yang cukup liberal sedikit banyak membawa pengaruh bagi gerakan Usmani Muda ini. Maka beberapa pembaharuan mereka pun cukup bersifat liberal. Untuk melancarkan usaha pembaharuannya ini, kalangan Usmani Muda memanfaatkan media masa sebagai saluran penyebarannya. Antara lain surat kabar Tasvir-i-Efkar (gambaran pemikiran) yang didirikan Ibrahim Sinasi Effendi. Ketika Ibrahim lari ke luar negri karena tekanan dari sultan, surat kabar ini dipimpin oleh Namik Kemal, salah satu tokoh Usmani Muda yang lain. 2 Beberapa tokoh dan para pembaharu dalam gerakan Usmani Muda antara lain sebagai berikut: 3
Sebagai salah satu Dinasti terbesar di abad ke-13, Dinasti Usmaniyah memegang penting tatanan kehidupan Islam kala itu. Dengan segala kekuatan dan kehebatan nya, Dinasti Usmaniyah mampu mengalahkan Byzantium sehingga mampu membangun negaranya sendiri bernama Dinasti Turki Usmani. Sebagai periode dimana Islam sudah mencapai puncak kejayaannya sekaligus menjadi akhir dari periode pertengahan, maka sangatlah penting untuk mengenal kembali perkembangan Islam pada masa Turki Usmani. Turki Usmani atau dikenal dengan Dinasti Usmaniyah bermula merupakan suatu suku kecil bernama Qoyigh Oghus dengan Erthogrul sebagai pemimpinnya. Akibat desakan dari bangsa Mongol akhirnya mereka melarikan diri untuk berlindung kepada suku Turki Saljuk di dataran tinggi Asia kecil. Atas keberhasilan Erthogrul membantu Turki Saljuk dalam emnghadapi bangsa Mongol, Usmaniyah diberi hadiah sebuah tanah di Asia kecil yang kemudian berkembang menjadi sebuah negara besar bernama Dinasti Turki Usmani. Turki Usmani dipimpin oleh banyak raja/sultan yang mencapai 40 raja. Dalam perkembangannya, Turki Usmani dikenal sebagai negara adidaya yang memiliki angkatan perang sangat tangguh dan kuat sehingga mampu mengalahkan Byzantium Romawi dan memperluas kekuasaannya sampai dengan beberapa wilayah di benua Eropa. Seiring pembangunan negaranya, Turki Usmani mampu mendirikan sekolah-sekolah madrasah dan juga universitas untuk menunjang pendidikan warganya. Bidang keagamaan, maritim, kesenian, arsitektur dan kebudayaan pun sangat dikembangkan di dalam dinasti ini.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Transformasi Manageria: Journal of Islamic Education Management
Qurrata A'yun_Mahasiswi STID Mohammad Natsir , 2024
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora
Jurnal Idea Hukum, 2019
Faril Irvanda, 2022
Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law
Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 2017
HUNAFA: Jurnal Studia Islamika