Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
Memasuki sebuah era yang menekankan pada emosi daripada rasio, media daripada isi, tanda daripada makna, kemajemukan daripada penunggalan, kemungkinan daripada kepastian, permainan daripada keseriusan, keterbukaan daripada pemusatan, lokal daripada universal, fiksi daripada fakta, estetika daripada etika, dan narasi daripada teori dibutuhkan sebuah model kepemimpinan yang tepat guna menjawab tantangan jaman tersebut. Model Kepemimpinan Pastoral Abad-21 dari sebuah akronim PASTOR (Passionate, Available. Strong in character, Teachable, Overcame their past, Relevan) adalah sebuah model kepemimpinan yang penulis tawarkan dalam menghadapi dan memasuki abad-21
Memasuki abad 21 dunia pendidikan dihadapkan kepada berbagai masalah yang sangat urgen yang apabila tidak diatasi secara tepat, tidak mustahil dunia pendidikan akan ditinggal oleh zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan pendidikan abad 21, mengetahui ketampilan pada pendidikan abad 21 dan macam-macam keterampilan pada pendidikan abad 21. Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya.
Kepemimpinan Abad 21 ini beranjak dari pandangan bahwa pemimpin publik harus mengenali secara tepat dan utuh baik mengenai dirinya mau pun mengenai kondisi dan aspirasi masyarakat atau orang-orang yang dipimpinnya, perkembangan dan permasalahan lingkungan strategis yang dihadapi dalam berbagai bidang kehidupan, serta paradigma dan sistem organisasi dan manajemen di mana ia berperan. Tanggung jawab pemimpin adalah memberikan jawaban secara arif, efektif, dan produktif atas berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi zamannya, yang dilakukan bersama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Untuk itu setiap pemimpin perlu memenuhi kompetensi dan kualifikasi tertentu.
Pasal 4 ayat (1),(2) UU No.7 Tahun 1991 Penghasilan adalah : Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak dari manapun asalnya ( baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia ) yang dapat dipergunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
M.M. MANNUNTUNGI_ESAI_2022_GURU ABAD KE-21, 2022
Abad dua puluh satu adalah waktu dimana keterbukaan dan globalisasi terjadi. Pada abad tersebut manusia dalam kehidupannya merasakan perubahan-perubahan yang luar biasa dan tak lagi sama dengan tata kehidupan pada abad-abad yang telah lalu. Sehingga berbagai realitas hidup juga terjadi yang sudah pasti diikuti dengan berbagai aral melintang, begitupun dalam dunia kependidikan
2022
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini pada mata kuliah Perpajakan 2 di Universitas Jambi. Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengarahkan kepada kita satu-satunya agama yang di ridhoi Allah SWT, yakni agama Islam. Alhamdulillah penulisan makalah ini bisa diselesaikan, walaupun kemungkinan dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penggunaan bahasa maupun pengambilan data-data yang bisa dibilang kurang memumpuni dan detail. Mengingat keterbatasan saya yang masih belum bisa maksimal dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan. Oleh karena itu, dengan ini saya akan membahas Sub BAB mengenai "KARAKTERISTIK PAJAK PENGHASILAN PASAL 21" saya berharap semoga makalah yang singkat ini dapat bermanfaat bagi saya maupun orang yang membacanya. Akhir kata saya menyadari bahwasanya bila segala urusan telah selesai maka akan tampak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran selalu saya tunggu demi peningkatan kualitas dan mutu dari makalah yang saya susun ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Era teknologi informasi di tandai dengan semakin cepatnya arus informasi sehingga menimbulkan suatu fenomena yang disebut dengan ledakan informasi, teknologi informasi berfungsi sebagai alat akses dan disseminasi informasi yang cepat serta mudah digunakan oleh semua orang. Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini memiliki dampak yang luas pada seluruh aspek kehidupan masyarakat pada umumnya serta kehidupan organisasi pada khususnya. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu bentuk organisasi jasa informasi turut terkena dampak fenomena di atas. Sebagai suatu organisasi, perpustakaan perguruan tinggi juga dihadapkan pada sejumlah tantangan pada era masyarakat informasi yang mengharuskan untuk mampu memenuhi berbagai kebutuhan informasi pengguna dengan segala sumber daya yang dimiliki.
Menurut Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO), remaja merupakan individu yang berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sehinggalah saat ia mencapai kematangan seksual. Remaja mengalami perkembangan biologi, psikologi, dan dan sosiologi yang saling berkait antara satu sama lain.WHO menetapkan batasan bahawa golongan remaja terdiri daripada mereka yang berusia antara 12 hingga 24 tahun dan belum berkahwin. Perkataan 'remaja' berasal daripada perkataan Latin yang bermaksud menuju kearah kematangan. Golongan ini sentiasa mencuba dan sedang menuju ke tahap untuk menjadi dewasa.Remaja akan mengalami pelbagai perubahan drastik termasuklah perubahan jasmani, sosial, emosi dan bahasa. Akibat daripada itu, golongan remaja seringkali dilabelkan sebagai individu yang memiliki emosi yang tidak stabil dan sentiasa bermasalah. Pelbagai persoalan yang mengganggu benak kita apabila berbicara tentang remja. Persoalannya ialah apakah cabaran yang sebenarnya dihadapi oleh golongan remaja pada abad yang ke-21? Bagaimanakah remaja berdepan dengan cabaran yang dialami? Segala persoalan yang mewarnai mauduk perbincangan di atas wajar dikupas hingga ke akar umbi. Globalisasi merupakan proses membentuk sebuah dunia tanpa sempadan dan kedudukan geografi. Remaja yang hidup dalam abad ke-21 ini terdedah dengan cabaran teknologi maklumat yang cukup terbuka dan bebas. Para remaja boleh mengakses laman pornografi dengan begitu mudah tanpa sebarang halangan dan rintangan. Terdapat banyak laman sesawang yang boleh merosakkan akidah dan jati diri Islam seseorang remaja. Penggunaan media komunikasi yang berkaitan dengan Internet seperti Youtube, Whatsapp, Wechat, Instagram dan lain-lain telah menjadi satu perantaraan yang sangat efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh dan dekat. Penggunaan Internet yang tidak terkawal oleh ibu bapa telah mengundang banyak musibah. Kebebasan tanpa had dan batasan akan merosakkan minda dan otak remaja. Banyak berita yang dilaporkan oleh akhbar arus perdana tentang kisah remaja lelaki yang merogol adik perempuan dan kawan-kawan perempuan setelah terangsang akibat menonton video lucah di Internet. Oleh hal yang demikian, remaja perlu mempunyai keimanan yang ampuh sebagai benteng untuk menghadapi cabaran ini. Akidah Tauhid yang teguh akan dapat memimpin akal fikiran dan tingkah laku remaja ke arah kebaikan. Sesungguhnya iman dan amal tidak dapat dipisahkan kerana kedua-duanya umpama buah dan pohonnya. Remaja seringkali dikaitkan dengan budaya lepak. Kegiatan melepak merupakan suatu masalah sosial yang dipandang serius oleh masyarakat Malaysia. Budaya ini dianggap sebagai suatu penyakit yang telah mengundang pelbagai masalah lain dalam kalangan remaja kita. Persoalannya sekarang, mengapakah budaya lepak diamalkan oleh segelintir remaja pada hari ini? Banyak kajian yang telah dilakukan oleh para penyelidik sama ada tempatan mahupun luar negeri berhubung dengan kecenderungan sikap suka melepak. Menurut kajian yang dijalankan oleh tokoh cendekiawan tempatan, tingkah laku lepak dalam kalangan remaja menunjukkan secara purata remaja menghabiskan masa sebanyak 16.3 jam seminggu membuang masa berkumpul dan berbual kosong dengan rakan sebaya di tempat-tempat awam. Kadar ini lebih menonjol di kawasan luar bandar iaitu di kawasan pembangunan tanah FELDA yang telah menghabiskan masa mereka sebanyak 28.4 jam seminggu untuk melepak. Kebanyakan remaja menyatakan mereka melepak sekadar berjumpa kawan, bersiar-siar, berehat, mencari ketenangan, melepaskan rasa bosan atau mendapatkan hiburan. Sesungguhnya remaja perlu diingatkan bahawa masa yang diibaratkan emas itu tidak akan berundur walaupun sedetik. Ibu bapa memainkan peranan yang amat penting bagi memastikan setiap detik masa yang dilalui oleh anak-anak mereka diisi dengan perkara yang bermanfaat. Golongan remaja pada abad ke-21 juga berdepan dengan cabaran pergaulan bebas. Masalah pergaulan bebas telah lama dibincangkan dan menjadi salah satu isu sosial yang kian menanah di bumi Jalur Gemilang yang tercinta ini. Pelbagai pihak di setiap lapisan masyarakat memandang isu ini sebagai satu masalah yang perlu ditangani secara holistik kerana remaja merupakan generasi yang akan mewarisi negara pada masa akan datang.Perasaan ingin berpasangan semakin memuncak ketika berada di alam remaja. Sekiranya perasaan ini tidak dikawal atau dibendung sudah tentu hal ini akan membawa kepada permasalahan sosial dalam kalangan masyarakat. Isu terkini benarkah remaja abad ke-21 ini banyak terlibat dalam aktiviti seks bebas? Mereka bercinta dan melakukan hubungan seks
Jenifer Arda Kurnia Mendrofa, 2020
Materi 3 Perpajakan 2 Perhitungan PPh 21 Gaji bulanan, mingguan, harian, rapel dan bonus
Kemahiran abad ke-21 adalah kemahiran pembelajaran yang diperlukan oleh pelajar untuk berdaya saing pada milenium baru. Kemahiran abad ke-21 dapat dikaitkan dengan pelbagai kemahiran yang diperlukan pada zaman ini. Kemahiran abad ke-21 ialah kemahirankemahiran yang meliputi kemahiran berkomunikasi, kemahiran 3M (Membaca, Mengira dan Menulis), kemahiran sains dan teknologi, kemahiran interpersonal dan intrapersonal dan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jenifer Arda Kurnia Mendrofa, 2022
Jenifer Arda Kurnia Mendrofa, 2022
Jurnal Pendidikan Edutama, 2020
Jurnal Ekonomi Islam UHAMKA, 2019