Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
41 pages
1 file
Intan Susilowati, 2025
This study explores Qur'anic literacy through sign language as a learning method for deaf students, aimed at enhancing accessibility and understanding of the Qur'an. The research method used is qualitative descriptive with a literature review approach to gather data from various relevant sources. The results indicate that sign language-based literacy plays a significant role in motivating deaf students and improving their understanding of Qur'anic values. These findings highlight the importance of family support and inclusive teaching methods for the success of Qur'anic literacy within this group.
DergiPark (Istanbul University), 2019
Zimanê Kurdî yek ji zimanên Îranî ye, ku ser bi malbata Hînd û Ewropî ye. Lewma hevbeşiyên zehf di navbera Kurdî û zimanên din ên Îranî de hene. Ev wekyekî û nêzîkiya navbera hinek zimanên dinê, bûye hokara destnîşankirina malbatên zimanan. Lê belê, dema yek dibêje Kurdî, dîsa ne xuya ye, ku mebesta wê kîjan zarê Kurdî ye. Çimkî zimanê Kurdî, zimanekî ne-sitandard bûye û ji çar şaxên sereke pêk tê. Ew şax jî bi zar tên binavkirin. Ji vî aliyî valatiyeke mezin heye û bandora vê valatiyê jî li ser tevahiya Kurdan çêbûye. Zimanê Kurdî grêdayî nasnameya gelê Kurd e. Lewma neteweyên dagîrker û hukimdarên axa Kurdistanê, ji bo têkbirina Kurdî hewl didin, heta bikaribin nasnameya Kurdan jî têk bibin. Vê pirosêsa esîmîlasiyonê, li gelek cihên Kurdistanê bandoreke mezin çêkiriye. Minak, li bakurê Kurdistanê jimara Kurdî axêvan kêm bûye û zimanê Tirkî di gelek warên cuda de cihê Kurdî girtiye. Ji ber vê yekê, em wek zimannasek Kurdî dimeyzînin û hewla ronîkirina rastiyên zimanewanî didin. Di vê gotarê de, em behsa malbata zimanê Kurdî, zarên zimanê Kurdî û têgehiştina di navbera van zaran de dikin û şîroveya rewşa heyî dikin. Ew jî bi palpiştiya çavkaniyên heyî û belavkirina formên rapirsî di Zanîngeha Koya de. Li gorî bersivên xwendekaran ku temena wan di navbera 18-30 salî de ye, me li Başurê Kurdistanê ji bo têgehiştina di navbera zarên Kurdî de modêlek ava kiriye.
Buku ini memuat sejarah dan perjalanan hidup Prof. Dr. H. Imam Suprayogo (Mantan Rektor Pertama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) dari masa lahirnya hingga perjuangannnya meniti karier dari nol hingga berhasil mengembangkan kampus 'Ulul Albab" dari status Cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Surabaya menjadi STAIN Malang, lalu berubah menjadi UIIS (Universitas Islam Indonesia Sudan) hingga menjadi UIN Malang dalam waktu relatif singkat. Semua ditulis dengan bahasa sastrawi, termasuk pemikiran Prof. Imam, gaya bahasa dan kepimpinannya dan metaforanya yang sarat nilai untuk membentuk karaktrer.
Bahasa Arab adalah rumpun bahasa Semit, mereka bertempat tinggal di Semenanjung jazirah Arabiyah. Dan bahasa Arab memiliki kaidah-kaidah tertentu yang berlaku bagi bahasa tersebut. Karena Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, maka untuk memahami arti dan kandungannya dengan baik maka kita dituntut untuk memahami kaidah-kaidah bahasa Arab. Bagaimana relevansi Bahasa Arab dalam memahami al-Qur'an? Itulah yang menjadi focus kajian dalam artikel ini. Dengan menggunakan pendekatan Linguistik dan metode analisis isi (content analysis), artikel ini mencoba membuktikan aksioma bahwa Bahasa Arab merupakan kunci memahami al-Qur'an. Penelitian ini menemukan bahwa kesadaran akan peranan Bahasa Arab dalam al-Qur'an, para ulama berbeda pendapat mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang mufassir untuk memahami kandungan Al-Qur'an. Ada yang menyebutkan secara rinci dan ada yang hanya menyebutkan garis besarnya saja. Al-Alusy mengatakan tujuh cabang yang harus dimiliki oleh seorang mufassir, sedang al-Suyuthi mengatakan ada limabelas ilmu yang harus dimiliki oleh seorang mufassir, dan yang paling dominan adalah cabang bahasa Arab. Dengan demikian kaidahkaidah bahasa Arab sangat erat sekali hubungannya dengan ayat-ayat Al-Qur'an, nyaris dapat dipastikan bahwa tanpa kaidah bahasa Arab sangat sulit untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an.
INTAJUNA : Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian, Produk Bidang Pendidikan Bahasa Arab, 2018
Pembelajaran bahasa arab di indonesia memiliki kesejarahan yang cukup panjang. Dari realitas kesejarahan dapat dikemukakan bahwa pembelajaran bahasa arab di indonesia dimulai sejak agama islam berkembang di indonesia pada abad ke 13. Penadapat lain ada yang m,engatakan bahwa bahasa arab masuk ke nusantara bersamaan dengan agama Islam, yaitu sekitar abad ke 7-8 Masehi. PENDAHULUAN Bahasa Arab merupakan bahasa yang telah lama ada dalam peradaban sejarah. Secara historis bahasa Arab merupakan bahasa pertama yang digunakan oleh manusia yaitu nabi Adam as. Seiring dengan berkembangnya peradaban dan zaman, bahasa Arab menyebar luas keberbagai pelosok daerah yang ada di dunia termasuk Indonesia. Sehingga tidak sedikit kita temui dalam bahasa Indonesia kosakatanya terambil dari bahasa Arab. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Arab sempat berkembang di negara Indonesia sampai saat ini, salah satunya melalui faktor perdagangan. Bahasa Arab sama halnya seperti bahasa asing yang ada di Indonesia. Sebagian lembaga pendidikan mempelajari bahasa Arab baik itu di tingkat dasar, menengah dan lanjut. Bahkan di lembaga pendidikan islam terutama di pondok pesantren mewajibkan untuk mempelajari bahasa Arab, karena bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran. Dengan masuknya bahasa asing ke Indonesia terutama bahasa Arab, maka dalam makalah ini perlu dijelaskan kedudukan bahasa Arab di negara Indonesia terutama di lingkungan sekolah. Karena sampaai saat sekarang ini kita masih menemukan mata pelajaran bahasa Arab di berbagai jenjang pendidikan. Mengetahui kedudukan bahasa arab dalam kurikulum dan langkah-langkah pembelajaran bahasa arab setiap jenjang disekolah. PEMBAHASAN brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk provided by Portal Jurnal Online Kopertais Wilyah IV (EKIV)-Cluster TAPALKUDA-BALI
Sebuah bahasa, termasuk bahasa Arab, pada awalnya bermula dari bahasa lisan (lughah al-nutq) yang digunakan para pemakai bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya, sebelum pada tahap selanjutnya, bahasa itu dikodifikasi atau dibukukan dalam bentuk bahasa tulis (lughah kitabah) yang kemudia banyak orang menyebutnya dengan istilah kamus/mu'jam.
Kurdî û farisî du zimanên îranî ne. Koma zimanên Îranî ku ji zimanên mîna kurdî, farisî, belûçî, peştoyî hwd. pêk tên, şaxeke zimanên hind-aryanî ye ku ew jî baskeke malbata zimanan a Hînd-Ewropî ye. Li ser rûyê cîhanê nêzîkî 200 milyon kes bi van zimanan dipeyivin. 1 Di roja me ya îroyîn de kurdî û farisî du zimanên sereke yên îranî ne. Farisî ji mêj ve zimanê fermî û dewletî ye. Xwediyê wêje û keleporeke xurt e. Heçî kurdî ye, ji sedsala dehan bi vir de zimanekî wêjeyî ye. Îro jî kurd wekî civakeke dînamîk, di Rojhilata Navîn de gavên mezin ber bi azadiya xwe davêjin.
FAUZI KURNIA ADAM, 2021
Abstrac : language is a system of sound symbols used by humans as means of communication, and for interacting with fellow humans to show what they think and feel, which is conveyed through the speech tools that have been bestowed by allah swt to humans. language is a gift by the creator so that it can be used by humans to develop their intellectual abilities, because allah commands humans to learn and use their minds to explore and expand intellectual horizons and develop the widest possible potential. in the koran, it is said that the prophet adam as the first human being received direct language lessons from allah swt as a provision to carry out the duties of the caliphate on earth and was given the potential to develop this language. god gave language skills and facilitated with the five senses to facilitate humans in the language process. this language process can occur through language acquisition or acquisition, and it can also occur through the language learning process. language acquisition is the process of humans acquiring the ability to capture, produce, and use words for understanding and communication. and the acquisition of this language contains elements of language components such as phonology, syntax, and semantics. Abstrak : Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh manusia untuk alat berkomunikasi , dan untuk berinteraksi dengan sesama manusia untuk menunjukan apa yang dia fikirkan dan rasakan, yang disampaikan melalui alat ucap yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepada manusia. Bahasa merupakan dianugerah oleh sang pencipta agar bisa digunakan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya, karna Allah memerintahkan manusia untuk belajar dan menggunggunakan akalnya untuk menggali dan memperluas wawasan intelektual serta mengembangkan potensi yang seluas-luasnya. Didalam al-quran dikatakan bahawa nabi Adam sebagai manusia pertama mendapat pelajaran bahasa langsung dari Allah SWT sebagai bekal untuk mengemban tugas kekhalifahan di bumi dan diberikan potensi untuk mengembangkan bahasa tersebut. Kemampuan bahasa diberikan oleh allah dan difasilitasi dengan panca indra untuk mempermudah manusia dalam proses berbahasa. Proses berbahasa ini dapat terjadi melalui akuisi atau pemerolehan bahasa , dan dapat juga terjadi melalui proses pembelajaran bahasa.
Luthfia Majidah, 2021
Abstrak Asal usul bahasa telah menjadi perbincangan para pakar bahasa sejak lama. Para pakar bahasa kebanyakan bukan membahas pokok kaijan tentang asal-usul bahasa melainkan membahas cabang-cabang bahasa, sehingga kajian asal-usul bahasa menjadi kabur. Pemerolehan bahasa merupakan proses yang dialami manusia dalam perkembangan bahasa yang bersifat alami. Bahasa merupakan anugerah yang sangat besar dari Allah SWT, karena dengan bahasa manusia bisa berkomunikasi dan mengembangkan potensinya dengan seluas-luasnya. Menurut teori ahli bahasa pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak ketika memperoleh bahasa dari ibunya. Ia akan berbahasa seperti apa yang didengar dan dilihat dari ibu dan orang-orang di sekitarnya secara struktur dalam semua kompunen bahasa baik fonologi, sintaksis maupun semantiknya. Nabi Adam sebagai manusia pertama mendapat pelajaran bahasa langsung dari Allah SWT sebagai bekal untuk mengemban tugas kekhalifahan di bumi dan diberikan potensi untuk mengembangkan bahasa tersebut. Oleh karena itu teori-teori pemerolehan bahasa yang dikemukakan oleh orang ahli bahasa barat adalah merupakan adopsi dari ilmu Islam dalam Al-Qur’an. Penelitian ini berusaha untuk menggali asal-usul bahasa dalam perspektif al-Qur’an.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Wildanum Mukhalladun, 2021
Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots), 2019
POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan, 2020
Madrasah Malem Reboan (MMR) & Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2018