Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Warta Pemeriksa
…
7 pages
1 file
Tulisan di majalah "Warta Pemeriksa", Edisi 5, Volume III, Mei 2020.
PTBK Pola Hidup Sehat, 2020
Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) dengan judul "Peningkatan Pola Hidup Sehat melalui Bimbingan Klasikal Metode Cooperatif Learning Think Pair Share Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pati Tahun 2020/2021
Kepribadian (MPK) ditetapkan melalui: (1) KepmendiknasNo. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PendidikanTinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi. (2) Kepmendiknas No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi. (3) Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/Dikti/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi,menetapkan status dan beban studi kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian. Bahwasanya beban studi untuk Mata Kuliah Pendidikan Agama, Kewarganegaraan dan Bahasa masing-masing sebanyak 3 sks. Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh gambaran bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sebagai MPK karena PKn merupakan bagian kelompok MPK. Pertanyaan yang muncul di sini yaitu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diposisikan sebagai MPK ? Apa urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagi MPK? MPK adalah suatu program pendidikan nilai yang dilaksanakan melalui proses pembelajaran di Perguruan Tinggi dan berfungsi sebagai model pengembangan jati diri dan kepribadian para mahasiswa(sikap dan perilaku), bertujuan membangun manusia Indonesia yang beriman kepada TuhanYME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia, mandiri, bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (IriyantoWs, 2005:2 ) 1 1. Latar Belakang Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. a. Perubahan Pendidikan ke Masa Depan Dalam Konferensi Menteri Pendidikan Negara-negara berpenduduk besar di New Delhi tahun 1996, menyepakati bahwa pendidikan AbadXXI harus berperan aktif dalam hal; (1) Mempersiapkan pribadi sebagaiwarga negara dan anggota masyarakat yang bertanggung jawab; (2)Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan hidup; (3) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada penguasaan, pengembangan, dan penyebaran ilmu pengetahuan,teknologi dan seni demi kepentingan kemanusiaan. Kemudian dalam konferensi internasioanl tentang pendidikan tinggi yang diselenggarakan UNESCO di Paris tahun 1998 menyepakati bahwa perubahan pendidikan tinggi masa depan bertolak dari pandangan bahwa tanggungjawab pendidikan adalah; (1) Tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, tetapi juga melahirkan warganegara yang berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan; (2) Mempersiapkan tenaga kerja masa depan yangproduktif dalam konteks yang dinamis; (3) Mengubah cara berfikir,sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun kelompok masyarakat dalam rangka memprakarsai perubahan sosial yang diperlukan serta mendorong perubahan ke arah kemajuan yang adil dan bebas.
Permen, 2023
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2023 TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL ATAS FOKUS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2024
Irawan Ongko 0600671666 Abstrak PT. Surya Toto Indonesia Tbk adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware. Perusahaan ini mempunyai dua buah pabrik yang cukup besar, yaitu di Serpong dan di Cikupa. Jumlah produksi perusahaan didasarkan pada jumlah pesanan dan jenisnya. Produksinya tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri saja tetapi juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri. Masalah utama yang sedang dihadapi sekarang ini dalah masalah pada sistem persediaannya, yakni dalam hal pengadaan bahan baku, dimana terjadi kehabisan bahan baku di tengah-tengah jalannya produksi sehingga produk menjadi terlambat sampai ke konsumen. Bahkan terkadang terjadi penumpukan bahan baku dimana ini secara tidak langsung menambah cost perusahaan dalam menggunakan gudang penyimpanan bahan baku. Untuk mengatasi masalah ini, maka penulis menggunakan metode Material Requirement Planning sebagai salah satu alat untuk melakukan pencatatan terhadap meterial yang akan digunakan untuk pembuatan suatu produk yakni berupa kloset tipe CE-6. Untuk menggunakan Material Requirement Planning dalam pencatatan penggunaan material perlu didahului dengan mengetahui beberapa data yang sangat penting seperti Actual Order, Bill Of Material, dan Master Production Schedule. Material Requirement Planning ini dikejrakan dengan menggunakan tiga buah metode, antara lain : lot sizing seperti Economic Order Quantitiy, Period Order Quantity dan Lot For Lot. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa metode Lot for Lot adalah metode yang paling baik untuk digunakan karena menghasilkan biaya yang paling kecil bila dibandingkan dengan metode-metode yang lainnya.
Pengamatan meteorologi udara atas atau yang sering disebut dengan upper air observations adalah pengamatan parameter-parameter cuaca di lapisan atas, dimana pengamatan udara atas dapat diperoleh dari pengamatan Radiosonde (Rason) dan pengamatan Pilot Balon (Pibal). Pengamatan udara atas sangat diperlukan untuk mengetahui profil udara atas beserta aspek aspek yang ada di dalamnya. Pengamatan ini dilakukan salah satunya dengan menggunakan alat Pilot Balon (pibal). Pilot Balon merupakan instrumen penting dalam menentukan arah dan kecepatan angin pada lapisan udara atas. Sandi Pilot Balon merupakan hasil pengamatan Pibal yang telah dicatat kemudian dikonversikan dalam bentuk sandi. Sandi Pilot Balon berfungsi untuk memudahkan pencatatan arah dan kecepatan angin serta untuk memudahkan pertukaran data antar stasiun.
A. LATAR BELAKANG Praktik Kerja Lapangan adalah pembelajaran bagi Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. Penyelenggaraan praktik kerja lapangan (PKL) diatur dengan Permendikbud No.50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik. Untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, perlu pembelajaran di luar satuan pendidikan formal dan nonformal melalui Praktik Kerja Lapangan. Tujuan PKL dalam Permendikbud No 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik, adalah: a. Menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang Profesional pada Peserta Didik; b. Meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja; dan c. Menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha. PKL merupakan Program Pembelajaran dalam Permendikbud No.50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik adalah: a. inti kejuruan bagi Peserta Didik SMK/MAK; b. keterampilan bagi Peserta Didik SMALB; dan c. pilihan atau tambahan bagi Peserta Didik LKP.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Per BKKBN No 13 Th 2023, 2023