Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Tugas Analisis kebijakan pendidikan
Tugas UAS analisis kebijakan pendidikan. Nama: Hesti Wirdianti Nim: 203180083 Lokal: MPI 4 A
Jawab : Latar belakang merupakan penjelasan dalam bentuk uraian paragraf yang berisi alasan mengapa sebuah karya tulis dibuat. Misalnya, kalau untuk karya ilmiah berarti kamu harus menjelaskan mengapa topik karya ilmiah tersebut dibuat. Kalau proposal pensi, mengulas alasan mengapa pensi tersebut harus diadakan. Dengan adanya latar belakang, pembaca jadi tahu hal apa yang hendak disampaikan dalam karya ilmiah tersebut.
Seminar Nasional Pendidikan Geografi UHAMKA, 2020
Fenomena hujan es termasuk fenomena ekstrem yang jarang terjadi di Indonesia karena wilayah Indonesia memiliki lapisan beku yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. Wujudnya yang seperti butiran es menjadi daya pikat tersendiri bagi masyarakat sehingga kadang disambut dengan antusias. Padahal jika hujan es terjadi dalam ukuran yang cukup besar dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Proses terjadinya hujan es memiliki kaitan yang erat dengan perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, kelembaban dan tekanan udara yang dapat menjadi tolak ukur dalam menyaksikan tanda-tanda terjadinya hujan es. Pada bulan Desember 2019 terjadi fenomena hujan es dua kali di Kabupaten Banyumas, pada tanggal 25 Desember 2019 sekitar pukul 14.25 WIB telah terjadi kejadian cuaca ekstrem yang berupa hujan es di Kabupaten Banyumas tepatnya di daerah Baturaden. Dengan mengacu data citra satelit himawari-8 yang dianalisis menggunakan aplikasi SATAID. Hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa telah terjadi kejadian hujan es yang di buktikan dengan pemantauan citra satelit himawari-8 menunjukkan bahwa pada saat kejadian terdapat gumpalan awan berwarna putih di atas Kabupaten Banyumas dan sekitarnya pada tanggal 25 Desember 2019. Suhu puncak awan rendah pada tanggal 25 Desember 2019 mencapai-80°C yang diindikasikan sebagai awan Cumulonimbus penyebab terjadinya hujan es. Abstract. The phenomenon of hail is an extreme phenomenon that rarely occurs in Indonesia because the territory of Indonesia has a relatively higher frozen layer than other countries. Its form which is like a grain of ice becomes a special attraction for the community so that it is sometimes greeted with enthusiasm, even though if the hail occurs in a size large enough to cause environmental damage. The process of hail has a close relationship with environmental changes such as changes in temperature, humidity and air pressure that can be a benchmark in witnessing signs of hail. In December 2019 there was a hail phenomenon twice in Banyumas Regency, on December 25 2019 around 14.25 West Indonesia Time there was an extreme weather event in the form of hail in the Banyumas Regency precisely in Baturaden. With reference to himawari-8 satellite imagery data analyzed using the SATAID application. The results of the study and analysis showed that there had been an event of hail which was proven by monitoring the satellite imagery of Himawari-8 showing that at the time of the event there were white clouds in the Banyumas and surrounding areas on December 25 and December 27, 2019. Low peak cloud temperatures on December 25, 2019 it reached-80° C which is indicated as the Cumulonimbus cloud that causes hail.
At upland areas erosion often occurwhich is caused by soil erosion due to rainfall kinetic energy and other influences such as sensitivity of soil erosion , land use , length and slope of river. The purpose of this study is to calculate the erosivity index and determine the amount of erosion in the sub watershed Lematang Hulu , which is a hilly area in South Sumatra. In this study, the model RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) was used to estimate the amount of erosion caused by kinetic energy that work on the area.
Chintia, 2023
Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Salah satunya adalah perkembangan bisnis kuliner. Saat ini banyak masyarakat yang tertarik dengan makanan internasional contohnya makanan dari Jepang yaitu sushi. Di laporan ini akan dijelaskan tentang pelayanan yang Ichiban Sushi lakukan, dan bagaimana yang seharusnya dilakukan jika mengikuti budaya Jepang
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul. "Bisnis Online Shop". Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah "Entrepreneurship". Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat terselesaikan.
Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sumber pangan hewani yang bergizi sangat perlu dilakukan. Peningkatan produksi dan kualitas produk hasil ternak khususnya daging perlu dikembangkan secara optimal serta dilakukan pengawasan jaminan mutu hasil ternak hingga sampai ke konsumen. Rerata konsumsi daging per kapita di Indonesia tergolong masih rendah, dengan kisaran dari 0-50 kg/ kapita/ tahun. Hal ini tidak terlepas dari tingkat daya beli masyarakat yang masih rendah dan produktivitas ternak yang belum optimal. Daging yang berkualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, meliputi higiene dan sanitasi Tempat Pemotongan Ayam (TPA), distribusi daging ayam ke penjual, dan cara penjualannya. Penanganan yang dilakukan di TPA yaitu mulai dari cara pemotongan sampai dengan cara penganan karkas ayam. Daging ayam sebelum dijual harus melalui proses pendistribusian yaitu dengan dimasukkan ke kotak pendingin, ini dimaksudkan untuk menjaga kesegaran daging. Penanganan distribusi daging yang salah dapat menyebabkan pembusukan yang cepat. Selain penanganan daging ayam di TPA dan cara pendistribusian daging ayam yang baik juga diperlukan penanganan daging pada saat penjualan agar daging tetap segar dan tidak cepat busuk. Higiene dan sanitasi sangat diperlukan dalam penanganan daging ayam untuk meminimalisasi dari kontaminasi mikroorganisme yang dapat mengganggu kualitas daging ayam. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner diamanatkan bahwa kesehatan dan ketentraman batin masyarakat harus dilindungi melalui pengawasan baik pengawasan di Rumah Potong Hewan (RPH)/Rumah Potong Unggas (RPU), Depot/Kios daging sehingga tersedianya BPAH (daging) yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH). Situasi pasar tradisional dengan segala kegiatan dan kondisi lingkungannya yang memiliki potensi kontaminasi yang tinggi terhadap daging yang dijajakan sehingga dengan kondisi tersebut perlu dilaksanakan pelatihan penataan depot/kios daging yang higiene sesuai
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Praktik Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu. Mu'allimah pada mata kuliah Praktikum Tarbiyah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untukmenambah wawasan tentang pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Mu'allimah, selaku dosen mata kuliah Praktikum Tarbiyah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuandan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalahini.
BMKG is one of the government agencies that provides Meteorological, Climatological, and Geophysic observation data, sent from each Work Unit or Site Sensor. One of the communication media used is VSAT. The Ku-band channel is one of the frequencies used by the BMKG for communication and data transmission. The Ku-band channel has a weakness for propagation, namely rain attenuation. It is necessary to calculate the effect of rain attenuation on the Ku-band channel, in order to obtain efficient power by each earth station. With rainfall data in Mopah Merauke, ITU-R P.618-5 has a correlation value with rainfall of 0.996388, and an RMSE value with measurement data of 0.7041. For the Global Crane model, it has a correlation value with rainfall of 0.9918, and an RMSE value with measurement data of 3.4375. The SAM model has a correlation value with rainfall of 0.997, and an RMSE value with measurement data of 0.695. As well as the Modified ITU-R Model, it has the best correlation value with rainfall, which is 0.999, and the RMSE value with measurement data is 1.108. Keywords—BMKG, VSAT, Ku-Band, ITU-R P.618-5, Global Crane, SAM, ITUR Modification, Merauke, propagation, attenuation, rain
Abstrak Sejak kemerdekaan Burma (sekarang Myanmar) pada 4 Januari 1948, pemerintah telah menyatakan migrasi tersebut adalah illegal dan menyatakan bahwa Rohingya adalah keturunan Bengali serta menolak untuk mengakui mereka sebagai etnis dan warga negara Myanmar. Sehingga setelah negara itu merdeka, etnis Rohingya terus mendapat perlakuan buruk dan kerap mengalami kekerasan dan diskriminasi.Keberadaan mereka tidak diakui sebagai salah satu etnis yang eksis di Myanmar dari 136 etnis. Undang-Undang Kewarganegaraan Burma tahun 1982 telah meniadakan Rohingya sebagai etnis yang diakui di Myanmar. Selanjutnya peniadaan ini adalah juga bermakna penghilangan dan pembatasan hak etnis Rohingya dalam hal hak untuk bebas bergerak dan berpindah tempat, hak untuk menikah dan memiliki keturunan, hak atas pendidikan, hak untuk berusaha dan berdagang, hak untuk bebas berkeyakinan dan beribadah, serta hak untuk bebas dari penyiksaan dan kekerasan. Sedangkan, kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity) yang dialami oleh etnis Rohingya antara lain: pembunuhan massal dan sewenang-wenang, pemerkosaan, penyitaan tanah dan bangunan, penyiksaan; kerja paksa dan perbudakan. Saat ini ada 1'5 juta orang Rohingya yang terusir dan tinggal terlunta-lunta di luar Arakan/Myanmar. Dalam dunia Internasional, masalah Genosida sudah ada aturan bakunya di mana pada tanggal 09 Desember 1948, satu hari sebelum The Universal Declaration of Human Righ (UDHR) diumumkan, sidang umum PBB secara mutlak menerima Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida, sebagai Instrumen Internasional Hak Asasi Manusia yang pertama. Genosida tergolong sebagai kejahatan Internasional (Internasional Crime),seperti halnya kejahatan perang (war crime), kejahatan terhadap Kemanusiaan (Crime Against Humanity); kejahatan Agresi (Crime of Agression). Merupakan kewajiban seluruh masyarakat Internasional untuk mengadili ataupun menghukum pelakunya.Tujuan Konvensi Genosida dirumuskan dengan kehendak untuk melawan dan mencegah terulangnya Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat (gross violence of human rights), yang terjadi pada perang dunia II. Pasal 6 Konvensi Genosida menyebutkan bahwa orang yang melakukan Genosida atau tindakan lain akan diadili oleh Pengadilan yang berkompeten oleh Negara dimana Pengadilan pidana internasional yang berwenang dan yuridiksinya diterima oleh negara. Dalam Pasal 2 Konvensi Genosida menyatakan: setiap dari perbuatan-perbuatan berikut yang dilakukan dengan tujuan merusak begitu saja, dalam keseluruhan ataupun sebagian, suatu kelompok bangsa, etnis, rasial, atau agama. Membunuh para anggota kelompok;Menyebabkan luka-luka pada tubuh atau mental para anggota kelompok, dengan sengaja menimbulkan pada kelompok itu kondisi hidup yang menyebabkan kerusakan fisiknya dalam keseluruhan atau sebagian, mengenakan upaya-upaya yang dimaksudkan untuk mencegah didalam kelompok itu.