Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
38 pages
1 file
Diabetes melitus adalah penyakit yang diakibatkan oleh peningkatan kadar gula darah akibat kurangnya insulin dan disertai oleh kelainan-kelainan metabolika yang dapat menimbulkan komplikasi. Kekurangan insulin ini merupakan kekurangan insulin absolut atau kekurangan insulin relatif. .Pada umumnya penyakit diabetes ini ditemukan di daerah perkotaan. banyak yang menganggap bahwa penyakit diabetes ini adalah penyakit keturunan padahal dari sejumlah penderita penyakit kencing manis ini sangat sedikit yang tercatat karena disebabkan oleh faktor keturunan.
PENDAHULUAN Diabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa. Pasien dapat dipisahkan menjadi 2, yaitu mereka yang sudah diketahui sebelumya menderita diabetes dan mereka yang didiagnosis menderita diabetes saat sedang hamil (gestasional). Diabetes diklasifikasikan sebagai Tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus <IDDM>) dan tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus <NIDDM>). Diabetes tipe 1 adalah kasus genetik yang pada umumnya dimiliki sejak kecil dan memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah. Diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh keturunan dengan penyebabnya adalah kurangnya penghasil insulin dalam tubuh dan tidak sensitif terhadap hormon insulin. Diabetes tipe 2 adalah kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah. Insulin sendiri adalah hormon yang membawa glukosa dari darah masuk se dalam sel-sel tubuh. Insulin hanya diproduksi oleh sel-sel beta pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Tanpa insulin, nutrisi tetap berada dalam plasma dan meningkat. Sebagian nutrisi akhirnya akan hilang dalam urine, hingga sel-sel tubuh mengalami kelaparan. Hasil akhir kehamilan yang baik memerlukan perhatian yang teliti terhadap diet, pemantauan dan pemberian insulin. Pada penderita diabetes gestational yang tidak berat, dapat dikendalikan gula darah melalui diet saja. Bila tidak memiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia, maka ibu dapat melahirkan secara normal dalam usia kehamilan 37-40 minggu selama tidak ada komplikasi lain. Apabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan dengan insulin, maka sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini
RSUD KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul "Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus Di RSUD Kabupaten Mamuju tahun 2014", sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan St. Fatimah Mamuju. Tak lupa Shalawat serta salam semoga selalu dicurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang benderang. Pelaksanaan penelitian hingga akhir penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Banyak bantuan dan bimbingan yang penulis dapatkan dari berbagai pihak dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua penulis yakni kepada Ayahanda tercinta ABD. HALE.R dan Ibunda tercinta Hj. HALIMAH atas segala pengorbanan, kasih sayang dan jerih payahnya selama membesarkan dan mendidik, serta doanya demi keberhasilan penulis. Terimakasih juga kepada seluruh keluarga besar atas segala do'a dan bantuannya kepada penulis sehinggan dapat menyelesaikan skripsi ini. Melalui kesempatan ini pula, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : ▼ 2014 (3) ▼ November (3) SECTIO CAESARIA (SC) selaku direktur STIKES St. Fatimah Mamuju. 5. Ibu Ns. Rubiah R, S.Kep.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES St. Fatimah Mamuju 6. Ibu Ns. Yulianan D, S.Kep.,M.Kes selaku sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES St. Fatimah Mamuju 7. Bapak Ns, Safriadi Darmansyah AR.S.Kep.,M.Kes selaku Pembimbing I dan Ibu Ririn Fatmawati SKM.,M.Kes selaku pembimbing II 8. Bapak Sahabuddin, SKM.,M.Kes selaku Penguji I dan Bapak H. Adrian Haruna, MM.,MBA selaku penguji II 9. Para Bapak / Ibu Dosen (Khususnya seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan) yang telah membekali ilmu kepada penulis 10. Ibu Dr. Titin Hayati, MARS selaku Direktur RSUD Mamuju Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 11. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan St. Fatimah Mamuju khususnya angkatan 2010 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. 12. Untuk semua teman -teman dekat, yang tidak bisa saya sebut satu persatu , terima kasih karna telah menjadi teman yang baik selama ini dan terima kasih untuk bantuan kalian. Semoga kita akan sama-sama tersenyum bangga untuk keberhasilan kita, Insya Allah Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangn dan kesalahan yang disebabkan keterbatan penulisan dalam berbagai hal, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, penulis akan menerimanya dengan senang hati. Mudah mudahan skripsi ini dapat menjadi bahan informasi bagi para pembaca
Merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan hipoglikemia dan abnormalitas metabolisme lipid,karbohidrat, protein serta peningkatan resiko komplikasi penyakit pembuluh darah; mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati.
Background: Diabetes Mellitus (DM) as a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia that occurs due to insulin secretion abnormalities, insulin action or both. InDMoften found liver disorders such as elevated liver enzymes (SGOT andSGPT), non-alcoholic fatty liver disease(NAFLD), liver cirrhosis (SH), hepatitis C, and hepatitis B.Approximately 50% of NAFLD reported to have insulin resistance, 20-30%NAFLD suffer DMT2, 17%-30%of liver cirrhosis, 14% of hepatitis B and 13% of hepatitis C suffer diabetes. Aim: This study aims to evaluate the potential liver disorders arise in DM in order to give the patients an integrated therapy. Methods:This study will be conducted at the inpatient ward and outpatient clinic of Koja hospital per November 1 st 2012 to April30 th 2013. The design of this study was observasional with non-probability sampling method is consecutive sampling.The data is analyzed by univariate analysis.
Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya lanjut mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan manusia usia lanjut usia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 138). Menurut Contantinindes, menua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan -lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan trhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Penyakit yang paling dideritaoleh lansia adalah Diabetes Melitus (DM). Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah kelinan metabolisme yang disebabkan oleh berbagai faktor, dengan gejala -gejala berupa Hiperglikemia (peningkatan kadar glukosa darah) kronis dan gangguan metabolisme pada karbohidrat, lemak, dan protein. Hiperglikemia tersebut disebabkan adanya defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin maupun keduanya, defisiensi transporter (pengangkut) glukosa, atau keduanya. DM dapat memicu berbagai penyakit, sindrom, maupun gejala-gejala penyakit lainnya, antara lain Alzaimer (demensia), Ataxia telangiectasia (kegagalan koordinasi otot), Sindrom down (keterbelakangan mental), kelainan Mitokondria (kelainan bagian sel tubuh), dan penyakit Parkinson (gangguan saraf). Kadang -kadang orang yang terkena kencing manis tidak menyadari kondisi tubuhnya.
Insulin degludec (IDeg) adalah insulin basal baru yang membentuk susunan multiheksamer yang larut setelah diinjeksikan subkutan sehingga memiliki profil kerja yang sangat panjang (ultra-long acting) yaitu lebih dari 24 jam (Jonassen, 2010; Simon, 2011). Untuk mengetahui profil ultra long acting ini dilakukan suatu studi penelitian farmakologi klinik pada 12 orang penderita DM tipe 1. Studi ini menunjukkan bahwa Ideg memiliki waktu paruh lebih dari 24 jam dan masih dapat terdeteksi kadarnya didalam darah 96 jam setelah injeksi (Heise, 2004; Jonassen, 2010; Birkeland, 2011). Studi lain juga dilakukan untuk mengetahui respon metabolik dan keamanan secara molekuler terhadap IDeg. Kinetik reseptor insulin binding dari IDeg mirip dengan insulin manusia (Human Insulin=HI). Pada kondisi bebas tidak terikat albumin, afinitas IDeg untuk kedua isoform reseptor insulin manusia (HIR-A dan-B) adalah sama (yaitu 13 % dan 15% relatif terhadap HI), sedangkan afinitas untuk reseptor human IGF-1 lebih rendah (yaitu 2% relatif terhadap HI). Efek mitogenik dari IDeg ditentukan dengan mengukur penggabungan 3H-thymidine ke L6 myoblasts yang mengekspresikan HIRs primer pada sel epitel mammea manusia serta COLO-205 dan MCF-7 cell line (dari adenokarsinoma colon dan mammae manusia). Secara in vitro potensi mitogenik ditentukan tanpa menambah albumin berkisar antara 4-14% relatif terhadap HI ( Nishimura, 2010). Efek metabolik IDeg ditentukan oleh lipogenesis pada adiposit tikus, akumulasi glikogen dalam sel hepatosit tikus dan sintesis glikogen dalam sel otot rangka, L6-HIR dan sel MCF-7 tikus. Pada semua sel ini, IDeg menimbulkan respon metabolik dan efek maksimal yang sama dengan HI. Selanjutnya pada assay seluler, dimana tidak ada albumin yang ditambahkan (hepatosit dan sel-sel MCF-7), didapatkan 8-20% potensi metabolik in vitro memberikan rasio potensi mitogenik/metabolik ≤ 1 (Nishimura, 2010). Afinitas reseptor IGF-1 dan rasio potensi mitogenik/metabolik yang rendah mengindikasikan IDeg memiliki keamanan molekuler mirip dengan HI. Insulin degludec /insulin ASPART (IDegAsp) adalah formula yang larut dari analog basal baru IDeg (70%) dan insulin ASPART (IASP: 30%). Formula alternatif (AF) dari IDeg 55% dan 45% IASP saat ini juga sedang diteliti. Formula ini memberikan insulin baik basal maupun prandial yang dapat digunakan sebagai insulin premixed dengan regimen yang sama dengan insulin konvensional maupun insulin analog yang lainnya. Kombinasi (IDegAsp) juga dikenal sebagai degludec plus (Heise, 2010; Nishimura, 2010; Simon, 2011). Studi klinis degludec plus pada DM tipe 2
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh, 2023
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Pasien perempuan (38 tahun) datang dengan keluhan nyeri di jempol kaki kanan sejak 1 minggu ini. Luka awalnya tidak terasa nyeri. Luka saat ini bernanah sehingga menyebabkan nyeri terutama saat berjalan. Pasien mengalami kebas pada kedua kakinya sejak beberapa bulan ini. Pasien juga mengeluhkan matanya terasa kabur dan sulit untuk melihat benda yang jauh. Pemeriksaan fisik didapatkan luka terbuka pada jempol kaki kanan berukuran 1x1x0.2 cm berwarna merah kekuningan dengan bagian kulit sekitarnya terdapat pus. Pasien mengalami penyakit DM sejak 2 tahun ini dan mengontrol kesehatannya ke Puskesmas Syamtalira Bayu. Luka pada kakinya tidak dirawat dengan baik dan pasien tidak mengonsumsi obat secara teratur. Pasien diberikan obat antihiperglikemia oral dan antihipertensi. Pasien diberikan edukasi mengenai Diabetes Mellitus dan cara menjaga pola hidup yang sehat.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Alauddin Scientific Journal of Nursing, 2021