Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, MK
…
4 pages
1 file
manajemen keungan
Pada tingkat yang dominan, likuiditasnya perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajer keuangan mengelola arus kas dan surat berharga. Saat ini makin banyak pilihan yang merasakan makin pentingnya manajemen kas terutama dalam hal tingginya suku bunga untuk kepentingan investasi jangka pendek. Jika di satu pihak terdapat keharusan menahan sejumlah uang tunai di perusahaan untuk pembayaran biaya-biaya tertentu, dipihak lain menahan uang tunai yang besar dikas perusahaan sering dipandang sebagai tindakan yang tidak tepat. Berarti kiatnya adalah bagi manajer keuangan untuk memiliki jumlah uang tunai yang memadai. Kiat memadai perlu dikuasai dan didasarkan pada empat motif tertentu, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga, motif pemenuhan kebutuhan masa depan dan motif saldo kompensasi. Pentingnya manajemen surat berharga juga harus mendapatkan perhatian seorang manajer keuangan karena berbagi bentuk surat berharga itu dapat berperan sebagai pengganti uang tunai kas dan sebagai investasi sementara.
A. Pendahuluan Manajemen kas diarasakan penting terutama karena tingkat suku bunga investasi jangka pendek yang relatif tinggi telah menaikkan biaya kesempatan (Opportunity Cost) dari uang tunai yang ditahan oleh perusahaan. Manajer keuangan melakukan itu dalam usaha mengoptimalkan tersedianya dana dan mengurai biaya bunga atas sumber dana luar perusahaan. Yang berkaitan erat dengan fungsi manajemen kas adalah manajemen surat berharga, porto folio dari harta-harta yang sangat cair dan mendukung rekening kas. Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kewajiban financial oerusahaan. Perusahaan yang menyampaikan uang kas dalam bentuk rekening gitro, maka jasa giro yang diterima lebih rendah dan jika disimpan dalam bentuk deposito berjangka. Karena itu dalam pengelolahaan kas adalah bagaimana menyediakan kas yang memadai, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit (dapat mengganggu likuiditas perusahaan). B. Pembahasan
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat ; 1) Memahami dan menjelaskan pengertian dan pengelolaan kas, 2) Menghitung kebutuhan kas. 1. Pengertian Manajemen kas mengandung pengertian yaitu mengelola uang perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat dicapai kesediaan kas maksimum dan pendapatan bunga yang maksimum dari uang tunai yang menganggur (idle) pada perusahaan. Jadi masalah yang timbul dalam manajemen kas atau manajemen posisi likuiditas perusahaan adalah bagaimana mengembangkan sistim yang efisien dari arus kas masuk dan arus kas keluar, inilah yang menjadi tugas bagi seorang pimpinan dalam perusahaan untuk dapat mengatur perputaran kas (cash flow) dalam perusahaan yang dipimpinnya. Mengapa perlu menahan kas atau surat berharga ? (surat berharga jangka pendek), karena kas atau surat berharga dapat secara cepat dicairkan atau dialihkan menjadi uang tunai dengan biaya yang kecil. 2. Hal yang harus diperhatikan dalam manajemen kas. Dalam manajemen kas terdapat 3 fungsi yang harus menjadi perhatian bagi pimpinan (manajer keuangan) perusahaan yaitu : a. Terdapatnya dua isu utama yang terlibat dalam manajemen kas (likuiditas) seperti : Adanya trade off antara resiko dan profitabilitas akan mempengaruhi tingkat aktiva likuid perusahaan yaitu kas dan surat berharga. Tingkat aktiva likuid yang berlebihan akan menurunkan resiko tapi secara umum akan menurunkan profitabilitas. Distribusi dari aktiva likuid antara kas dan surat berharga juga hams ditentukan. Bagaimana perimbangan yang paling optimal antara kas dan surat berharga tersebut. b. Ada 3 (tiga) motif pokok yang mendasari seseorang, kelompok, perusahaan, atau lembaga lainnya untuk memiliki kas dan surat berharga yaitu : Motif transaksi, yaitu untuk melakukan segala urusan dalam transaksi penjualan atau pembelian baik barang atau jasa. Motif berjaga-jaga, yaitu untuk memenuhi segala keperluan yang tidak pernah diduga atau diluar perkiraan. Motif ini juga dipengaruhi oleh dua faktor ; 1) tingkat ketepatan dalam meramalkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar, 2) kemampuan perusahaan untuk meminjam dalam jangka pendek.
Kas dan surat berharga merupakan komponen yang berada dalam aktiva lancar. Kedua komponen ini merupakan aktiva yang paling liquid bagi perusahaan. Manager keuangan perlu mengelola kas dan surat berharga mengingat kedua komponen aktiva memiliki nilai strategis dalam hal yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Setiap penerimaan dan pengelolaan kas harus dilakukan secara baik. Artinya jangan sampai perusahaan kekurangan uang kas untuk melakukan berbagai keperluan pengeluaran perusahaan. Penempatan dana perusahaan dalam surat berharga juga penting guna mendukung aktiva usaha sekaligus memperoleh penghasilan berupa bunga atau tujuan lainnya. Banyak jenis surat berharga yang dapat dipilih dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Seorang manager keuangan harus mampu menempatkan dana tersebut dengan pertimbangan yang tepat.
1.1 Latar Belakang Pada tingkat yang dominan, likuiditasnya perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajer keuangan mengelola arus kas dan surat berharga. Dewasa ini makin banyak pilihan yang merasakan makin pentingnya manajemen kas terutama dalam hal tingginya suku bunga untuk kepentingan investasi jangka pendek. Jika di satu pihak terdapat keharusan menahan sejumlah uang tunai di perusahaan untuk pembayaran biaya-biaya tertentu, dipihak lain menahan uang tunai yang besar dikas perusahaan sering dipandang sebagai tindakan yang tidak tepat. Berarti kiatnya adalah bagi manajer keuangan untuk memiliki jumlah uang tunai yang memadai. Kiat memadai perlu dikuasai dan didasarkan pada empat motif tertentu, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga, motif pemenuhan kebutuhan masa depan dan motif saldo kompensasi. Pentingnya manajemen surat berharga juga harus mendapatkan perhatian seorang manajer keuangan karena berbagi bentuk surat berharga itu dapat berperan sebagai pengganti uang tunai di kas dan sebagai investasi sementara. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus memahami betul kriteria yang tepat untuk digunakan dalam pemilikan berbagai jenis surat berharga, terutama dilihat dari segi risiko pemilikannya, seperti risiko keuangan, risiko suku bunga, risiko daya beli, risiko mudah tidaknya dicairkan, beban pajak yang harus dipikul dan hasil bunga relative. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manajemen arus kas merupakan salah satu kegiatan manajer keuangan yang tidak kalah penting dibandingkan dengan segi-segi manajemen keuangan lainnya.
Manajemen Sains atau Riset Operasi berkaitan dengan menentukan keputusan terbaik (optimum) dari suatu masalah di bawah kendalakendala yang membatasi. Manajemen Sains menggunakan teknikteknik matematika untuk mendapatkan keputusan optimum tersebut. Untuk itu, agar teknik-teknik matematika tersebut bisa diterapkan, maka masalah dan kendala-kendala yang membatasinya haruslah dalam bentuk model matematika. Dalam manajemen sains, model matematika tersebut bisa berbentuk linear maupun non linear. Artinya, masalah dan kendala-kendala yang membatasinya berwujud perumusan matematika yang bersifat linear atau non linear. Pada pembahasan ini, kita hanya mempelajari manajemen sains yang terkait dengan model matematika yang berbentuk linear, yakni masalah dan kendala-kendala yang membatasi bersifat linear. Manajemen sains yang demikian biasa dikenal dengan pemrograman linear (Linear Programming), dan model matematikanya disebut dengan model pemrograman linear. Pada pembahasan ini, kita akan khusus membahas tentang pemrograman linear dan cara menyelesaikannya dengan menggunakan suatu metode yang biasa dikenal dengan nama metode simpleks.
Mengelola puskesmas sebagai satu unit organisasi yang didalamnya terdapat sumber daya manusia, peralatan, anggaran dan program program kegiatan dan lingkungan internal dan eksternal memerlukan ilmu manajemen. Manajemen diterjemahkan dalam tiga rangkaian utama yaitu P1 Perencanaan, P2 Penggerakan dan pelaksanaan serta P3 Pengawasan, pengendalian dan Penilaian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sistem pengoperasian dan penyampaian jasa dibutuhkan agar operasi jasa berkualitas dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Perancangan jasa harus didasarkan pada tujuan spesifik jasa dan selaras dengan posisi kompetitif yang diharapkan organisasi. Dalam makalah ini akan dibahas aspek-aspek relevan dalam manajemen desain jasa, yakni segmentasi, targeting dan positioning jasa, desain sistem penyampaian jasa, tipe-tipe operasi jasa, ancangan perancangan sistem jasa, penentuan lokasi fasilitas jasa, serta desain dan tata letak fasilitas jasa, serta desain dan tata letak fasilitas jasa. Selain itu, peranan strategik people (yakni, karywan dan pelanggan) dalam sistem jasa juga dikupas. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan manajemen desain jasa? 2. Bagaimana peranan pelanggan dan karywan dalam sistem jasa? 3. Bagaimana sebuah perusahaan dapat melakukan manajemen desain jasa? 1.3. TUJUAN PEMBAHASAN 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen desain jasa 2. Untuk mengetahui bagaimana peran pelanggan dan karywan dalam sistem jasa 3. Untuk mengetahui bagaimana sebuah perusahaan menjalani sistem manajemen desain jasa BAB II PEMBAHASAN 1 2.1.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Sintia Prastiwi Supandi, 2019
STEVANUS ADI PRATAMA, 2021