2018, Desanta Muliavisitama
"Alhamdulillah Banten kini sudah berusia 18 Tahun. Jika di analogikan sebagai manusia ia sudah tumbuh menjadi remaja, usia yang sudah mulai 'beger', mulai suka bersolek tetapi ingin tampil beda dari yang lain, mulai suka coba-coba sesuatu yang dianggapnya "modern" walau keluar dari akar budaya. Sementara dari sudut pandang agama Islam, usia ini sudah aqil balig. Sudah terkena hukum wajib taat aturan. Dalam konteks menjaga agar pembangunan Banten sesuai dengan tujuannya, kehadiran buku ini sungguh sangat penting. Setidaknya menjadi rambu-rambu bagi siapapun yang menjadi pemimpin dan Pimpinan pemerintahan di Provinsi Banten agar dalam melaksanakan amanahnya memimpin Banten dengan baik dan benar, selalu amanah, visioner tetapi tidak tercerabut dari nilai-nilai agama, akar budaya, dan komitmen meningkatkan mutu hidup, kesejahteraan dan akhlak masyarakat Banten." HER. Taufik, Ph.D-Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Banten "Buku yang berjudul "Quo Vadis 18 Tahun Provinsi Banten" yang berisis 24 tulisan dosen yang tergabung dalam Ikatan Dosen Republik Indonesis (IDRI) Banten, isinya sangat bergizi. Mengapa saya berani mengatakan demikian? Karena paling tidak ada dua hal, Pertama: Penulis buku ini adalah kaum cendikiawan, para dosen, orang orang pintar yang kaya akan ilmu dan kapasitas kelimuan yang mumpuni dan tidak diragukam lagi. Kedua, ini yang jauh lebih penting, buku ini mengandung banyak ide dan gagasan bagaimana membangun banten, agar di usianya yang sudah menginjak 18 tahun, Banten bisa menggapai dan mewujudkan mimpi mimpinya diantaranya menjadikan banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah. Isi dari buku ini tidak hanya mengupas dari sisi bagaimana meningkatkan mutu pendidikan, namun juga membahas bagaimana meningkatkan