Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Muhamad Luthfi
Muhamad Luthfi 7D-MSDM 11160614
Kelas : 7H-MSDM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN TAHUN 2020 PERTEMUAN 8 PENILAIAN / PROSES PRESTASI KERJA Organisasi yang selalu berkembang merupakan dambaan semua orang.Baik pemerintah maupun swasta mengharapkan organisasinya tumbuh dan berkembang dengan baik, sebab dunia terus berkembang.Dengan perkembangan tersebut diharapkan organisasi mampu bersaing dan berakselerasi dengan kemajuan zaman. Kenyataan menunjukkan bahwa organisasi yang tidak mampu berakselerasi dengan kemajuan zaman akan tertinggal untuk kemudian tenggelam tertelan zaman. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan suatu organisasi adalah melalui hasil Penilaian Prestasi Kerja (PPK) yang ada pada organisasi tersebut. PPK dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Performance Appraisal.Dari PPK dapat dilihat kinerja kerja organisasi yang dicerminkan oleh kinerja kerja pegawainya. Hasil PPK dapat menunjukkan apakah SDM (pegawai) pada organisasi terebut telah memenuhi sasaran/target sebagaimana yang dikehendaki oleh organisasi, baik secara kuantitas maupun kualitas, bagaimana perilaku pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, apakah cara kerja tersebut sudah efektif dan efisien, bagaimana penggunaan waktu kerja dan sebagainya. Dengan informasi tersebut berarti hasil PPK merupakan refleksi dari berkembang atau tidaknya organisasi. Pada organisasi yang cukup maju, hasil PPK digunakan sebagai bahan pertimbangan proses manajemen SDM seperti promosi, demosi, diklat, kompensasi, pemutusan hubungan kerja dan sebagainya. Dijadikannya PPK sebagai bahan perimbangan sedikit banyaknya memotivasi pegawsai untuk bekerja lebih giat lagi.Dengan demikian PPK merupakan salah satu faktor kunci tumbuh dan berkembangnya suatu organisasi. Keinginan bangsa kita untuk menuju perbaikan kinerja kerja melalui PPK sudah ada.Hal tersebut ditunjukkan oleh penggunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) di seluruh organisasi pemerintah dan sebagian besar organisasi swasta.Namun sayangnya kebanyakan pengelola PPK (departemen SDM/personalia) masih belum siap. Fenomena yang kemudian muncul ke permukaan adalah PPK masih belum dianggap penting. Anggapan tersebut ditunjang oleh sistem penilaian PPK yang masih bersifat sembarangan sebagai akibat dari hasil PPK yang belum dijadikan bahan pertimbangan proses manajemen SDM selanjutnya, seperti perencanaan karier, diklat, kompensasi, PHK, dan sebagainya. Di samping itu, PPK yang ada juga banyak memiliki kelemahan seperti : besarnya porsi poin yang bersifat subyektif, penilaian yang dilakukan satu tahun sekali pada periode yang sama dapat mengakibatkan bias, banyak organisasi yang belum memiliki uraian kerja yang mantap yang mengakibatkan kesulitan di dalam membuat PPK, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal di atas, maka materi Penilaian Prestasi Kerja (PPK) dalam manajemen SDM merupakan bagian yang cukup penting untuk dikaji dan dipelajari.Pembicaraan mengenai PPK memang menarik.Sebagai bagian dari Manajemen Sumber Daya Manusia, PPK atau Performance Appraisal merupakan salah satu faktor kunci tumbuh dan berkembangnya suatu organisas/perusahaan. Hasil penilaian dapat menunjukkan apakah Sumber Daya Manusia (pegawai/karyawan) pada organisasi/perusahaan tersebut sudah memenuhi target atau sasaran yang dikehendaki baik secara kualitas maupun kuantitas, bagaimana perilaku pekerja dalam melakukan pekerjaannya, apakah cara kerja tersebut sudah efektif dan efisien, bagaimana penggunaan waktu kerja, dan sebagainya. Ketidakakuratan hasil PPK dapat merusak atau mengganggu perencanaan sumber daya manusia pada organisasi. Perencanaan karier, pengembangan karier, diklat, penambahan tenaga kerja akan salah, bila hasil PPK tidak dapat menggambarkan kondisi pekerja yang sebenarnya. Hasil PPK pegawai juga dapat dijadikan pertimbangan organisasi/perusahaan di dalam memberikan kenaikan upah/bonus. Hasil PPK tidak hanya berpengaruh pada organisasi, tapi juga berpengaruh pada individu pegawai/ karyawan.PPK yang tidak didasarkan pada kriteria yang obyektifdapat menimbulkan keresahan dan rasa tidak aman. Sebaliknya penilaian dengan cara yang tepat dan standar atau target yang dinilai jelas dapat meningkatkan motivasi dan gairah kerja pegawai.
Program Studi Manajemen SDM UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN Tahun Ajaran 2019 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil 'almin, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu merampungkan tugas makalah kami sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kehadirat baginda Rasulullah Muhammad SAW dengan bimbingan dan petunjuknya kepada segenap ummatnya hingga akhir zaman. Dalam makalah kami ini yang berjudul "EVALUASI KINERA & KOMPENSASI" menawarkan berbagai wacana dan data yang menyangkut evaluasi pengajaran yang diterapkan di sekolah dasar maupun ditingkat menengah. Makalah ini kami buat sebagai syarat kelengkapan tugas dalam mata kuliah "EVALUASI KINERJA & KOMPENSASI". Selanjutnya makalah ini kami harapkan dapat menjadi bahan diskusi bersama demi menambah pemahaman dan pengalaman teman-teman mahasiswa dalam mata kuliah ini umumnya dan pada pembahasan kami ini khususnya.
Program Studi Manajemen SDM UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN Tahun Ajaran 2019 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil 'almin, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu merampungkan tugas makalah kami sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kehadirat baginda Rasulullah Muhammad SAW dengan bimbingan dan petunjuknya kepada segenap ummatnya hingga akhir zaman. Dalam makalah kami ini yang berjudul "EVALUASI KINERA & KOMPENSASI" menawarkan berbagai wacana dan data yang menyangkut evaluasi pengajaran yang diterapkan di sekolah dasar maupun ditingkat menengah. Makalah ini kami buat sebagai syarat kelengkapan tugas dalam mata kuliah "EVALUASI KINERJA & KOMPENSASI". Selanjutnya makalah ini kami harapkan dapat menjadi bahan diskusi bersama demi menambah pemahaman dan pengalaman teman-teman mahasiswa dalam mata kuliah ini umumnya dan pada pembahasan kami ini khususnya.
Rijal Fadli, 2020
Makalah evakinkom 1 Rijal Fadli 7D-MSDM 11160465
Makalah Evaluasi kinerja dan kompensasi Diajukan untuk tugas mata kuliah evaluasi kinerja dan kompensasi Dosen pengampu : Ade Fauji, SE, MM Nama : Lia kholilah Nim : 11160294 Kelas : 7L-MSDM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA (UNIBA) BANTEN tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. evaluasi sebagai suatu proses penelitian sistematik untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya mengenai karakteristik, aktifitas, atau keluaran ( outcome ) program atau kebijakan untuk tujuan penilaian. Definisi ini menyatukan pentingnya pemakaian dengan mensignifikasi bahwa evaluasi harus dipakai untuk suatu tujuan penilaian.Evaluasi juga sering dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan. Proses evaluasi suatu pelaksanaan kegiatan dapat menunjukkan informasi tentang sejauh mana kegiatan itu telah dilaksanakan atau hal-hal yang telah dicapai. Standar atau kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dapat dijadikan acuan untuk melihat ketercapaian suatu program, kesesuaian dengan tujuan, keefektifan, keefisienan, dan hambatan yang dijumpai dalam sebuah program. B. MODEL EVALUASI Dalam menentukan apakah sebuah model tepat bagi suatu jenis program, maka perlu dianalisis masing-masing pihak yang akan dipasangkan. Dalam hal ini yang dipasangkan adalah program dengan jenisnya dan model evaluasi.Ada banyak model yang bisa digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Meskipun antara satu dengan yang lainnya berbeda, namun maksudnya sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi, yang tujuannya menyediakan bahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan tindak lanjut suatu program. Beberapa ahli evaluasi program yang dikenal sebagai penemu model evaluasi program adalah stufflebeam, Metfessel, Michael Sriven, Stake, dan Glaser.
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi maarif, 2021
2019
Makalah ini berisi tentang evaluasi kinerja pada lingkup manajemen sumber daya manusia
MAKALAH EVALUASI KINERJA, 2020
Diajukan kepada dosen mata kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Gasal DOSEN PENGAMPU : Ade Fauji.,SE.,MM DISUSUN OLEH : Asti Ayu Lestari (11160244) UNIVERSITAS BINA BANGSA JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2019 1 | P a g e KONSEP DAN ISTILAH EVALUASI KINERJA A. Definisi Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Leon C. Menggison (1981:310), dalam Mangkunegara (2000:69) Evaluasi Kinerja adalah "Penilaian prestasi kerja (Performance Appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya" Andrew E. Sikula (1981:2005), Yang dikutip oleh Mangkunegara (2000:69) mengemukakan bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Menurut Siswanto (2001:35), Penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Manajemen/penyelia penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian/deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun. Mangkunegara (2005:47), Menyimpulkan bahwa pengukuran atau penilaian kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut digunakan sebagai umpan balik yang memberikan informasi tentang prestasi, pelaksanaan suatu rencana dan apa yang diperlukan perusahaan dalam penyesuaian-penyesuaian dan pengendalian.
Ade Fauji, SE, MM Disusun oleh Endang komeidi (11160897) 7H -MSDM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN 2020 PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI KINERJA Menerbitkan kebijakan2 perusahan atau institusi,memilih dan menetapkan , mengawasi tugas dari karyawan dan menyetujui anggaran perusahaan.2.manager :memimpin perusahan,mengendalikan dan mengatur perusahan,mengembangkan kualitas perusahaan dan mengevaluasi aktivitas perusahan.Supervisor:mengatur staf bawahan,mampu meneranngkan job,melakukan briefing,mengontrol dan memberikan motivasi. PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI KINERJA 1.Direktur:memimpin perusahandgn menerbitkan kebijakan2 perusahan atau institusi,memilih dan menetapkan , mengawasi tugas dari karyawan dan menyetujui anggaran perusahaan. 2.manager :memimpin perusahan,mengendalikan dan mengatur perusahan,mengembangkan kualitas perusahaan dan mengevaluasi aktivitas perusahan. Supervisor:mengatur staf bawahan,mampu meneranngkan job,melakukan briefing,mengontrol dan memberikan motivasi. HR Score Card (Pengukuran Kinerja & Strategi SDM) Ada 4 perspektif yaitu :
Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (dalam tulisan ini disebut juga dengan istilah pegawai) dalam organisasi adalah menilai kinerja pegawai. Evaluasi kinerja merupakan bagian esensial dari manajemen, khususnya manajemen sumber daya manusia.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.